Sore itu, ruang utama kastil terasa lebih sempit dari biasanya—seolah temboknya ikut condong mengawasi. Sebastian berdiri membelakangi semua orang, menghadap jendela. Rompinya menegaskan garis bahu yang tegang, seluruh tubuhnya direnggut cahaya sore seperti sosok hakim yang menahan murka. Ia tak bergerak bahkan saat pintu ditutup. Di belakangnya, Garrick, Avelinne, dan Elowen berdiri seperti para terdakwa yang menunggu eksekusi. Finn masih tak sadar, bersender di dinding dengan napas lemah. Lucianne menekan kain pada pundak Corval, sementara Lady Vareen duduk dengan sikap seorang ratu yang baru saja melihat pertunjukan buruk. Martha sibuk mengoles salep pada goresan Mocha, membuat Lady Vareen meringis. “Martha,” desisnya, “kau menusuk atau mengobati?” “Maafkan saya, my lady…” Tatapan Lady Vareen kemudian beralih pada Avelinne—dingin, tak sudi menyembunyikan j
Last Updated : 2025-12-02 Read more