Gerakan itu terasa seperti pelepasan; setiap kancing yang terlepas adalah penyerahan diri dari salah satu pihak. Dinginnya udara di kandang seolah sirna, digantikan oleh panas yang menjalar dari tubuh Sebastian yang kini terpapar. Sebastian tidak menunggu lebih lama. Ia menindih tubuh Avelinne, beratnya terasa menenangkan dan mengikat. Ia melumat bibirnya dengan gairah yang menguasai—seolah seluruh emosi, kemarahan, ketakutan, dan pengakuan yang ia tahan sepanjang hari itu, kini ia lepaskan seluruhnya melalui sentuhan. Avelinne membalas ciuman itu dengan intensitas yang sama. Ia mendesah panjang, merasakan nikmat yang membakar dari sentuhan Sebastian; tangannya melingkari leher, jemarinya mencengkeram rambut Sebastian dengan cengkeraman erat—bukan karena ingin mendorong, melainkan karena ingin menahan pria itu agar tidak pernah pergi. Mocha, si kucing abu-abu, melingkar tenang di tumpukan jerami. Mata kucing itu menyala, berkilauan di kegelapan, seolah menjadi satu-satunya sa
Last Updated : 2025-12-04 Read more