Bibirnya menghantam bibir Nia dengan nafsu, tidak lembut, tidak pelan, tapi penuh dengan keinginan yang sudah terlalu lama ditahan. Nia terkejut sejenak, tapi kemudian meleleh, membiarkan Arka mengambil kendali. Ciuman mereka panas dan basah, lidah mereka bertautan dalam tarian yang erotis, saling mencari, saling menaklukkan. Rasa whiskey masih terasa di mulut mereka, mencampuri rasa satu sama lain, menciptakan sesuatu yang baru, sesuatu yang memabukkan lebih dari alkohol itu sendiri.Tangan Arka tidak diam. Ia bergerak ke bawah, menemukan payudara Nia yang lembut melalui kain baju tipisnya. Jari-jarinya meraba dengan lambat, menguji batasannya, merasakan puting yang sudah mulai mengeras di bawah sentuhannya. Nia mendesah ke dalam mulut Arka, tubuhnya melengkung sedikit, mendorong payudaranya lebih dekat ke tangan pria itu. Ia tidak berhenti, tidak menolak. Malah, tangannya sendiri bergerak, mencengkeram bahu Arka, seolah memohon untuk lebih.“A-ahh…” desah Nia lembut. Arka merasak
Last Updated : 2025-11-03 Read more