"Pel-lanhh, Tuan-hnghh ...." Lily memohon terbata begitu merasakan tusukan jemari yang semakin cepat dan kasar di inti tubuhnya yang basah. Namun, bukannya mengabulkan permintaan gadis itu, Benjamin Kaisar malah bergerak semakin brutal di dalam sana."Kenapa kau berisik sekali? Ini baru jari." Benji menyeringai sambil menghentikan pergerakannya di dalam sana."Apa kau yakin bisa menerima milikku di sini? Lubangmu sempit sekali ...," komentar pria sipit itu sambil memicing ragu di antara kedua kaki Lily yang terbuka.Lily hanya diam sambil meremas ujung bantal yang menjadi penyangga kepala. Gadis itu memalingkan wajah tanpa berani menatap presensi sang tuan yang juga sama telanjang di bawah sana."Hei ... fokuslah padaku! Bukankah seharusnya kau yang bergerak? Ini tugasmu." Kali ini, jemari yang tadi mengobrak-abrik liang basahnya, beralih mencengkeram kedua pipi Lily.Benjamin Kaisar menarik wajah mungil itu hingga kini netra mereka bertemu. Dan Lily mendengkik dalam hati begitu mend
Terakhir Diperbarui : 2025-10-18 Baca selengkapnya