Semua Bab Pernikahan Yang Tak Kupilih: Bab 31 - Bab 40

Tanpa permisi Bayu langsung duduk di samping Katerina, tangannya ia letakkan di sandaran sofa panjang di belakang istrinya dan kakinya ia silangkan."Saya Bayu, suaminya Katerina.""Salam kenal, Pak Bayu. Saya Dirga." Ucap laki-laki itu sopan, bahkan tangannya pun terulur ke arah Bayu. Sayangnya suami Katerina itu tidak menanggapi sama sekali, membuat suasana jadi canggung di antara mereka.Katerina yang tidak enak dengan sikap suaminya itu, langsung berusaha mencairkan suasana."Makasih ya, Mas Dirga. Jadi repot- repot ke sini bawain bebek bakarnya.""Nggak apa-apa, Mbak. Kebetulan ada saudara juga yang satu arah dengan rumah Mbak Katerina, jadi saya nggak merasa direpotkan."Tanpa sadar Katerina dan Dirga terlibat obrolan panjang yang membuat Bayu merasa jengah tak dianggap."Ekhemm...ekhemmmm"Sadar akan situasi yang kurang mengenakkan dan tatapan tidak bersahabat yang diberikan Bayu padanya, membuat Dirga akhirnya memilih untuk berpamitan."Ya sudah, Mbak Katerina dan Mas Bayu. Sa

Malam itu suasana begitu romantis, meja berhiaskan lilin dengan pemandangan kerlap-kerlip lampu kota. Di meja itulah Katerina dan Bayu duduk berhadapan. Tak berselang lama seorang pelayan mengantarkan dua porsi steak dan sebotol red wine yang telah di pesan oleh Bayu. "Ayo di makan, Katerina." Ucap Bayu sebagai pemecah keheningan di antara mereka. Suaranya tak seperti biasanya, kali ini seperti orang yang salah tingkah. Begitu pun dengan Katerina yang mengangguk tersenyum. Perempuan itu sangat gugup, jantungnya berdebar kencang sekali. Ini pertama kalinya Katerina makan malam romantis dengan seorang laki-laki. Ia tak pernah memiliki kekasih sebelumnya, tak pernah melakukan hal layaknya sepasang kekasih. Masa muda Katerina hanya berputar padi dirinya sendiri, ibunya, dan neneknya. Hubungan dengan lawan jenis tidak pernah ada dalam bayangannya. Kalau bukan karena perjodohan, mungkin Katerina tidak akan pernah menikah. "Hey, Katerina?" Panggilan Bayu membuyarkan lamunan Katerina aka

Bayu menyentuh kedua pundak Katerina, mengangkat sedikit wajahnya lalu ia mengecup pelan kening istrinya. Katerina yang sedari tadi menutup mata akhirnya membukanya, kaget karena ternyata Bayu tak mencium bibirnya. Meski harapannya tak terkabul, tapi ia tersenyum dan kembali menutup matanya menikmati forehead kiss yang Bayu berikan."Selamat malam, Katerina. Semoga tidurmu nyenyak, ya." Ucap Bayu sesaat setelah selesai mencium kening Katerina.Membuka mata, Katerina lantas tersenyum ke arah Bayu. "Mas juga tidur nyenyak, ya."Setelah itu tautan tangan mereka terlepas dan sebelum sama-sama masuk ke dalam kamar, Katerina dan Bayu saling menatap, sekali lagi membiarkan mata mereka saling berbicara.Keesokan paginya Bayu menunggu Katerina membuka pintu kamarnya. Ia menunggu perempuan itu dengan setelan olahraga agar bisa jogging bersama.Tepat saat Katerina membuka pintu, Bayu langsung menyapanya."Pagi, Katerina." Senyum tak lupa menghiasi wajah tampan Bayu ketika menyapa Katerina."Pagi,

"Maaf Bu, saya sudah membuat Ibu Katerina terkejut!" Ucap pemuda itu sambil menunduk. Bagaimana Katerina tidak terkejut, pemuda yang mengaku montir itu datang padanya dengan setelan hitam dan topi hitam, serta jangan lupakan maskernya yang hitam. Katerina yang parno langsung menjerit takut. "Tadi saya ke butik, tapi kata karyawan di sana Ibu sedang di tempat parkir mobil jadi saya pikir lebih baik saya langsung menemui ibu saja di sini. Sekali lagi saya minta maaf, Bu." "Nggak apa-apa, Mas. Saya aja yang parnoan orangnya. Ya sudah, silakan dicek mobil saya, Mas." "Saya mau masuk ke butik lagi, kalau ada apa-apa langsung ke sana aja ya, Mas." "Baik, Bu." Setelah itu Katerina berlalu meninggalkan sang montir dan kembali ke dalam butik. Menunggu di parkiran juga buat apa, dia tidak akan mengerti. Jadi daripada membuang waktunya lebih baik ia kembali bekerja. Sesaat setelah menghubungkan ponselnya dengan charger dan menyalakannya, pesan pertama yang muncul di bar notifikasi adalah p

"Are you ready, Baby?" Dan sesaat setelahnya Katerina mengangguk penuh keyakinan membuat Bayu tak ragu melanjutkan aksinya. "I'll take you to heaven tonight." Ucap Bayu, lalu mencium kening Katerina dengan lembut. Di sela-sela ciuman itu Katerina tersenyum, hatinya menghangat, dan ia pun tahu tubuhnya akan takluk pada sentuhan Bayu. Di sisi lain tangan Bayu mulai membimbing miliknya untuk masuk ke lembah basah Katerina, menekan tubuhnya ke bawah. Saat tubuh mereka akhirnya menyatu desah dan erangan tak bisa lagi mereka tahan. "Ahh..." "Ouhhh... Mas..." Setelah itu Bayu menggerakkan miliknya perlahan mencari irama yang pas dan membiarkan Katerina merasanya nyaman terlebih dahulu. Wajahnya menunduk menatap wajah Katerina yang memerah, mata perempuan itu tertutup dengan mulut yang sedikit terbuka mengeluarkan napas dan desah ringan. "Kamu masih sempit sekali, Katerina." Bayu sungguh merasa miliknya dijepit erat oleh milik Katerina. Rasanya masih sama saat pertama kali ia memasuki l