"Makan dulu ya, Ma?"Andira membuka mulutnya menerima suapan bubur dari putrinya. Zeya sedari tadi, tak pernah pergi dari sisi sang Ibu. Ia ingin menemani sang ibu yang membutuhkan teman untuk melupakan kesedihannya setelah kehilangan adik yang belum sempat ditayangkan. Karena ayahnya menemani sang adik, sekaligus bermesraan dengan Jenna disana.Suap demi suap diterima oleh Andira dengan baik. Ia terharu karena memiliki seorang anak perempuan yang begitu perhatian padanya. Sejenak, ia melupakan kesedihan kehilangan calon bayinya. Dia juga bisa melupakan tentang Arsa yang sibuk dengan istri muda. "Terima kasih ya, Sayang," ucap Andira dengan haru.Zeya mengangguk. "Sama-sama, Mama."Pintu ruangan rawat Andira terbuka dan menampilkan seorang wanita yang masuk. Itu adalah Cindy. Dan yang membuat Adira terkejut, terdapat seorang laki-laki yang datang bersama asistennya. "Ibu ... bagaimana keadaan ibu?" tanya Cindy dengan perhatian."Saya sudah lebih baik,"
Terakhir Diperbarui : 2025-11-02 Baca selengkapnya