All Chapters of Pernikahan Luka : Chapter 21 - Chapter 30

53 Chapters

Andika Mulai Sadar

Sudah dua hari, Andika dirawat di rumah sakit. Tangis Dewi rasanya tak terbendung lagi, meratapi kesedihannya, melihat Andika terbaring tak berdaya di ruang rawat inap, RS Harapan Bunda. "Ya Allah. Tolong beri kekuatan aku untuk menghadapi semua kenyataan ini." Dewi menggenggam erat tangan Andika yang masih tak sadarkan diri. Namun, tak lama, keajaiban itu datang. Andika mulai membuka matanya. Dewi langsung mengucapkan syukur, karena Andika sudah siuman. "Terimakasih ya Allah. Terimakasih." Dewi tampak bahagia. "Aku dimana ini?" Andika menyapukan pandangannya ke langit-langit rumah sakit. "Jangan banyak gerak ya. Kamu aman disini. Luka-luka kamu akan segera sembuh, sayang," ucap Dewi yang mencium kedua punggung tangan Andika secara bersamaan. "Dewi, maafin aku ya sudah menyusahkan kamu." ucap Andika lirih. Dewi mendekatkan jari telunjuknya ke bibir Andika. "Ssstt...nggak boleh banyak bicara," kata Dewi yang meminta Andika tidak banyak bicara karena luka-luka di wajahnya masih

Last Updated : 2025-10-15

Fika Muncul Lagi

Perempuan yang belum selesai dicemburui Dewi, adalah Fika. Mantan tunangan Andika.Dalam otak Dewi, bisa saja Fika suatu hari balik lagi ke pelukan Andika. Itulah bayangan menyeramkan yang kerap menghantui Dewi, selama ini.***Pagi itu, Dewi bersemangat membeli sarapan bubur ayam buat Andika. Dia bergegas mempercepat langkahnya menuju tukang bubur pengkolan langganan Dewi.Dewi berencana mengantar bubur itu ke hotel, di tempat Andika sementara tinggal.Dengan semangat empat lima, dia membeli bubur dua bungkus. Rencananya bubur itu mau dia makan bareng Andika.Setelah mendapatkan bubur itu, Dewi memesan grab. Karena, mobilnya sudah diminta balik sama Aji, diserahkan ke istri barunya itu.Sesampai nya di hotel, bubur yang di tangan Dewi terjatuh begitu saja, karena tangan nya gemetar, melihat pemandangan yang tak dia sangka-sangka sebelumnya. Pintu kamar hotel terbuka. Jelas terlihat oleh Dewi, saat seorang perempuan menyuapi Andika.Keduanya tak menyadari kehadiran Dewi yang terman

Last Updated : 2025-12-08

Puteri Selingkuh

Samar-samar, Dewi mendengar suara seorang perempuan sedang bicara setengah berbisik. Dicarinya sumber suara itu. Sepertinya dari dalam kamar Puteri, di lantai satu.Sebenarnya, kamar Puteri di atas. Tapi, jarang banget dia mau tidur di atas.Puteri lebih memilih tidur di kamar bawah.Benar. Suara itu suara Puteri sedang berbicara dengan seseorang diujung ponsel."Kamu sendiri kan?" tanya seseorang yang suaranya dari dalam ponsel."Untuk sementara ini, aku masih sendiri. Istri Aji kayaknya keluar." jawab Puteri."Kenapa kalian tinggal di satu rumah? Minta saja kamu rumah sendiri." kata pria dalam ponsel itu, mengajari Puteri."Nanti pelan-pelan akan aku buat istrinya itu, pergi dari rumah ini," kata Puteri dengan percaya diri.*Brak!Dewi tiba-tiba mendobrak pintunya. Puteri yang melihat ini langsung pucat pasi."Ku laporkan kamu pada Mas Aji. Kalau kamu berkhianat!" ancam Dewi tanpa basa-basi.Puteri hanya diam. Tapi dia berusaha tak menunjukkan rasa ketakutannya.Tak lama, Puteri per

Last Updated : 2025-12-08

Ancaman Buat Puteri

Sementara, Aji pura-pura tak mengetahui perselingkuhan yang dilakukan Puteri, istri keduanya itu.Dia akan menyiapkan cukup bukti dulu, untuk membongkar perselingkuhan Puteri.Namun, yang pasti dia sudah mengantongi identitas pria yang jadi selingkuhan Puteri.Termasuk kemana perginya aliran dana yang selama ini dia nafkahkan untuk Puteri."Sayang. Uang aku habis buat beli susu sama Pampers." Puteri tiba-tiba bermanja-manja sama Aji di kamar mereka."Hmmm. Iya kenapa memangnya." Aji pura-pura tak paham dengan keinginan Puteri."Saldo di ATM tinggal Rp400 ribu, Mas," sebut Puteri masih berusaha merayu Aji.Sejak kejadian adanya kiriman rekaman suara percakapan Puteri dengan laki-laki lain, Aji sedikit ingin memberi Puteri pelajaran.Tak seperti biasanya. Setiap awal bulan dan pertengahan bulan, Puteri pasti dapat transferan dari Aji. Uangnya itu, buat kebutuhan Puteri dan anak semata wayangnya itu."Nanti transfer ya sayang." Puteri merengek merayu Aji."Berapa?" tanya Aji dan Puteri

Last Updated : 2025-12-08

Mendadak Jadi Ibu Pengganti

Sejak pertengkaran Aji dan Puteri, Dewi merasa puas. Rasanya dia sukses balas dendam ke perempuan itu.Aji, pelan-pelan mendekati Dewi lagi. Berharap, dia bisa jadi ibu pengganti buat anak perempuannya, Bella."Sama Tante Dewi ya, sayang, mulai hari ini," kata Aji di depan Bella. Bella adalah anak hasil hubungan Aji dan Puteri.Bocah cilik yang kini mulai menginjak usia tiga tahunan itu hanya diam. Dia masih belum paham siapa Dewi sebenarnya."Mama," panggil bocah itu."Iya sayang." balas Dewi yang sedikit bangga dipanggil Mama. Seharusnya, dia sudah punya momongan, di usia 5 tahun pernikahannya dengan Aji. Tapi, apa hendak dikata. Tuhan masih belum memberinya momongan."Sini sayang," Dewi coba memeluk bocah cilik itu.Dewi bersikap semanis mungkin di depan bocah itu. Karena Aji juga ada disana. Padahal, sebenarnya Dewi nggak suka akan kehadiran anak Puteri itu."Kalau saja bukan karena Aji bapaknya, aku akan singkirkan kamu, Bella dari kehidupan aku." Dewi membenci bocah itu, dalam

Last Updated : 2025-12-08

Aji Keluar Kota

Akhir bulan, Aji keluar kota mendadak. Tanpa meminta persetujuan Dewi, dia meninggalkan Bella begitu saja."Jaga Bella selama aku keluar kota," perintah Aji dan Dewi hanya diam."Kesempatan emas. Ini saatnya aku akan beri pelajaran ke anak dia." batin Dewi kegirangan."Sayang. Papa keluar kota, Bella jangan nakal ya sama Mama Dewi," pesan Aji pada Bella dan Bella menganggukkan kepalanya.Bella sebenarnya tak rewel saat ditinggal Aji. Tapi dia keceplosan cerita ke Aji, kalau kemarin Bella dijewer telinganya."Kemalin (bahasanya masih kurang jelas-red)...Mama jewer Bella," kata bocah itu mengadu ke Aji.Aji tak terlalu menanggapinya."Bella nakal ya. Makanya jangan nakal ya kalau papa lagi kerja." pesan Aji lagi dan Bella menganggukkan kepalanya sekali, tanda dia mengerti.Tak lama, Aji berlalu dari hadapan Dewi dan Bella.***Setelah Aji benar-benar beranjak dari rumah, Dewi lega, dan dia pun mulai beraksi ingin menyakiti Bella."Bik......!""Bikkkkk!"Bik Salmah pun mulai ketakutan, s

Last Updated : 2025-12-08

Bella Demam Tinggi

Puteri akan terus berusaha supaya bisa balik lagi dengan Aji."Bagaimana pun caranya, aku harus kembali ke rumah itu," batin Puteri, mencari cara.Satu-satunya cara, Puteri balikan lagi sama Aji, alasan hamil lagi yang kedua kalinya."Mas.....kamu masih marah sama aku ya?" rayu Puteri lewat pesan WhatsApp.Aji hanya diam saat mengetahui Puteri mengirim chat itu."Mas ada hadiah terindah yang ingin aku berikan buat kamu. Hadiah yang tak bisa diberikan Dewi untuk mu." kata Puteri lagi masih terus berusaha meluluhkan hati Aji.Aji mulai gusar membaca pesan Puteri yang kedua."Ha. Dia hamil lagi pasti," pikir Aji yang masih belum merespon chat Puteri."Aku mengandung anak kamu lagi, Mas," kata Puteri lagi.Antara senang dan marah Aji membaca pesan itu.Marah karena Puteri sempat mengkhianati Aji.Senang karena di pikiran Aji, dia bakal punya anak kedua."Mas aku boleh ya tinggal di rumah itu sampai anak ini lahir?" pinta Puteri masih lewat chat.Aji sudah menduga pasti Puteri minta balik

Last Updated : 2025-12-08

Sama-Sama Hamil, Aji Bingung

"Andika. Kita harus ngomong berdua."Pesan itu buat was-was Andika."Iya. Mau ngomong apa....kamu udah urus surat cerainya kan?" tebak Andika to the point."Kamu ada waktu nggak. Kita perlu ngomong berdua Andika." desak Dewi."Oke....oke....aku harap nanti aku bakal dapat kabar baik itu," harap Andika.Setengah jam kemudian, mereka bertemu di kafe tempat biasa.Kali ini, keduanya datang masing-masing. Biasanya, Andika jemput Dewi di rumahnya dan mereka datang berbarengan ke kafe langganan mereka itu."Hai apa kabar sayang," sapa Andika penuh kehangatan."Baik. Kamu apa kabar. Lama kita nggak bersua." kata Dewi."Andika....kita udahan aja ya. Aku bukan perempuan yang tepat buat kamu." kata Dewi langsung jujur di depan Andika.Andika tak menyangka Dewi bakal mengatakan itu. Padahal Andika berharap mereka akan segera bersatu, setelah Dewi mengurus surat perceraiannya dengan Aji.Sejenak Andika. Diam. Seribu rasa kecewa menyerang Andika. Dia sama sekali tak menyangka Dewi tega mengatakan

Last Updated : 2025-12-08

Rahasia Dewi Terbongkar

Pagi itu, Puteri sibuk di dapur. Entah apa yang dia lakukan di dapur. Namun, yang pasti dia sedang asik memasak sesuatu bareng Bik Salmah, pembantu yang dimusuhi Dewi.Aroma masakan itu, membuat perut Dewi mual. Padahal, jarak kamar dan dapur tempat Puteri memasak juga lumayan jauh.Tapi entah kenapa, aromanya merasuk ke hidung, begitu menyengat, hingga buat perut Dewi mual.*Huekkk!*Huekkk!*Huekk!Suara Dewi yang sedang muntah, rupanya jadi fokus perhatian Puteri."Bik. Kenapa ya sepertinya si kunyuk itu sampai mau muntah!" Puteri cekikikan, dan Bik Salmah hanya diam.Meski seperti itu, Puteri cuek dan dia tetap melanjutkan aktifitas memasaknya.Tanpa dia duga, Dewi datang menghampiri Puteri."Kalau kamu mau buat rusuh di rumah ini, kamu angkat kaki saja!" bentak Dewi yang tiba-tiba, dan Puteri ketakutan melihat Dewi yang seperti orang kesurupan.Lalu, diporak-porandakan perkakas di dapur."Ih ada orang sakit jiwa di rumah ini." teriak Puteri."Kamu sudah buat polusi udara, pagi i

Last Updated : 2025-12-08

Mangga Muda di Dapur

Jelang tengah malam. Dewi tak bisa tidur. Dielusnya perut Dewi yang kian hari kian membuncit."Kenapa aku kepengen makan mangga muda yang pedes ya." batin Dewi.Bik Salmah jadi sasaran Dewi. Dia meminta perempuan itu mencarikan mangga muda, keesokan paginya, di pasar tradisional."Bik nanti titip belikan mangga muda. Sekilo aja. Aku mau buat manisan. Jangan sampai nggak dapat ya. Kalau sampai nggak dapat, nanti Bik Salmah tanggungjawab kalau anak saya lahir nanti ileran." sebut Dewi setengah memaksa."Iya Non. Nanti bibi cari di pasar ya mangga mudanya," kata Bik Salmah berjanji pada Dewi.Tak pakai lama, Bik Salmah pun bergegas ke pasar tradisional tempat dia biasa belanja kebutuhan sayur-mayur.Kebetulan, hari masih pagi, jam 06.00 wib. Bik Salmah yakin, dia akan mendapatkan mangga pesanan Dewi.Sampai di pasar, Bik Salmah tersenyum sumringah. Karena, mangga pesanan majikannya, ada dijual di pasar."Alhamdulillah ada." ucap Bik Salmah kegirangan.Tak banyak dia beli, karena memang

Last Updated : 2025-12-08

1 2 3 4 5 6

SCAN CODE TO READ ON APP