Yanuar langsung terperanjat, ia terbelalak mendengar perkataan Helena barusan. Namun sesaat kemudian, Helena langsung tersenyum lalu dengan lembut menyentuh lengan Yanuar.“Haha, saya bercanda, Dok,” katanya pelan. Ia menarik tangannya kembali.“Mana mungkin Anda mengkhianati teman Anda, bukan?”Helena kembali melirik sambil mengedipkan matanya.“Oh, haha!” Yanuar berusaha tertawa mengimbangi tawa kecil Helena.“Te-tentu saja, Dok. Mana mungkin saya berlaku keji seperti itu,” lanjutnya. Namun tidak bisa disangkal, jantungnya berdebar hebat.Helena kembali tersenyum. “Iya, Dok. Saya hanya bercanda saja tadi,” katanya lagi.“Hmm… baiklah, biar Madame Renata saja yang menjelaskan kelanjutannya.”Helena langsung melempar senyum ke arah pemilik klinik itu. Madame Renata menanggapinya dengan santai.“Baiklah, dr. Yanuar. Kita bisa mulai sekarang dialognya.” Madame Renata mulai membuka beberapa berkas di depannya.“Baik, Madame. Silakan.”Dialog formal itu pun akhirnya berlangsung dengan san
Last Updated : 2025-12-13 Read more