Pagi itu, suasana di ruang kerja Zhang Yichen terasa lebih tegang dari biasanya. Chen berdiri di depan meja dengan ekspresi canggung sambil membawa berkas yang sudah disusun rapi."Tuan Zhang," katanya hati-hati, "rapat dengan direksi cabang selatan dijadwalkan pukul dua siang. Presentasi sudah disiapkan, dan--""Batalkan!" potong Zhang Yichen tanpa mengalihkan pandangan dari laptopnya. Nada suaranya datar, tetapi tegas.Chen mengerjap kaget. "Batalkan, Tuan?""Pindahkan ke esok pagi. Aku ada urusan pribadi hari ini.""Urusan pribadi?" ulang Chen ragu, karena selama ia bekerja dengan Zhang Yichen, istilah 'urusan pribadi' terdengar hampir mustahil. Pria itu hidupnya diatur dalam kalender digital, bahkan makan, tidur, serta olahraga pun terjadwal.Namun, melihat wajah bosnya yang tidak bisa diganggu itu, Chen hanya mengangguk. "Baik, Tuan Zhang."Begitu Chen keluar, Xu Wei masuk membawa amplop berisi laporan pagi. "Laporan terbaru dari kampus Haicheng, Tuan. Nyonya Zhang--""Tidak per
Terakhir Diperbarui : 2025-11-26 Baca selengkapnya