“Tuan, saya harus kembali ke mansion.” Sutra sudah rapi dengan pakaiannya, wajahnya kembali segar, tapi ada sekelumit embun di ujungnya. “Sutra, kita harus bicara tentang ini semua.” Kama menatap Sutra dengan tajam. Sutra mengulas sedikit senyum penuh kemirisan. “Tidak ada yang perlu kita bahas tentang semunya. Anggap semua yang telah terjadi, adalah mimpi terburukmu, begitupun dengan saya.” Detik pernyataan mengudara di udara, pria di hadapan Sutra terbelalak tak menyangka, jika sang pelayan bisa berkata setegas itu. “Kau yakin?” katanya gamang. Sutra mengangguk mantab. “Baiklah, kuharap setelah kejadian ini, kau tidak lagi menampakkan batang hidungmu di hadapanku. Dan jangan pernah lagi kau kembali ke sini.” Kata-katanya berat, bergetar, dan mungkin juga ada sekelebat egois di dalamnya. Tak ada jawaban yang berarti, Sutra berjalan dengan langkah yang panjang menuju pintu utama. Kakinya seakan tidak dapat menopang tubuhnya lagi, ketika langkah itu berada di sepanjang koridor
Terakhir Diperbarui : 2025-11-01 Baca selengkapnya