All Chapters of Kebangkitan Kaisar Beladiri: Chapter 71 - Chapter 80

Kecepatan reaksi Yang Teng luar biasa cepat. Mendengar rintihan Xiao Hui, ia langsung bereaksi, menghindari sosok emas yang menyerang dan melancarkan pukulan. "Bum!" Merasakan kekuatan lawan yang luar biasa, Yang Teng tak mampu menahan diri, melepaskan kekuatan penuh kedua tinjunya. "Cit cit!" Sosok emas itu mengeluarkan teriakan aneh, dan Yang Teng melihat kilatan cahaya di depan matanya. Kedua pukulannya meleset total, gagal menimbulkan kerusakan atau bahkan menghentikan serangan. Sungguh dahsyat! Yang Teng terkejut, pikirannya tersita oleh keselamatan Yan Xiaoyu. Ia melancarkan serangkaian serangan cepat dengan tinjunya. "Woo..." Xiao Hui juga menerkam, bergabung dengan Yang Teng menyerang sosok emas itu. "Berhenti! Kembali sekarang!" Pintu terbuka, dan Yan Xiaoyu keluar, berteriak keras untuk menghentikan mereka. "Cit cit!" Sosok emas itu bergerak bagai kilat, mendengar teriakan Yan Xiaoyu, melesat menjauh dari serangan Yang Teng dan Xiao Hui, mendarat di b

"Siapa pun yang tahu rahasia ini, bunuh mereka!" Yang Teng mengeraskan hatinya dan memberi isyarat kepada Xiao Hui, yang langsung melesat keluar. "Awooo!" Xiao Hui meraung, menyeret seseorang dari luar. "Kakak ketiga! Apa yang kau lakukan! Suruh makhluk ini melepaskanku sekarang juga!" teriak pendatang baru itu, suaranya dipenuhi amarah dan ketakutan. Yan Xiaoyu langsung mengenali orang itu sebagai tuan muda kedua, Yang Jing. "Tuan muda, sepertinya tuan muda kedua." Yang Teng tidak berbicara, hanya memperhatikan dari dalam ruangan saat Xiao Hui menyeret Yang Jing masuk. "Guk!" Seperti anjing mati, Yang Jing dilempar ke hadapan Yang Teng oleh Xiao Hui. Terbebas dari cengkeraman Xiao Hui, Yang Jing mendapatkan kembali kebebasannya, berdiri, membersihkan debu, dan memelototi Yang Teng. "Kakak ketiga, apa yang kau lakukan! Membiarkan makhluk ini menyakitiku! Aku pasti akan melaporkan ini kepada Kakek dan menghukum makhluk ini dengan berat!" Yang Jing terus

Bagaimana menggambarkan utusan mulia ini? Jika utusan ini seorang wanita, maka tidak berlebihan untuk menggambarkannya dengan kata-kata seperti mempesona, menawan, dan mempesona. Ia pasti akan disebut orang tercantik di negeri ini. Namun sayangnya, utusan ini adalah seorang pria! Seorang pria sejati, jakunnya dapat membuktikannya, dan sosoknya juga membuktikan bahwa ia adalah seorang pria. Meskipun ia dicukur bersih, masih mungkin untuk mengatakan bahwa hanya area di sekitar mulut pria itu yang memiliki warna kulit seperti itu. Bagi seorang pria, pakaian dan perilaku seperti itu benar-benar tak tertahankan. Ia memiliki rambut berminyak dan wajah merah muda, dan penuh pesona dalam sikapnya. Sebelum keluar dari mobil, jari-jari Anggrek memegang sapu tangan dan menutupi hidung dan mulutnya. Tokoh-tokoh terkemuka di Kota Fenglei yang hadir merasa mirip dengan Yang Teng setelah melihat penampilan utusan itu. Jika ia bukan utusan kerajaan, tidak ada jaminan bahwa ses

Yang Wudi tetap diam. Hak atau keuntungan apa pun yang diperoleh tidak akan jatuh ke tangan keluarga Yang; ia tidak punya alasan untuk menentang utusan itu. Dari kata-kata utusan itu, Yang Wudi merasakan sesuatu yang lain. Aturan lama ditetapkan oleh raja dan telah dipatuhi selama bertahun-tahun. Sekarang, utusan ini terus menyebut pangeran tertua. Mungkinkah pangeran tertua telah memperoleh kekuasaan yang cukup untuk memperluas pengaruhnya ke seluruh kekaisaran? Jika demikian, itu akan sangat memengaruhi masa depan Kota Fenglei. Untuk saat ini, mempertahankan diri adalah tindakan yang paling aman. Utusan itu menatap Zhao Xiongshan dengan tatapan muram. "Patriark Zhao, jangan lupa, pangeran tertua saat ini adalah calon raja. Apa maksudnya perubahan sistem rotasi kecil? Jika Anda punya pendapat, saya bisa menyampaikannya langsung kepada pangeran tertua untuk keputusannya! Jika Anda masih tidak setuju, ikutlah dengan saya ke ibu kota dan sampaikan kata-kata ini langsung

Delegasi utusan tersebut meninggalkan Kota Fenglei. Meskipun kunjungan mereka hanya sehari, dampaknya terhadap kota sangat besar. Semua orang meramalkan perubahan di Kota Fenglei; dua periode kekuasaan berturut-turut akan memungkinkan keluarga Wang untuk bangkit dengan cepat, berpotensi menjadi keluarga terkemuka di antara empat klan besar dalam dekade berikutnya. Keluarga Yang, yang baru berada di antara empat klan besar selama beberapa tahun, menderita kerugian terbesar. Kemenangan Yang Teng dalam kompetisi akbar tersebut merupakan kesempatan terbaik mereka untuk bangkit, tetapi utusan tersebut menghancurkannya. Karena tidak memiliki fondasi yang dimiliki tiga keluarga lainnya, keluarga Yang menderita kerugian yang jauh lebih besar daripada keluarga Zhao dan Li. Berita tentang peristiwa setelah kedatangan utusan tersebut dengan cepat menyebar ke seluruh Kota Fenglei. Beberapa orang berspekulasi bahwa kekaisaran akan mengalami perubahan, memasuki era pemerintahan Pang