All Chapters of Kebangkitan Kaisar Beladiri: Chapter 81 - Chapter 90

Yang Teng menggelengkan kepala, menyadari Yang Xin benar; ia terlalu bodoh untuk memahami prinsip ini. Mungkin wajar jika orang lain bersikap begitu ceroboh, tetapi baginya, hal itu sama sekali tidak dapat diterima. Alasannya sederhana: menggambar rune sebenarnya sangat mirip dengan alkimia dan pembuatan senjata. Keduanya mengandalkan energi spiritual sebagai fondasi, menggunakan indra ilahi untuk mengendalikannya dan mengamati perubahan pada objek yang diciptakan. Memahami hal ini, Yang Teng langsung dipenuhi rasa percaya diri. Ditambah dengan pengalamannya yang luas dari kegagalan sebelumnya, ia dengan cepat tahu cara menggambar rune dengan sukses. "Lima puluh satu juta tael perak!" Yang Xin tersenyum dan menyerahkan kulit binatang itu kepada Yang Teng. Setiap kulit tampak seperti tumpukan perak berkilau di mata Yang Xin—rasanya luar biasa. Yang Teng menyadari adiknya memang rakus uang! Memusatkan energinya, ia meletakkan jari-jarinya di kulit, perlahan-l

Toko itu dijadwalkan buka tiga hari lagi. Yang Teng jarang sekali mengurusi urusan toko, ia mengatakan akan menyerahkan semuanya kepada Yang Hao dan tidak akan banyak ikut campur. Ia hanya memberikan pendapatnya tentang hal-hal penting yang tidak bisa diputuskan oleh Yang Hao. Karena ia percaya pada Yang Hao, ia mempercayakan segalanya kepadanya. Lagipula, tidak ada hal yang terlalu penting di toko; yang ada hanyalah menata tata letak, membeli ramuan spiritual, dan menjual pil. Hal-hal ini tidak membutuhkan banyak usaha dari Yang Teng; Yang Hao dapat menanganinya dengan sangat baik. Yang Hao memimpin anak buahnya untuk mengangkut Pil Pengumpul Roh dan Pil Penyembuhan, mempersiapkan penjualan resmi dalam tiga hari. Pil-pil yang diangkut semuanya bermutu rendah, yang akan menjadi produk utama toko di masa mendatang. "Kakak Ketiga, sibuk, ya?" Yang Sheng tiba di halaman samping dan melihat Yang Hao memimpin anak buahnya untuk mengangkut pil. Ia tak kuasa menahan r

Tak lama kemudian, anggota keluarga Yang terlihat berlalu-lalang di setiap area ramai Kota Fenglei. Mereka dengan cepat membagikan kertas-kertas bertulis kepada setiap kultivator yang lewat sebelum bergegas ke kultivator berikutnya. Para kultivator yang menerima kertas-kertas itu bingung, tetapi dengan saksama memeriksa apa yang tertulis di dalamnya. Seseorang membacakan dengan lantang: "Selamat atas pembukaan Paviliun Raja Obat! Kami dengan hormat mengundang Anda untuk hadir. Siapa pun yang membeli pil di Paviliun Raja Obat dalam tiga hari pertama pembukaan akan mendapatkan diskon 20%. Seratus pelanggan pertama setiap harinya juga akan mendapatkan hadiah yang berlimpah. Lokasi: Paviliun Raja Obat, Jalan Kedua." "Karena periode pembukaan yang singkat, toko kami hanya menjual tiga jenis pil: Pil Pengumpul Roh Kelas Tinggi dan Pil Penyembuhan. Semuanya ditawarkan dengan diskon khusus pembukaan. Rekan-rekan kultivator, jangan lewatkan kesempatan ini!" "Kesempatan sekali s

Sekembalinya ke kediaman keluarga, ia bisa merasakan kegembiraan para anggota klan. Bahkan suara lelaki tua itu semakin keras, membuktikan kegembiraannya. Yang Teng juga senang. Ia tidak terlalu tertarik dengan pendapatan hari ini; bagaimanapun juga, itu hanyalah uang. Yang memuaskannya adalah kesuksesan Paviliun Raja Obat. Hari ini adalah titik awal yang sempurna. Mulai sekarang, ia tidak perlu terlalu memperhatikannya, dan Paviliun Raja Obat dapat beroperasi secara normal. Meskipun baru hari pertama, jelas bahwa Yang Hao mampu menangani tugas penting ini. Di bawah bimbingan Yan Xiaoyu, murid-murid keluarga yang mempelajari alkimia telah menunjukkan bakat mereka, memurnikan Pil Pengumpul Roh tingkat rendah dan Pil Penyembuhan dalam waktu yang begitu singkat, memastikan kebutuhan Paviliun Raja Obat di masa depan. Dengan segala sesuatunya yang berkembang pesat, serangkaian langkah Yang Teng telah dilaksanakan dengan sempurna. Bahkan jika ia meninggalkan Kota Fenglei

"Ada apa! Apa yang terjadi?!" Xi Shuimei, yang tak lagi peduli dengan ancaman Yang Teng, bangkit dan bergegas keluar untuk melihat apa yang terjadi. "Nona Bos, apa kau masih mau pergi? Tujuanku datang ke sini hari ini adalah untuk membereskan kalian, bajingan berpakaian hitam berpisau emas! Aku sudah memberimu kesempatan, tapi kau tidak memanfaatkannya, jadi jangan salahkan aku karena kejam !" Yang Teng bergerak lebih cepat lagi, menghalangi jalan Xi Shuimei dalam satu langkah. "Apa! Apa katamu!" Ekspresi Xi Shuimei berubah drastis. "Tuan Muda Ketiga, kau tidak boleh berkata begitu. Siapa bajingan berpakaian hitam berpisau emas itu?!" "Aku tidak punya waktu untuk disia-siakan denganmu!" Sebelum Yang Teng sempat bergerak, Xiao Jin dan Xiao Hui tak kuasa menahan diri lagi. Untungnya, Yang Teng telah dengan jelas menginstruksikan mereka untuk tidak membahayakan nyawa Xi Shuimei. Kedua binatang buas ini menerkam Xi Shuimei dan melumpuhkan kultivasinya. "Ah!" Xi Shuimei men