"Kak Rayden," cicit Shazia pelan, takut karena Rayden kembali memeluk pinggangnya secara erat. Punggung Shazia terasa panas, tubuh kaku, jantung berdebar kencang, dan keringat dingin mulai menyelimuti. Shazia jelas ketakutan, tetapi dia juga bingung kenapa Rayden bisa seperti ini. Pria ini tiba-tiba menciumnya dan tatapan Rayden juga sangat berbahaya. Cara kakaknya menatapnya sama seperti cara seorang pria menatap wanita-nya, penuh hasrat dan dalam. Shazia merinding ditatap seperti ini oleh Rayden. "Kau ingin kemana, Humm?" Rayden bersuara, menunduk dan mendekatkan wajahnya pada wajah Shazia. Satu tangannya di pinggang Shazia dan satu lagi membelai pinggiran wajah Shazia secara erotis. "A-aku harus ke kantor. Maksudku kita," jawab Shazia gugup, mendorong dada bidang Rayden supaya dia menjauh dari pria itu. Akan tetapi semakin dia berusaha jauh, semakin Rayden merapatkan pelukannya pada pinggang Shazia. "Kita tidak akan kemana-mana jika kau tidak menciumku, Ade," ujar Ray
آخر تحديث : 2025-11-03 اقرأ المزيد