"Nyonya Muda," panggil seorang maid. Lamunan Shazia buyar, seketika dia menoleh ke sana kemari–di mana Rayden, Luna, pria itu, Jaren dan bodyguard sudah tak ada. Tinggal dia dan tiga maid, di mana dua maid ada di depan pintu kamar yang terbuka dan satu lagi di sebelah ranjang dengan segelas susu di tangannya. "Tuan berpesan untuk mengantarkan susu ini pada Nyonya," ucap maid lembut. Shazia buru-buru mengambil posisi duduk lalu segera meraih susu tersebut. "Terima kasih, Ibu," ucap Shazia. Maid tersebut menganggukkan kepala, senyum tipis pada Shazia, lalu segera pamit. Setelah maid pergi, Shazia langsung meminum susu tersebut. Tanpa diberitahu pun Shazia paham kenapa Rayden menyuruh maid mengantarkan susu untuknya. Yah, supaya Shazia bisa tidur. Tiba-tiba senyum malu-malu dan tertahan muncul di bibir Shazia. Sebenarnya meskipun sangat galak, mudah marah, dan sering menghukumnya, Rayden itu sangat perhatian. "Tapi dia tidak pantas jadi Papa. Soalnya Dimas selalu disi
Terakhir Diperbarui : 2025-11-15 Baca selengkapnya