Luana sedang makan siang saat Sebastian datang mendekatinya.“Nona, apakah kau mengingatku?” Sebastian duduk di seberang Luana.Luana tidak akan mengingat orang-orang yang tidak penting, tapi Sebastian cukup tampan dan menyenangkan untuk dilihat jadi tentu saja ia ingat.“Kau berutang melepaskan celana dalammu padaku, bagaimana mungkin aku lupa.”Sebastian tertawa geli. “Kebetulan sekali aku lapar, tidak masalah jika aku makan siang bersamamu, bukan?”“Ya, tidak masalah,” balas Luana.Sebastian kemudian memanggil pelayan, pria itu memesan makanan segera.“Nona, kita belum berkenalan. Sebastian.” Sebastian mengulurkan tangannya.“Luana.” Luana membalas uluran tangan Sebastian.“Nama yang indah.”Luana tertawa ringan. “Jenis rayuan ini terlalu biasa.”“Ah, aku harus mempelajari lebih banyak trik kalau begitu.”“Sebenarnya itu tidak terlalu perlu, dengan wajah dan penampilanmu aka nada banyak wanita yang melepaskan pakaiannya untukmu.”“Bagaimana denganmu?”“Aku? Nah, kalau itu kau harus
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-11-25 อ่านเพิ่มเติม