"Kemarilah!" Arya menarik pinggang gadis itu sebelum dia sempat menolaknya.Arya membawa gadis itu masuk ke lift khusus miliknya. Setelah tertutup, ia menekan tombol tahan. Lalu merapatkan pinggangnya agar mendekat padanya."Ar-ya, geli," Amara menjauhkan tubuhnya, tapi Arya benar-benar tak gentar makin mendekap tubuhnya."Cium aku dulu sebelum pulang, aku kangen bibirmu lagi," bisik Arya dengan suaranya membuat Mara bergidik ser ser."Ti-tidak, a-ku—," terlambat Mara berkata, kepalanya sudah ditolehkan oleh Arya dan laki-laki itu sedang menikmati kembali setiap rongga dalam mulutnya."Hah hah!" Mara menarik napas menderunya saat Arya melepaskan ciumannya."Aku antar pulang, uhmm?" pinta Arya lagi tetap membujuknya, namun Mara tetap menggeleng."Baiklah, aku tidak akan memaksa. Tapi, angkat teleponku nanti, oke? Kalau kamu tidak angkat, aku berikan hukuman loh …," Arya sudah tak sungkan lagi pada Mara, ia menarik hidung gadis itu. Sepertinya Arya sudah benar-benar menganggap Mara seba
Terakhir Diperbarui : 2025-10-30 Baca selengkapnya