"Jangan menangis, Mara, aku mohon. Kalau kamu menangis seperti ini, aku jadi merasa bersalah," kata Err sambil mengusap lembut rambut Amara. Mencoba menenangkan, tapi Amara tetap tidak menghentikan sesegukannya. "Kamu kan emang salah, Err. Aku mendengar semuanya tadi loh…."Amara tidak lagi dapat membendung rasa kesal dan sesak dalam dadanya. Ia memukul dada suaminya. "Maafkan aku, sayang, sungguh aku tidak bermaksud untuk menyakitimu," Erriol menarik tubuh istrinya yang sedang bersujud dan membawa duduk di sofa dalam pangkuan, "aku sangat mencintai kamu, Mara. Percayalah," Amara sudah berada dalam dekapan Err meskipun ia berusaha menepis, tapi tangan Err yang tidak melepaskan pelukannya. "Err, tolong turunkan aku. Aku nggak mau seperti ini," pinta Amara, dia mulai kesal karena tangan suaminya sudah mulai menurunkan resleting belakang baju yang dipakainya. "Ayolah sayang, sedikit saja, aku kan cuma minta jatahku," ucap Err makin menjadi seolah apa yang diucapkan Amara tadi tidak b
Last Updated : 2025-10-30 Read more