Santi buru-buru turun menggunakan lift. Dia bahkan meninggalkan belanjaan tadi saking takutnya Bimo ngapa-ngapain dia lebih jauh. Dukk. Santi kaget mendubruk orang lagi. “San, kamu nggak apa-apa, sayang?” suara yang dikenal Santi membuatnya benar-benar lega. “Ri-Riki, kamu disini?” kaget sekaligus senang kalau ada Riki. “Iya, aku sengaja jemput kamu. Aku takut kamu diapa-apain. Kamu ga apa-apa kan?” Santi menggeleng. “Aku ga apa-apa Rik, tapi,” Santi malu dan menarik telinga Riki, “Celana dalam aku udah becek banget sayang,” Riki melotot. “Kamu beneran ga diapa-apain?” Riki tetap penasaran. “En-nggak sayang, aku keterima kerja, tapi tadi testnya bikin aku deg deg serr pengen. Untung udah ada kamu. Yuk pulang, aku pengen dijilat dan dihisap sama kamu, Rik. Aku lagi pingin nih!” ucapnya agak berbisik takut ada yang mendengar. “Ya udah ikut aku sekarang,” Riki menarik tangan Santi dan saat itu bersamaan dengan Bimo yang mencoba mengejar Santi membawakan kantong belanjaannya tadi.
Last Updated : 2025-10-30 Read more