Ceklek pintu dibuka, laras berdiri di hadapannya. Laras seakan nggak suka sama Santi. Dia melihat Santi sebagai saingannya, apalagi bentuk tubuh Santi nggak kalah bohay darinya. "Itu, lo dipanggil ke ruangannya Pak Harun!" ucap Laras kecut. "Ke ruangannya? Ada apa ya, Ras?" Santi merasa bingung karena dia anggap kejadian tadi, dia anggap nggak melihatnya. "Gue nggak tau. Lo cuma di panggil!" Tambah kecut Laras sambil melipat kedua tangannya. "Uhm, ok!" Santi akan melewati Laras, "Eh, lo nggak usah ngomong macem-macem sama yang lo liat tadi pagi. Awas aja!" Ancam Laras sambil mencengkram lengannya. "Iya, Ras, gue nggak akan banyak omong kok. Lagian itu bukan urusan gue. Masing-masing aja!" Santi yang memang gak mau ambil pusing. "Ya udah sana, nanti gue backup kasir lo sebentar!" Ucap Laras. "Ok, thanks ya, Ras!" Santi berjalan melewati Laras. Sedangkan Laras tersenyum kecut seakan tak suka kalau hubungannya dengan pak Harun di ketahui orang. Secara Laras sudah bersembunyi-semb
Last Updated : 2025-10-28 Read more