"Um, bo-boleh, kamu ga repot emang?" Riki ga menolaknya karena dia masih ingin merasakan lagi hasratnya tersalurkan dari Tina. Padahal tadi dia sedang minum kopi dan mengesap rokoknya. Semua dia tinggalkan demi tercapainya hasrat bersama Tina. "Yuk, masuk dulu," Tina menarik tangan Riki masuk ke rumahnya. Baru saja Tina menutup pintunya. Riki langsung menyergap tubuh Tina dari belakang. "Aku ingin lagi, aku mau yang seperti waktu itu. Ah, uhm, aku benar-benar udah ga bisa menahannya lagi," bisik Riki di telinga Tina. Tina membalikkan wajahnya sambil tersenyum, lalu mengalungkan kedua tangannya dilehernya. "Kita ke kamar aku aja ya, sebentar lagi pembantuku pulang dari antar anakku. Emangnya kamu mau cuma dapat ciuman aku aja," seperti dugaan Riki, Tina tidak menolaknya. Malah Riki mendapatkan jawaban yang benar-benar diinginkan. "Iya, aku ingin semuanya. Kali ini aku ga khilaf, aku benar-benar menginginkan dirimu," tangan Riki sudah berhasil meremas dua gundukan kenyal milik Tina
Last Updated : 2025-10-30 Read more