"Nah gitu dong, Bim, dukung Papa. Papa ingin secepatnya berjalan. Papa ingin bisa mengajak cucu Papa jalan jalan nanti atau sekedar kita bertamasya bersama," cetus Pak Abdi mengungkapkan keinginannya. Santi dan Lana spontan menengok. Dia ga mengira kalau ayahnya akan punya pemikiran sampai sana. Meskipun, ide di awal itu dari bukan dari Pak Abdi melainkan ide Rosa yang memberikan dia dukungan. "Ya sudah kalau begitu, Pah, terserah Papa aja, Papa yang atur." Bimo beranjak dari duduknya. "Mau kemana? Pembicara kita belum selesai, Bim." Pak Abdi menolak Bimo untuk meninggalkan ruang keluarga. "Belum selesai? Memangnya Papa ada permintaan lain apalagi sih?" Bimo menautkan kedua alisnya. "Bim, kalo bisa, Rosa pindah ke kamar Papa aja. Biar Rosa juga enak ngerawat Papa. Lagian kamar Papa juga besar," Pinta Pak Abdi sedikit malu malu. Baik Bimo, Santi, Lana, Alam dan Rosa sendiri, mereka terkejut saat mendengar ucapan ayah, mertua dan ayah sahabatnya. "Loh, loh maksudnya apa nih, Pah?
Last Updated : 2025-10-30 Read more