Waktu sudah menunjuk angka sembilan malam. Jane dan Brian baru tiba di apartemen.“Ayo, masuk,” ucap Brian sambil menekan panel pintu dan mempersilakan Jane melangkah lebih dulu.Dengan langkah ragu, Jane masuk dan menoleh ke kanan dan kiri. Ruangan itu langsung membuatnya terdiam.Apartemen Brian tidak hanya luas, tetapi juga terasa hangat, maskulin, dan teratur.Lantai kayu berwarna gelap, lampu-lampu temaram yang memantulkan cahaya lembut, serta aroma citrus dan sandalwood membuat ruangan itu seperti versi lain dari Brian: tenang, rapi, tapi punya kedalaman yang sulit ditebak.“Kau tinggal sendirian di sini?” tanyanya masih tak percaya.Brian mengangguk sembari melepas jaketnya, kemudian mempersilakan Jane duduk di sofa ruang tengah yang empuk dengan jok kulit berwarna abu gelap.Jane menaruh tasnya di samping, lalu matanya berkeliling, berhenti di beberapa foto kecil di dinding, foto-foto lomba, sertifikasi pelatih, dan pemandangan alam.Semuanya sederhana, tapi memperlihatkan ded
Last Updated : 2025-11-22 Read more