All Chapters of PELAYAN ISTANA PEMUAS TUAN PUTRI : Chapter 51 - Chapter 60

Tiga bulan telah berlalu sejak kepergian Pangeran Orion yang pahit dan keputusan Raja Kael untuk mengukuhkan Jarak Resmi sebagai Hukum Kerajaan yang abadi. Di permukaan, Istana Kael damai. Dayang Clara dan keponakannya menunggu pengadilan, dan Kerajaan Emas telah menarik pasukannya. Namun, di bawah permukaan, gejolak emosional dan mistis membusuk.​​Bagi Lord Konservator Ariel, ketenangan di Istana adalah ilusi. Sejak memperbaiki Mesin Resonansi Theron III di Benteng Bayangan, Ariel tidak hanya mengendalikan Mesin itu; ia telah mengaktifkan sesuatu di dalam dirinya.​Itu dimulai sebagai dengungan rendah yang konstan di dasar pendengarannya, mirip dengan 'Suara' Benteng, tetapi jauh lebih lembut. Dia menamakannya Nadi Waktu.​Nadi Waktu adalah distorsi sensorik. Ketika ia mencapai keheningan atau ketenangan yang dalam yang ironisnya sering terjadi saat ia sibuk dengan arsip, warna di sekitarnya menjadi terlalu tajam, suara menjadi sedikit teredam, dan yang paling men

​Pintu kamar Elara tertutup dengan bunyi berdebam, memecahkan keheningan artifisial yang seharusnya berlaku di Istana. Ariel berdiri di sana, terengah-engah, wajahnya pucat karena kelelahan emosional dan ketegangan Nadi Waktu yang berdenyut di dalam dirinya.​Elara menatapnya, tidak dengan kemarahan, tetapi dengan ketakutan murni. Pelanggaran Ariel terhadap Jarak Resmi sebuah Hukum Kerajaan yang baru ditegaskan oleh Raja Kael sendiri adalah pengkhianatan yang dapat membuat Ariel dihukum mati, atau yang lebih buruk, dibuang dari Istana, meninggalkan Elara tanpa perlindungan.​"Ariel, kau melanggar Jarak Resmi!" bisik Elara, tangannya terangkat untuk mendorongnya menjauh, tetapi ia berhenti di tengah jalan. "Kau harus pergi! Jika ada yang melihatmu di sini"​"Tidak ada yang melihatku," potong Ariel, suaranya rendah dan mendesak, dipenuhi getaran aneh dari Time Echo yang baru saja ia saksikan. "Istana sedang kosong. Eldrin telah pergi. Tapi kau harus mendengarku. Ini bukan

Waktu yang tersisa bagi Ariel dan Elara terasa seperti pasir yang jatuh. Duke Eldrin mengadakan pesta minum teh kecil di ruang santai, berdalih untuk merayakan keberhasilan penandatanganan perjanjian pra-nikah. Di ruang ini, Elara akan menempatkan jebakannya. Sementara itu, Borin, sang mata-mata, sedang dalam perjalanan menuju gerbang timur untuk menyelesaikan penjualan Patung Sentry kepada perwakilan Orion di kota. Ariel harus bertindak sekarang.Lord Konservator Ariel menunggu di Ruang Dewan, tempat formalitas dan kekuasaan Kael bersemayam. Borin, seorang pria dengan aura pengepul pajak yang tidak mencolok, melintasinya, membawa sebuah tas kecil dan terburu-buru."Master Borin," panggil Ariel, suaranya nyaring dan dingin, memproyeksikan otoritas penuh dari Gelarnya.Borin berhenti, terkejut. Dia tidak mengharapkan Lord Konservator berbicara langsung dengannya, seorang asisten rendahan. "Ya, Lord Konservator? Saya sedang terburu-buru. Saya harus pergi ke kota untuk mengurus masalah i

Lima tahun setelah penobatan Ratu Elara, kedamaian Kael terasa seperti lapisan es tipis. Ratu Elara memerintah dengan keagungan yang dingin, dan Lord Konservator Ariel menjamin stabilitas. Jarak Resmi Abadi adalah norma yang diterima sebuah dongeng tragis yang menopang Kerajaan.Namun, bagi Ariel, Lord Konservator dan Tuan Waktu yang tersembunyi, kedamaian itu adalah pekerjaan yang tidak pernah berakhir. Setiap pagi, ia harus menyinkronkan Mesin Resonansi mininya, memastikan Nadi Waktu Kael berdenyut dengan stabil, mencegah bayangan Orion memanifestasikan dirinya dalam politik Kael.Glitch Waktu yang PertamaSuatu pagi, saat memeriksa laporan perbendaharaan rutin (yang di dalamnya terdapat pesan cinta terselubung dari Elara tentang 'peningkatan bunga Iris'), Nadi Waktu Ariel tiba-tiba tidak berdenyut. Ia meraung.Ariel mencengkeram kepalanya. Ruangan itu tidak hanya bergeser; itu terbelah.Selama satu detik yang mengerikan, Ariel tidak melihat arsip kantornya. Dia melihat kantor yang

Lima tahun Jarak Resmi Abadi telah membuahkan stabilitas. Namun, gulungan-gulungan sejarah Lord Kaelan yang kini diamankan di perbendaharaan Kael menyimpan benih kekacauan. Ideologi Kaelan—bahwa Kerajaan Kael harus didirikan atas dasar Takdir dan bukan Kewajiban mulai meracuni pemikiran sekelompok bangsawan dan cendekiawan yang tidak puas. Mereka menyebut diri mereka Pewaris Takdir.Pemberontakan Pewaris TakdirPemberontakan itu tidak dimulai dengan senjata, tetapi dengan pamflet yang tersebar luas di seluruh Kerajaan. Pamflet itu menuduh Ratu Elara sebagai pengkhianat Ramalan Theron dan menuduh Lord Konservator Ariel sebagai tiran yang menggunakan sihir (Nadi Waktu) untuk memaksakan "Kewajiban Dingin" di atas kebahagiaan sejati Kerajaan.Pemimpin Pemberontakan: Count Lysander, seorang bangsawan jauh dari garis keturunan Theron, yang menuntut tahta dengan dalih bahwa Ratu yang tidak menikah menunjukkan bahwa tahta Kael secara spiritual tidak layak dan