All Chapters of PELAYAN ISTANA PEMUAS TUAN PUTRI : Chapter 41 - Chapter 50

Pagi buta, ketika kabut masih menyelimuti taman istana, empat sosok meninggalkan gerbang belakang Kael. Mereka berkuda dengan pakaian yang sengaja tidak mencolok: Ariel dalam jubah abu-abu Lord Konservator di atas armor kulitnya, Elara dalam pakaian berkuda hitam sederhana, Pangeran Orion dengan jubah gelap yang disulam halus, dan Kyrus, pengawal Orion, yang diam dan cekatan.​Perjalanan itu adalah ujian yang kejam bagi Jarak Resmi yang telah mereka tetapkan. Selama berminggu-minggu, Ariel dan Elara setidaknya bisa melihat satu sama lain di Ruang Dewan. Di sini, di jalan setapak yang sempit, mereka dipaksa untuk berbagi ruang yang intim, namun dilarang untuk berbagi keintiman.​Kekejaman Jarak Resmi​Elara dan Orion berkuda berdampingan di depan. Ariel berada di belakang, diapit oleh Kyrus. Ariel tahu ini adalah penempatan yang disengaja. Kyrus adalah mata Orion, memastikan Ariel tidak akan melanggar Jarak Resmi.​Sepanjang hari, Ariel menyaksikan pertunjukan kesempu

Perjalanan kembali dari Benteng Bayangan terasa lebih sunyi dan lebih mencekam daripada keberangkatan mereka. Bukti fisik telah mereka amankan: buku besar yang tersembunyi, yang mencatat pembayaran kepada The Iron Hand, dan denah Benteng yang jelas menunjukkan sistem peluncuran kargo baru. Bukti itu terbungkus rapi, tetapi kengerian Suara di ruang bawah tanah masih membayangi.​Pangeran Orion tidak lagi bersikap ceria atau sarkastis. Pengalaman singkatnya dengan hal yang tidak diketahui telah menghapus lapisan kesempurnaan Pangeran di wajahnya. Dia sekarang tampak lebih rapuh, lebih manusiawi—dan jauh lebih berbahaya. Dia tahu bahwa Ariel adalah satu-satunya yang tidak tersentak oleh bisikan itu, satu-satunya yang bereaksi dengan cepat untuk memecah keheningan.​Konfrontasi di Tengah Malam​Mereka berkemah di tempat yang aman. Malam itu, Elara berpura-pura memeriksa kuda-kuda, sementara Ariel berpura-pura memeriksa peta. Mereka hanya bisa bertukar pandang sekilas, tetapi

Kemenangan terasa pahit, seperti anggur yang telah terfermentasi terlalu lama. Dayang Clara dan Tuan Edmund telah dikunci di penjara bawah tanah, menunggu diadili atas pengkhianatan yang tidak dapat disangkal. Ruang Dewan dibersihkan dari perabot dan pengkhianatan. Raja Kael, yang berhutang budi besar kepada Pangeran Orion, segera mengumumkan "negosiasi formal untuk penyatuan aliansi" antara Kerajaan Kael dan Kerajaan Emas.​Itu adalah bahasa istana untuk: Elara akan bertunangan dengan Orion.​Jarak yang Tidak Terhindarkan​Elara kembali ke kantor Lord Konservator larut malam, setelah memastikan semua bukti dan surat perintah penangkapan diamankan. Kantor itu kini menjadi satu-satunya tempat di Istana di mana mereka bisa bernapas.​"Dia mendapatkannya," bisik Elara, menjatuhkan dirinya di kursi. "Orion mendapatkannya. Aku harus menghabiskan minggu-minggu berikutnya dalam jamuan dan pertemuan politik yang menegosiasikan mahar dan perjanjian. Aku harus tersenyum di sis

Ariel kembali ke Istana Kael saat malam menjelang, memanfaatkan keramaian Ksatria yang berganti jaga. Kuda yang lelah dan jubah Lord Konservatornya yang berdebu adalah bukti perjalanan tanpa henti.​Istana tampak berbeda. Dekorasi telah ditingkatkan, karpet baru digelar, dan para Dayang bergerak dengan tergesa-gesa—semua persiapan untuk perayaan negosiasi pertunangan antara Tuan Putri Elara dan Pangeran Orion.​Pertemuan di Bawah Pandangan Publik​Ariel tidak langsung mencari Elara. Dia tahu Orion akan mengawasinya. Ariel pertama-tama pergi ke ruang kerjanya, membuat memorandum palsu tentang 'pengamanan aset Benteng Bayangan' dan mengajukannya kepada Sekretaris Raja.​Saat Ariel keluar, dia langsung bertemu dengan Pangeran Orion di koridor utama. Orion mengenakan jubah emas yang berkilauan, seolah-olah dia telah mengklaim tahta Kael secara de facto.​"Lord Konservator Ariel," sapa Orion, senyumnya cerah dan penuh kemenangan. "Anda kembali. Saya yakin perjalanan A

Ruang Balai Kristal berkilauan. Ratusan lilin memantulkan cahaya di lantai marmer, menciptakan lautan ilusi. Semua bangsawan Kael dan utusan Kerajaan Emas berkumpul, menyaksikan tontonan negosiasi pertunangan.​Elara berdiri di tengah, dalam gaun satin putih-emas. Dia adalah perwujudan Putri Mahkota yang bahagia. Orion di sisinya, mengenakan tunik kerajaan, tampak seperti Pangeran Penyelamat. Di mata semua orang, mereka adalah pasangan yang ditakdirkan.​Ariel, Lord Konservator, berdiri di samping Raja Kael. Posisinya tampak terhormat pengawas yang setia, tetapi itu adalah pengawasan paling menyiksa dalam hidupnya. Di bawah tunik Konservatornya, Ariel menyembunyikan Mesin Resonansi miniaturnya, yang telah ia siapkan dengan hati-hati.​Tarian dan Permintaan​Raja Kael memimpin toast yang meriah, memuji Orion sebagai penyelamat Kerajaan dari Dayang Clara. Kemudian, musik mulai dimainkan.​Orion memimpin Elara ke tengah lantai dansa. Mereka bergerak dengan