Aku menatap Dinda dengan napas tertahan jantung berdegup sangat keras sampai rasanya bisa meledak."Apa?" bisikku suaraku nyaris tidak keluar. "Aku... pewaris kontrak?"Dinda mengangguk pelan tatapannya penuh kesedihan."Sejak kamu lahir," bisiknya. "Kamu dipilih. Bukan Revan. Bukan siapa pun dari keluarga Aditya. Tapi kamu."Dunia seperti berputar pelan.Aku mundur selangkah punggung menyentuh dinding tangga yang dingin."Tidak," bisikku menggeleng cepat. "Itu tidak masuk akal. Aku bukan keluarga Aditya. Aku""Ayahmu," potong Melati pelan melangkah maju berdiri di samping Dinda. "Ayahmu bukan hanya sopir keluarga Aditya. Dia adalah anak haram dari pewaris kedua."Napas tercekat di tenggorokan.Aku menatap mereka dengan mata terbelalak tidak percaya dengan apa yang baru saja kudengar."Bohong," bisikku. "Ayahku bukan""Lihat fotonya lagi," kata Anya menunjuk ke arah perpustakaan. "Foto tahun 1990. Lihat posisi ayahmu di sana. Dia berdiri terlalu dekat dengan keluarga inti. Itu bukan p
Last Updated : 2025-11-21 Read more