Axel terdiam di ambang pintu. Ia cukup terkejut melihat Luina yang masih duduk di pangkuan Skala, meskipun Luina sudah berusaha keras menjauhkan diri. Ruangan itu dipenuhi keheningan canggung sesaat. “Waw! Pemandangan yang bagus ya, buat penyambutan gue,” ucap Axel, nadanya santai tetapi penuh sindiran, matanya menunjukkan rasa ingin tahu yang tajam. Luina buru-buru bangkit dari pangkuan Skala, ia hampir jatuh karena terburu-buru, namun Skala dengan sigap menahan pinggangnya sebelum Luina sempat benar-benar jatuh. Tindakan protektif Skala itu jelas terlihat oleh Axel. “Kamu lain kali kalau datang ketuk pintu dulu,” ucap Skala, melepaskan Luina, seraya berdiri dan merapikan jasnya. “Udah kok, cuma kayaknya lo lagi asyik aja tadi, jadi nggak dengar,” balas Axel, melangkah masuk ke ruangan. Ia sengaja melirik Luina dengan pandangan yang sulit diartikan, meng
Last Updated : 2025-11-18 Read more