Ajeng sudah tiba di restoran sejak pukul 11.45, berdandan rapi, tetapi tidak berlebihan. Jantungnya berdebar setiap kali pintu restoran terbuka. Ketika jam menunjukkan pukul 12.10, Farhan akhirnya berhasil menyelesaikan masalah teknis itu. Ia segera membatalkan semua panggilan berikutnya. Ia bergegas keluar mobil, merapikan dasinya, dan berlari kecil ketika tiba di restoran. Farhan tahu keterlambatan sepuluh menit ini tidak profesional, dan ia merasa sedikit bersalah. Ia membuka pintu restoran dengan napas terengah. Mata Farhan langsung mencari Ajeng. Ajeng sedang duduk sendirian di meja pojok, menatap ponselnya dengan ekspresi cemas. Begitu melihat Farhan, wajah Ajeng langsung berseri-seri. Farhan melangkah cepat menuju meja Ajeng. "Ajeng, saya minta maaf. Saya terlambat," kata Farhan tanpa basa-basi. "Ada masalah mendadak yang harus saya selesaikan di kantor." Ajeng segera bangkit dari kursinya, senyumnya meyakinkan. "Nggak apa-apa, Kak Farhan! Aku juga baru sampai
Last Updated : 2025-12-02 Read more