Luina kembali ke meja makan dengan langkah ringan dan senyum yang lebih lebar dari sebelumnya. Ia duduk di sebelah Skala. "Maaf lama, Mas. Tadi sakit perut banget," ujar Luina berbohong dengan santai, memilih alasan yang tidak akan menimbulkan kecurigaan berlebihan. “Sakit perut? Sekarang gimana? Perlu Mas panggilin pelayan?” tanya Skala, nadanya penuh perhatian, seraya memegang perut Luina dengan lembut. “Udah mendingan kok,” jawab Luina, tersenyum meyakinkan. “Beneran? Atau mau pulang aja?” tanya Skala, menunjukkan bahwa kenyamanan Luina adalah prioritasnya. “Nggak usah, Mas. Kita baru datang, belum makan juga,” jawab Luina, meyakinkan Skala. Sarah kembali. Wajah Sarah masih terlihat tegang, dengan sedikit sentuhan merah di area mata, seolah baru saja menahan emosi atau bahkan menangis. Ia berjalan cepat, tanpa menatap Luina, dan langsung duduk di samping Axel dengan gerakan kasar. Axel melirik Sarah. “Sayang, kamu kenapa?” Sarah hanya menggeleng dan mengambil gela
Last Updated : 2025-11-19 Read more