Skala menemani Luina berbelanja cemilan di supermarket. Luina dengan antusias mengambil berbagai makanan ringan, biskuit, hingga minuman kemasan, memenuhi troli mereka. “Sayang, jangan banyak-banyak. Nanti di sana banyak makanan kok,” ucap Skala, sedikit khawatir troli mereka akan penuh hanya dengan camilan. Luina menghentikan gerakannya saat ingin mengambil rumput laut kemasan, lalu menoleh ke Skala. “Kenapa? Kamu takut aku suruh bayar? Kalau kamu nggak mau, aku bisa kok bayar sendiri,” ucap Luina dengan bibir yang sedikit cemberut. Skala menghela napas berat. “Istri aku ini ngambek terus ya,” ucapnya seraya mencolek ujung hidung Luina. “Kamu masukin aja yang kamu suka ke troli, Mas yang bayar,” lanjut Skala. “Nggak! Nanti kamu komentar lagi,” ucap Luina, masih cemberut. “Nggak, sayang. Yang kamu mau, masukin aja,” ucap Skala lembut, tangannya membelai pipi Luina. Ia tak pernah bisa menahan diri jika Luina sudah memasang wajah memelas seperti itu. Luina langsung ters
Last Updated : 2025-12-21 Read more