Ekspresi Wawan seketika berubah. Dia menyahut dengan nada meremehkan, "Adil? Di Desa Sukasari, apa yang kukatakan itu adalah keadilan. Kalau mau sewa rumah, bayar uangnya. Kalau nggak punya uang, pergi sana!" Rania mengerutkan kening dan ingin lanjut berdebat dengan Wawan, tetapi Arif menghentikannya.Arif menatap Wawan tanpa ekspresi. Setelah keributan ini, dia sudah mengerti. Wawan adalah paman Agus. Dia tidak memiliki anak sendiri dan menganggap Agus seperti putra kandungnya. Kemarin, Arif telah memukuli Agus. Justru aneh apabila Wawan menyewakan rumah itu kepadanya. Mengenai keadaan penduduk desa, Wawan sama sekali tidak peduli.Sebelumnya, Arif tidak mampu melawan Wawan. Namun, sekarang, dia memiliki energi spiritual dan sudah bermitra dengan pemilik restoran berkelas seperti Lestari. Dia tidak takut pada Wawan!Arif berkata dengan dingin, "Sudahlah, Rania, jangan buang-buang waktumu berdebat dengannya. Aku akan buat dia memohon padaku untuk sewa rumah itu. Ayo kita pergi."Seus
Read more