Lampu sorot itu terasa panas di kulitnya, kontras dengan dingin yang merambat di ujung jemarinya. Di tengah panggung Grand Hall yang megah, Elena Wijaya duduk sendirian di depan sebuah grand piano Steinway hitam yang mengkilap. Dunia di sekelilingnya gelap gulita, hanya menyisakan dirinya dan instrumen itu dalam lingkaran cahaya putih yang menyilaukan. Hening. Ribuan pasang mata menatap dari kegelapan, menahan napas, menunggu not pertama memecah kebisuan. Elena menarik napas panjang, mengisi paru-parunya dengan aroma kayu tua, vernis, dan debu beludru yang khas dari gedung teater tua. Dia memejamkan mata sejenak, membiarkan dunia nyata—tagihan listrik yang menunggak, ancaman pemilik apartemen, dan wajah ayahnya yang selalu tampak gelisah—luruh dari benaknya. Di sini, di atas bangku piano ini, dia bukan Elena si gadis miskin yang berjuang melunasi utang ayahnya. Di sini, dia adalah ratu. Tangannya terangkat, lalu mendarat dengan tegas di atas tuts. Rachmaninoff. Prelude in C Sharp
Terakhir Diperbarui : 2025-11-30 Baca selengkapnya