Home / Romansa / Love in Campus / Keinginan Adrian

Share

Keinginan Adrian

Author: nura0484
last update Last Updated: 2021-04-10 19:15:15

Hilda melangkah ke unit apartemennya yang bersebelahan dengan Johan, langkahnya bukan ke arah unit melainkan ke tempat Johan. Ruangan apartemen Johan lebih kecil dari miliknya dan ketika sudah berada di dalam Hilda langsung di dorong Johan ke tembok diciumnya penuh dengan gai.rah sehingga Hilda hanya bisa mengalungkan tangannya di leher Johan.

Suara erangan keluar dari bibir Hilda ketika Johan mengalihkan ciumannya pada lehernya dengan tangannya berada di bukit kembar miliknya, tangan Johan lain sudah berada di depan miliknya dengan memberikan beberapa belaian di sana. Hilda membiarkan apa yang Johan lakukan hingga akhirnya Johan memasukkan miliknya ke dalam milik Hilda dengan posisi masih berada di depan pintu dan berdiri, kegiatan seperti ini sering mereka lakukan ketika tidak bisa menahan diri yang nantinya akan berakhir di ranjang milik Johan.

“Kamu selalu luar biasa” Johan melepaskan penyatuan mereka setelah mencapai klimaks “apa pria itu belum datang?.”

Hilda merapikan penampilannya “aku harus kembali sebelum dia datang dan jangan lupa seperti biasa” Hilda mencium bibir Johan sekilas sebelum keluar dari unitnya.

Johan adalah salah satu dokter yang bertugas di rumah sakit tidak jauh dari apartemen ini, dia adalah seorang duda yang berpisah dengan istrinya karena tidak bisa memiliki anak. Johan mengatakan bahwa dirinya dinyatakan mandul dan setelah mengetahui kenyataan tersebut membuat sang istri menceraikannya, awal pertemuan Hilda dengan Johan hingga berakhir seperti sekarang adalah ke tidak sengajaan karena semua terjadi dengan sangat cepat.

Hilda membersihkan dirinya dari apa yang barusan saja terjadi, setelahnya membuka ponsel dan tersenyum senang ketika melihat jumlah saldo di rekeningnya yang telah bertambah. Hilda memutuskan untuk istirahat karena terlalu lelah melakukan bersama dua pria dalam satu malam, Johan hanya sekali tapi Charly bisa membuat miliknya bengkak atas apa yang dilakukan.

Hilda merasakan pelukan di belakang tubuhnya dan ketika menatap tangan yang melingkar di perutnya dirinya menyadari bahwa Adrian telah datang, secara perlahan dirinya membalikkan tubuh menatap Adrian yang tidur dengan nyenyak. Hilda membelai pipi Adrian perlahan agar tidak mengganggu tidurnya, tapi tidak lama kemudian mata Adrian terbuka sehingga mereka saling memandang.

“Kenapa sudah pulang?” membuat Adrian menarik Hilda lebih dekat “istrimu?.”

“Aku merindukanmu makanya pulang” Hilda cemberut mendengarnya “Lina sudah pulang dan aku baru datang lalu tidur disampingmu.”

“Bukannya Lina akan di sini menemani kamu?.”

Adrian mengangguk “rencananya tapi gak jadi karena Kiano menangis mencari keberadaannya” Hilda mengangguk paham “aku kemarin berbicara kembali dengan Lina mengenai rencana menikah kembali” Hilda membeku mendengar perkataan Adrian “kamu tahu bukan jika kedua orang tuaku sudah menyetujuinya tapi Lina belum, aku tidak mau pernikahan siri yang aku inginkan adalah pernikahan resmi denganmu jadi aku membutuhkan persetujuan Lina.”

“Apa jawaban dari Lina?” Hilda sedikit berharap Lina tidak menyetujuinya.

“Belum ada persetujuan tapi dia ingin melihat serta mengenal kamu.”

Hilda membelalakkan mata mendengar perkataan Adrian karena bagaimana bisa dirinya berkenalan secara langsung dengan istri sah dari orang penting di kampusnya, Hilda hanya diam mencoba untuk memejamkan mata dengan tidak mendengar perkataan Adrian. Adrian hanya diam dengan apa yang Hilda lakukan, Adrian menyadari jika apa yang dirinya perbuat tidak layak dikatakan sebagai pendidik tapi dirinya membutuhkan wanita lain untuk menemani dirinya. Hidup bersama Lina semenjak beberapa tahun lalu ditambah mereka tidak mempunyai pengalaman dengan orang lain terkadang membuat Adrian bosan dan Hilda adalah wanita muda yang penuh semangat sangat berbeda dengan Lina. Adrian sebenarnya menginginkan berpisah tapi Hilda meyakinkan dirinya bahwa tidak usah menceraikan Lina karena bagi Hilda adalah status bukan harta Adrian, sikap Hilda seperti ini membuat Adrian semakin jatuh dalam pesonanya. 

Adrian merasa jika Hilda mampu untuk mewujudkan fantasinya sehingga banyak hal yang mereka lakukan ketika mencari kepuasan dan kenikmatan satu sama lain berbeda dengan sang istri yang hanya dengan satu gaya dan ketika berhubungan tidak bisa memuaskan dirinya berbeda dengan Hilda tapi jika bicara cinta tentu pada Lina karena dengan Hilda untuk melampiaskan segalanya. Pernikahan adalah cara agar Hilda tidak lari dari dirinya karena Adrian tahu jika suatu saat akan ada pria yang akan menikahinya jika dirinya tidak bergerak cepat karena Hilda memiliki pesona yang bisa memikat para pria.

“Aku belum siap bertemu dengan dia karena pasti akan berpikir macam – macam” Hilda mencoba menolak “aku tidak masalah jika pernikahan ini hanya siri kamu tahu itu asal bisa bersama kamu sudah cukup.”

“Aku mencoba menghargai dirimu dengan menikah resmi di mata agama dan negara tapi kamu malah meminta pernikahan seperti ini” Adrian menggelengkan kepala “kita lihat saja nanti bagaimana.”

Hilda mengangguk dan kembali memutuskan untuk tidur karena badannya terlalu lelah menghadapi kedua pria sekaligus menghindar dari apa yang akan dilakukan Adrian, Adrian yang melihat Hilda kembali tidur memutuskan untuk beranjak ke dalam kamar mandi membersihkan diri. Ponsel Adrian berbunyi ketika berada di kamar mandi membuat Hilda sedikit terganggu namun tidak peduli dengan bunyi tersebut hingga tidak lama kemudian Hilda mendengar suara Adrian mengangkat ponselnya, tidak lama kemudian Hilda merasakan tubuhnya digerakkan pelan membuat Hilda membuka mata.

“Aku akan pulang karena Kiano semakin parah” Hilda hanya diam “aku tidak tahu kapan kembali semoga tidak terlalu lama.”

Adrian mencium kening Hilda sebelum menggunakan pakaian, Hilda akhirnya beranjak untuk membantu Adrian menyiapkan semuanya termasuk tiket perjalanan dirinya untuk pulang kampung. Adrian melumat bibir Hilda pelan sebelum keluar dari unit mereka berdua, Hilda mengantarkan sampai Adrian masuk ke dalam lift. Memastikan bahwa Adrian telah pergi membuat Hilda memutuskan untuk kembali ke unitnya dan melanjutkan istirahat yang tertunda, Hilda menatap sekitar yang sudah tampak matahari mulai menghilang. Perut yang berbunyi membuat Hilda memutuskan untuk memesan makanan tapi sebelum dirinya membuka aplikasi banyak panggilan tidak terjawab dan pesan dari Adrian membuat Hilda menghembuskan nafas panjang untuk membalas pesan tersebut sebelum Adrian menghubunginya karena Hilda tahu jika di sana pasti sedang sibuk, setelah memastikan telah terkirim kesannya langsung memesan makanan karena sudah terlalu lapar dan sambil menunggu memutuskan untuk membersihkan diri terlebih dahulu.

Makanan datang bersamaan dengan dirinya telah selesai semua dan pihak security telah memberi kabar jika makanan telah datang, Hilda memutuskan ke bawah dengan menggunakan pakaian mini dengan ditutupi jaket tanpa apa pun dibalik pakaian mininya. Hilda membuka pintu sedikit terkejut dengan Johan berada dihadapannya dengan membawa pesanannya, Johan memberi kode untuk masuk ke dalam unitnya yang diikuti Hilda dan tanpa banyak bicara kedua insan beda jenis kelamin ini sibuk dengan makanan masing – masing tanpa ada yang berniat membuka pembicaraan.

“Kirim uang segera untuk kebutuhannya di sini.”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Love in Campus   Epilog

    Pernikahan yang berjalan hampir lima belas tahun berjalan sebagaimana pasangan pada umumnya, meski Samuel harus menunggu cukup lama serta meyakinkan Hilda bahwa pernikahan yang akan mereka jalani memang karena cinta bukan menebus perasaan bersalah. Hilda sendiri tidak pernah bertemu dengan Andrew semenjak meninggalnya Rebecca, entah apa yang terjadi pada kehidupan Andrew sendiri Hilda tidak tahu. Ronald mendapatkan hukuman yang selayak – layaknya dimana pastinya dikeluarkan tidak hormat dari universitas mengenai obat – obatan serta perlakuan pada wanita – wanita itu, kedua wanita yang menemani Ronald atau bisa dikatakan sebagai istri simpanan mengikuti proses terapi.Adrian bercerai dari Lina dengan hak asuh anak berada ditangan Lina, Bram sangat membantu dalam proses ini. Setahun setelah Lina resmi bercerai Bram melamarnya dan mereka mengadakan pernikahan, Hilda baru menyadari jika mereka adalah mantan kekasih dan Bram berusaha agar Lina kembali padanya. Ad

  • Love in Campus   Bersama Sica

    Keadaan Hilda tidak sama seperti kemarin karena sejak bertemu dengan Rebecca untuk terakhir kalinya membuat Hilda tidak bisa tidur dengan nyaman, hari ini sesuai rencananya bersama Samuel yaitu bertemu dengan putri mereka yang sudah dirindukan. Hilda menatap Samuel dengan ayahnya Kean sedang berbicara di meja makan, membuatnya perlahan mendatangi mereka berdua dengan memberikan ciuman singkat di pipi Kean.“Gadis kecil yang aku besarkan ternyata sudah menjadi seorang ibu” Hilda duduk disamping Samuel yang tersenyum simpul “saya tidak bisa mengatakan apa pun mengenai apa yang kamu katakan karena semua kembali pada Hilda dan pengalaman lamanya seharusnya sudah bisa membuat pelajaran berharga untuk dia dan juga kamu.”Samuel mengangguk “saya banyak menyesal setelah mengetahui itu semua.”“Jam berapa pesawatnya?” Melani menghentikan pembicaraan mereka semua “bukankah seharusnya kalian pergi sekarang?.”

  • Love in Campus   Perpisahan

    Wisuda yang Hilda datangi setidaknya bisa bertemu dengan kedua sahabatnya dimana salah satunya tampak berbeda, Alia terlihat tersenyum lebar dengan kelulusan ini. Hilda melihat ke tempat dosen dimana tatapan Jamal mengarah kearah mereka dengan tatapan cinta, mencoba mencari sumbernya yang seketika membuat Hilda mematung karena rasanya tidak mungkin mereka berdua memiliki hubungan, sekali lagi Hilda tidak peduli karena memang bukan urusannya.Berita mengenai Ronald tersebar luas dan cepat membuat Hilda bertanya – tanya mengenai tersangka yang melakukannya, tepukan ringan di bahunya membuat Hilda menatap sang pelaku yang tersenyum manis kearahnya. Hilda mengerutkan kening melihat sikap dari Tari ini, melalui gerakan matanya meminta Hilda ikut dengannya dan mau tidak mau melakukan hal yang sama, bersama Alia berjalan kesalab satu sudut untuk bercerita tapi Hilda tidak tahu apa yang ingin diceritakan oleh Tari.“Terima kasih membantu saat itu jika tidak bisa hancur masa depa

  • Love in Campus   Keluarga Adrian

    Perkataan orang tua Adrian membuat Hilda hanya tersenyum, Adrian hanya diam menatap Hilda penuh dengan penyesalan. Lina memegang tangan Hilda dengan tatapan memohon tidak jauh berbeda seperti yang dilakukan ibu dari Adrian, Hilda hanya menatap mereka sambil sesekali tersenyum. Dapat terlihat bagaimana wajah penuh harap mereka atas rumah tangga Hilda dan Adrian, tapi setiap memandang Adrian hanya penyesalan bukan cinta sama seperti Lina saat itu. Bram menatap ini semua dengan sabar karena beberapa kali Hilda memandangnya untuk memberi kode agar jangan bicara terlebih dahulu, membuat Johan mau tidak mau mengikuti permintaan Hilda.“Papa dan mama, maafkan Hilda yang meminta bercerai dari Mas Adrian karena Hilda sudah tidak bisa. Hilda tahu kalau pernah melakukan kesalahan pada Mbak Lina dengan merebut suaminya, tapi kali ini Hilda sadar apa yang dilakukan adalah salah.”“Tapi aku tidak suka sama wanita itu.”Hilda menatap Lina lembut “bukannya kamu dulu juga tidak suk

  • Love in Campus   Penolakan

    Sedikit keperluan dikampus membuat Hilda harus datang kesana seorang diri tanpa memberitahu kedua sahabatnya yang entah kemana, suasana kampus tidak jauh berbeda dari sebelumnya. Tujuan Hilda adalah ruang tata usaha untuk mengambil berkasnya yang tertinggal, saat keluar dari kejauhan tampak Sisil dan Nuri sedang berbicara tapi Hilda tidak peduli dengan itu semua.“Ada yang ingin kubicarakan denganmu.”Hilda terkejut karena secara tiba – tiba kedua wanita ini berada dihadapannya, mengangkat alis untuk mengetahui maksud dan tujuan dari mereka berbicara dengan Hilda. Pandangan Hilda mengarah pada perut mereka yang masih terlihat rata, mereka memberi kode untuk mengikuti mereka dan ternyata tujuan ada cafe depan fakultas. Suasana tenang karena tidak ada pembicaraan sama sekali menunggu kedatangan pegawai cafe mengantarkan minuman dimeja mereka, Hilda sendiri tidak peduli dengan apa yang mereka katakan tapi bersiap merekam semuanya.“Jadi apa yang mau dibicarakan?

  • Love in Campus   Bersamamu

    Perkataannya tanpa berpikir pada Andrew mungkin akan memberi dampak terhadap keputusannya nanti, meninggalkan Andrew yang harus menjaga Rebeca dengan kembali ke tempat tinggal Samuel. Keputusan menjemput Sica memang sudah direncanakan sejak lama dan kali ini berangkat bersama Samuel selaku ayahnya, Johan menatap Hilda seakan memastikan bahwa keputusannya adalah benar.“Mungkin benar katamu karena bagaimana pun Samuel adalah ayah kandungnya dan selama ini menjaga anaknya dari kejauhan, jadi untuk apa aku melarang bertemu dengan Sica lagian orang tuaku ingin cepat bertemu dengan cucunya.”Johan menatap Hilda dengan tersenyum “peristiwa masa lalu kamu membawa perubahan dalam hidup dan harus melalui ini semua, tapi kamu melakukan untuk Sica bukan yang lain walaupun tidak bisa dikatakan benar. Aku juga salah memanfaatkan kamu hanya demi hasrat semata yang seharusnya bisa ditahan, Samuel setelah melihat Sica langsung berubah dengan tidak menyentuh wanita sama sekali.”“B

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status