Share

Meminta Kepastian

Bab 104

"Apakah kamu tidak merindukanku, Sayang?" Suara Regan melemah.

"Maafkan aku, Daddy. Kita tidak bisa lagi berpelukan. Non muhrim," ujar Salwa lirih. Dia menangkupkan telapak tangan di dadanya.

"Non muhrim?" Regan tersentak. Dia merasa sangat asing dengan istilah itu.

"Kata bunda Khadijah, aku bukan putri kandung Daddy. Tak ada hubungan darah sedikitpun diantara kita. Ayah dan putri angkat itu non muhrim, bukan mahrom. Kita tidak boleh bersentuhan, kecuali kalau darurat."

Kata-kata itu begitu menggetarkan hatinya. Regan baru menyadari, perubahan penampilan sweety-nya kini, tentu saja di barengi oleh perubahan cara berpikir. Lelaki itu menghela nafas sembari menunjuk sofa di sudut ruangan.

"Berceritalah padaku, Sayang. Apa yang sudah kamu alami selama berada di panti asuhan itu?" Tatapannya lembut memindai wajah cantik berbalut kerudung model pashmina itu.

"Justru aku ingin bertanya sama Daddy, kenapa Daddy tidak menjemputku di Panti Asuhan itu? Tidak mungkin Daddy tidak tahu sel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status