Share

Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden
Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden
Penulis: Paviliun Angin

Bab 1

Penulis: Paviliun Angin
Pada suatu malam di musim panas, udara di pegunungan terasa sangat lembab dan panas.

Suzy sudah seharian mencari bahan obat - obatan tradisional dan itu membuatnya kelelahan dan lemah bahkan sebagian besar telapak kakinya sudah mulai lecet dan berdarah.

Akhirnya ia menemukan sungai lalu ia melepaskan sepatu dan kaos kakinya dan memasukkan kakinya ke dalam air sungai yang segar. Saat sedang menikmati kesejukan air sungai, tiba-tiba terdengar suara berderu dari belakang yang terdengar semakin dekat. Ternyata suara itu berasal dari sebuah helikopter yang terbang semakin rendah seperti akan mendarat di atas padang rumput. Baling-baling helikopter menimbulkan badai dan membuat rumput dan air di sungai terhempas. Suzy tidak dapat membuka matanya karena angin yang kencang.

Boom!

Terdengar suara ledakan, Helikopter itu mendarat dengan keras sekitar 20-30 meter di depan Suzy. Ia ragu-ragu membuka matanya karena masih bingung dan tidak menyangka ada kecelakaan helikopter tepat di depan matanya.

‘Apakah aku baru saja menyaksikan kecelakaan helikopter?’

Suzy akhirnya tersadar dan berjalan menuju helikopter yang baru saja gagal melakukan pendaratan darurat, dan ia melihat ada orang di dalam helikopter tersebut! Lampu di dalam helikopter remang-remang dan sulit untuk melihat dengan jelas, namun sedikit demi sedikit mulai terlihat ada bayangan seseorang di kursi pilot. Keadaan sangat berbahaya karena helikopter sudah mengeluarkan asap dan sepertinya akan meledak. Sebagai dokter, Suzy tidak bisa melihat keadaan ini dan membiarkannya begitu saja. Dia tak peduli lagi pada kakinya dan tanpa sepatu ia langsung berlari ke arah helikopter itu.

Saat itu pikiran Suzy hanya ingin menyelamatkan orang yang ada di dalam pesawat walaupun sebenarnya ia sadar menyelamatkan orang itu sangatlah tidak mudah karena keterbatasannya sebagai wanita. Setelah sampai di sisi helikopter, Suzy melihat kalau orang yang berada di kursi pilot tidak sepenuhnya pingan. Suzy mencoba untuk membuka pintu helikopter yang tertutup rapat dengan memukul-mukul pintu itu.

Akhirnya pintu helikopter terbuka. Suzy bersyukur pintunya dapat dibuka, diapun buru-buru masuk dan menarik keluar orang yang sedang tidak sadarkan diri itu dari kursi pilot. Dia baru menyadari kalau orang yang diselamatkan adalah seorang laki-laki berbadan besar dan tinggi.

“Berat sekali! “

Suzy mengerang keberatan saat dia menaruh badan lelaki itu di bahunya. Bau oli dan gas semakin lama semakin tercium. Suzy sangat khawatir helikopter itu akan meledak sehingga dia buru-buru menarik lelaki itu keluar dan tidak sadar kalau sabuk pengamannya masih terkait, ia berusaha melepaskan sabuk pengaman. Lelaki yang dibantu Suzy hanya diam saja pada saat semua kejadian ini terjadi. Helmnya menutup setengah dari mukanya dan Suzy hanya bisa melihat badannya, rahangnya dan bibirnya. Suzy sambil gemetaran membawa lelaki itu ke arah sungai. Setelah berjalan sejauh 10 meter,tiba-tiba terjadi ledakan di belakangnya. Helikopter benar-benar meledak. Api membara menyala seperti meloncat ke langit dan gelombang panas apinya menerpa Suzy. Ledakan yang besar itu membuat Suzy dan laki-laki itu jatuh di padang rumput.

“Ow!”

Si lelaki jatuh menimpa badan Suzy dan membuatnya susah untuk bernafas. Suzy mendorong laki-laki itu dengan kekuatan tangannya, dan berusaha untuk keluar dari tindihan badan lelaki itu, ‘Sangat berat!’. Lelaki itu pun tidak bergerak sama sekali.Suzy mengerahkan tenaganya kuat-kuat untuk bisa keluar dari tindihan tubuh lelaki ini. Tiba-tiba pinggang lelaki ini bergerak-gerak di badannya, Suzy terkejut dan berusaha untuk diam sementara.

“Jangan bergerak!” Suara laki-laki itu terdengar pelan dari belakang telinga Suzy.

Sebagai orang yang belajar di bidang kesehatan, Suzy menyadari betul apa yang sedang dilakukan laki-laki itu, dan juga menyadari kalau keadaan ini sangat tidak baik buat dia. Dia sudah berusaha menyelamatkan orang dengan mempertaruhkan nyawanya, tetapi yang dia selamatkan adalah ’serigala’.

Wajah Suzy berubah menjadi dingin dan suaranya terdengar ketus, “Hei! Kamu sadar tidak kalau aku baru saja menyelamatkan nyawamu! Kalau kamu berani berbuat yang aneh-aneh, aku akan menelpon polisi!”

Laki-laki itu diam untuk waktu yang lama tetapi tangannya terus menekan Suzy. Suzy pun merasakan kalau ada sesuatu yang tidak beres. Bagaimana mungkin orang normal yang baru saja mengalami kejadian hidup dan mati, bisa berpikiran untuk berbuat hal yang tidak senonoh? dan AKU PUNYA PACAR! Aku sudah mempertahankan kesuciannya selama 20 tahun dan aku berencana untuk menyimpannya sampai menikah dengan pacarku nanti!

”Melvin, Melvin!” Suzy menyebutkan nama pacarnya dan tiba-tiba dia mempunyai tenaga yang lebih untuk melepaskan diri dari lelaki itu. Dia pun berusaha lari namun laki-laki itu memegang kaki Suzy. Dia merasa seperti seekor kelinci yang terjebak di cengkraman Elang.

”Lepaskan aku!” Suzy berteriak dengan kencang berusaha untuk membuat lelaki itu berpikir jernih.

”Aku akan memberimu ganti rugi!” Lelaki itu berbicara dengan penuh hawa nafsu.

Suzy berusaha untuk melawan tetapi dia jauh lebih lemah dari lelaki itu. Suzy pun pasrah dan hanya bisa menangis melihat ke arah langit yang penuh dengan bintang.

”Melvin, Maafkan aku..”

Lelaki yang sudah puas melakukan hal yang tidak layak kepada Suzy dengan kesulitan mendekat dan mencium air mata yang keluar dari ujung mata Suzy dan bilang, “Maafkan aku…..”

Suzy yang merasa sangat letih dan lemah pun diam saja karena dia tidak mempunyai tenaga untuk meluapkan amarahnya kepada laki-laki itu. Dia menyesalkan keputusannya dan seharusnya dia tidak menyelamatkan laki-laki brengsek ini.

”Aku akan bertanggung jawab… Pakai ini dan kamu akan menjadi istriku mulai dari sekarang.” Setelah lelaki itu berbicara, Suzy merasakan sesuatu yang dingin pada lehernya dan sesuatu telah terpasang pada lehernya. Tangan lelaki itu juga mendekat dan mengelus pipi Suzy berupaya untuk menenangkan Suzy.

Namun Suzy menepis tangan lelaki itu dengan marah, “Jangan sentuh aku!”

Meskipun Suzy hanya menggunakan sedikit tenaga, laki-laki itu mengerang dan jatuh, dan tidak ada lagi gerakan sedikitpun. Suzy pun merasa kaget. Suzy dengan cepat duduk dan melihat lelaki itu dan menemukan lubang yang berdarah sangat banyak pada pahanya Ternyata laki-laki ini benar-benar terluka.

Suzy hanya bisa menatap dengan marah laki-laki yang pingsan itu. Kalau lukanya ini tidak dirawat dan diberhentikan pendarahannya, luka itu akan menjadi fatal dan ia bisa mati. ‘Laki-laki ini tidak tahu membalas budi, sudah pasti dia bukan orang yang baik. Tidak perlu mengasihani dia.’ Pikir Suzy.

Suzy pun berusaha untuk tidak peduli dan membuang niat baiknya karena lelaki ini sudah berbuat jahat kepadanya dan dia membuang muka dan pergi. Setelah berjalan beberapa langkah, dia mengepalkan tangannya dan menggelengkan kepalanya dengan jengkel. Dia masih tidak bisa membiarkan laki-laki itu mati. Sebagai seorang dokter, ini adalah tugas dia untuk menyembuhkan penyakit dan menyelamatkan orang lain, dan itu adalah prioritas dan akidah yang dia pegang erat. Sebagai seorang dokter, hanya ada pasien di matanya dan tidak ada musuh. Suzy berusaha untuk meyakinkan dirinya apakah mungkin orang ini adalah orang baik? Setelah berpikir sejenak ia pun pergi ke arah sungai dan membawa kotak obat yang dia punya, dan di dalamnya ada kain kasa, benang jahitan, jarum, dan desinfektan luka.

Dengan tanpa ekspresi Suzy mengobati luka laki-laki itu. Mengobati laki-laki ini bukan berarti dia sudah memaafkan apa yang sudah dia perbuat kepadanya. Suzy kemudian mengeluarkan tas kecil yang berada di bawah kotak obatnya. Isi tas kecil itu adalah jarum akupuntur berwarna perak yang diwariskan dari neneknya. Dia mempelajari ilmu bedah di sekolahnya, dan dia juga mempelajari tusuk jarum dari neneknya. Dengan mahirnya Suzy mengambil jarum akupuntur dan berkonsentrasi dengan tatapan yang dingin. Dia menempatkan jarum dengan percaya diri dan bergerak cepat seperti capung dan dengan tepat menembus titik akupuntur tertentu pada laki-laki itu.

”Aaah!” Laki-laki yang tidak sadarkan diri itu mengerang.

Suzy pun mendengus dan mencabut jarumnya. Sejak saat ini, laki-laki ini tidak akan bisa lagi menyakiti wanita-wanita lain. Setelah Suzy selesai, dia membereskan barang-barangnya dan pergi. Dia berjalan dengan tergesa-gesa untuk meninggalkan tempat itu dan tidak mau melihat wajah laki-laki itu selamanya.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Yalesi Irma Bhinawati
lihat komentar yg lain jd malas bc lanjutannya.....berbelit2 spt nya hanya biar kita beli koin tuk kelanjutan yg ga uda2...
goodnovel comment avatar
warni spd
ceritanya asik cm cara pembelian koin kok berupa diawal mudah dilakukan dengan isi ulang pulsa kartu si. kita, kok cara pembayarannya berubah
goodnovel comment avatar
dewombani007
Tuan Muda Bodoh, Kekuatanya yg di munculkan tdk sesuai dgn pengaruhnya, shingga trlihat bodoh. Novelnya terlalu berbelit², Fakta sdh jls d dpn mata, masih bisa di geser dan kmi pembaca terlihat bodoh. sy sarankn bg pembaca yg punya riwayat tekanan darah tinggi, jgn baca novel ini kalau gk mau DO.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2776

    "Kakak!" Tim dan Sam menyapa Welly dan Rose.Di antara keempat anak ini, Welly yang paling besar, Rose nomor dua, lalu disusul Tim dan Sam.Jarak usia Tim dan Sam hanya berbeda 10 hari. Tim adalah anak Tori, sedangkan Sam adalah anaknya Christina.Tori dan Christina melahirkan anak laki-laki, sementara anak yang masih berada di kandungan Aluna pun berjenis kelamin laki-laki. Ditambah dengan Shad, anak dari James dan Samantha, Rose adalah satu-satunya cucu perempuan di keluarga ini.Rose memiliki wajah yang cantik dan menggemaskan, semua orang sangat menyayanginya.Semua mata tampak berbinar-binar melihat penampilan Rose yang cantik. Semua orang merentangkan tangan dan ingin memeluknya."Rose sayang, sini sama Kakek dan Nenek.""Aku mau sama Kakak dan adik-adik.," jawab Rose.Mobil melaju ke arah desa. Hari ini adalah hari peringatan kepergian Sheila.Setiap tahun Suzy selalu pergi melayat ke makam neneknya sekaligus menjenguk Gilbert.Sebelumnya anak-anak masih terlalu kecil, jadi Suzy

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2775

    Ivan membawa istri dan anaknya untuk datang menjenguk Suzy. Mereka juga tak lupa membawakan hadiah."Selamat, keluarga kalian sudah lengkap. Satu anak laki-laki dan satu anak perempuan." Anna memberikan ucapan selamat."Terima kasih." Robert tersenyum sambil menatap Suzy dengan penuh cinta. "Semua berkat istriku."Di tengah suasana bahagia, Ivan memberikan sebuah kabar baik. "Sekarang kami sudah membangun sekitar 10 klinik amal, tapi belum diberikan nama. Bagaimana kalau kamu ...."Ivan melirik Robert, sedangkan Robert malah melirik Suzy."Ngapain melihat aku?" Suzy mengerutkan alis.Robert tersenyum. "Proyek ini adalah milikmu dan Ivan, kamu juga harus ikut memberikan ide. Kamu saja yang memberikan nama untuk kliniknya.""Aku?" Suzy membelalak.Ivan mengangguk. "Em."Suzy memang harus berkontribusi, meski hanya memberikan nama. Dia berpikir sebentar dan menjawab, "Tujuan klinik ini adalah membantu orang-orang susah yang tidak mampu berobat ke rumah sakit. Bagaimana kalau diberi nama P

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2774

    Ukuran kandungan Suzy lumayan besar sehingga dia tidak bisa kembali ke Kota Hanggola. Akhirnya dia dan Robert memutuskan untuk melahirkan di ibu kota.Sejak tiga bulan lalu, Lucy membawa Welly untuk datang menemani dan menjaga Suzy. Seiring perut Suzy yang makin membesar, Keluarga Xin meminta Suzy untuk pulang ke rumah keluarganya agar bisa ikut merawatnya.Karena Keluarga Xin terus mendesak, akhirnya Suzy, Lucy, dan Welly pindah ke rumah Keluarga Xin. Semuanya adalah satu keluarga, kehidupan sehari-hari dilewati dengan harmonis.Selain Daniel dan Lorraine, rumah Keluarga Xin juga ditempati oleh Wallace dan Tori, Joris dan Christina, serta Lance dan Aluna. Suasana di rumah selalu dipenuhi tawa.Saat usia kandungan Suzy menginjak 9 bulan, Tori dan Christina memberi tahu berita kehamilan mereka. Keluarga Xin sangat bahagia, Daniel dan Lorraine langsung menyiapkan berbagai suplemen untuk ibu hamil.Memasuki usia kandungan 10 bulan, akhirnya hari persalinan telah tiba. Robert menyerahkan p

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2773

    Ketika masuk ke kamar, Robert melihat Suzy yang serius membaca dokumen. "Kamu lagi ngapain?"Suzy mengangkat kepala dan menceritakan rencana pembangunan klinik amal kepada Robert."Ide yang bagus. Kalau perlu bantuan, jangan ragu memberitahuku." Robert mendukung Suzy.Suzy pun tidak ragu-ragu dan menjawab, "Aku perlu bantuan uang dan orang."Robert tertawa kecil, Suzy sudah tidak sungkan-sungkan kepadanya. "Baik. Kamu perlu berapa banyak dana? Tapi ...."Robert mengambil dokumen yang dibaca Suzy. "Kamu lagi hamil, jangan terlalu capek.""Tapi ....""Biar aku yang mengurusnya." Robert memotong ucapan Suzy.Kemudian Robert duduk di samping Suzy dan membaca proposal tersebut.Suzy menatap wajah Robert yang sedang fokus bekerja, tampak dan menawan.Setelah selesai membaca, Robert meminta Suzy untuk menghubungi Ivan.Suzy menyalakan pengeras suara sehingga Robert bicara berbicara kepada Ivan secara langsung. "Aku sudah baca proposalnya. Ada beberapa tambahan ...."Saat ini kerajaan, Rumah S

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2772

    "Oh ...." Welly mengangguk, dia terlihat bingung. "Aku mau punya dua adik, kalau bisa kembar.""Dasar, anak ini." Simon dan Lucy tertawa melihat tingkah cucunya."Ibu dan Ayah tidak punya genetik untuk melahirkan anak kembar. Kemungkinannya sangat kecil." Suzy mengusap kepala Welly.Welly mengangguk, seolah memahami maksud penjelasan Suzy.....Begitu mengetahui kabar kehamilan Suzy, Anna dan Ivan membawa Sisi datang untuk menjenguknya.Anna dan Ivan memberikan anaknya nama Sienna yang dipanggil Sisi, sebuah nama yang cantik dan indah. Sisi memiliki mata yang bulat dan hitam, serta wajah cantik bak putri kecil.Keluarga Calvin dan Keluarga Xin kagum melihat kecantikan Sisi."Anak pintar, anak cantik." Simon terkesima melihat mata Sisi yang bulat."Semoga Suzy mengandung anak perempuan," kata Lucy.Lorraine menghela napas. "Aku punya 3 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Suzy, maafkan Ibu yang tidak menemanimu di saat masa kecilmu ....""Semua sudah lewat." Daniel menepun pundak

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2771

    Sebagian orang masih berusaha mencerna informasi yang diberikan Suzy.Suzy terlihat gugup. Di saat Suzy kebingungan, Robert mewakilinya menjawab, "Kami terlalu sibuk, baru tahu belum lama ini."Tidak ada yang curiga, Suzy dan Robert memang sibuk.Lucy berdecak dan mengomeli mereka, "Kalian berdua ini .... Jangan terlalu sibuk, apalagi Suzy sedang hamil. Ingat, jaga kesehatan.""Robert, jaga Suzy baik-baik," Simon berpesan."Ayah, Ibu, tenang saja, Robert sangat melindungi aku." Suzy membela suaminya.Semua orang tersenyum melihat Suzy yang membela Robert.Berita kehamilan Suzy berhasil mencairkan suasana yang tengah berkabung. Untuk sesaat, semua orang melupakan kesedihan pasca kepergian Jenny.Sebenarnya bukan sedih, tetapi tidak rela karena semua terjadi secara tiba-tiba. Sejujurnya Keluarga Calvin lega melihat Jenny yang pergi dalam keadaan tenang.Sekarang Suzy sedang mengandung kehidupan kecil di dalam perutnya. Ketika orang-orang sedang mengobrol, Robert dan Suzy memperhatikan We

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2770

    Suzy kembali ke kamar, tetapi tidak menyalakan lampu. Dia beranjak ke balkon dan menatap langit gelap yang diselimuti awan.Ketika Robert masuk, dia melihat Suzy yang duduk di balkon. Karena takut Suzy masuk angin, Robert membawakan jaket untuknya.Suzy tersadar dari lamunan. "Kamu sudah kembali?""Nenek akan dimakamkan tiga hari lagi bersama barang peninggalan Kakek," kata Robert."Em." Suzy mengangguk.Robert memeluk Suzy. "Ada apa?"Suzy bersandar di pundak Robert. "Aku lagi berpikir, seandainya aku memberi tahu kehamilanku lebih awal, mungkin Nenek tidak akan pergi secepat ini ...."Tangan Robert bergetar saat mendengar ucapan Suzy. Robert terdaim sejenak, lalu menghela napas. "Tidak ada gunanya, hati Nenek sudah tidak sabar untuk pergi menemui Kakek. Tidak ada seorang pun bisa membaca isi hati Nenek.""Aku sedih, aku tidak siap .... Semuanya terjadi terlalu tiba-tiba." Suzy menatap mata Robert."Semuanya akan baik-baik saja. Aku rasa Nenek sudah bahagia di atas sana." Robert menat

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2769

    Suzy melepaskan benda yang dipegang Jenny, ternyata benda tersebut adalah sebuah sisir.Sisir ini terbuat dari bambu yang dihiasi bunga mawar."Kakek memberikan sisir itu kepada Nenek saat menyatakan cintanya. Kakek sendiri yang memahat sisir itu. Saat meninggalkan rumah, Kakek hanya membawa sisir itu bersamanya," kata Robert dengan mata berkaca-kaca.Suzy memegang sisir tersebut sambil menatap Jenny yang memejamkan matanya dengan tenang.Jenny tidak pernah berhenti mencintai Ambar. Sejak mengetahui Ambar yang masih hidup, tetapi mengorbankan diri demi melindungi ribuan nyawa, Jenny pasti sedih dan menyayangkannya.Setiap hari Jenny tampak tersenyum dan bahagia, tapi sebenarnya dia merindukan Ambar ...."Akhir-akhir ini Nyonya Besar tidak bisa tidur nyenyak," kata Paman Ming. "Aku dengar dari pelayan, Nyonya Besar sering terbangun di tengah malam. Saat kalian tidak ada, Nyonya tidak nafsu makan. Aku mau memanggil dokter, tapi Nyonya Besar melarangku untuk memberi tahu kalian. Siapa san

  • Pernikahan Jebakan: Dimanja Sang Presiden   Bab 2768

    Suzy tidak bisa tidur. Sebentar lagi dia dan Robert akan pulang ke ibu kota, tetapi mereka belum memberi tahu kehamilannya kepada keluarganya."Sayang, bagaimana kalau besok kita umumkan kehamilanku?" tanya Suzy."Terserah kamu." Robert tersenyum manis.Suzy merenungkan keputusannya secara serius. Setelah membuat keputusan, dia baru memejamkan mata dan memaksakan diri untuk tidur.Manusia hanya bisa berencana, terlalu banyak hal yang tidak bisa diprediksi.Sebelum matahari terbit, pelayan berteriak membangunkan semua orang, "Gawat, gawat ...."Semua orang terkejut mendengar teriakan pelayan. Kemudian mereka keluar dari kamar dan berkumpul di kamar Jenny.Ketika Robert dan Suzy tiba, semua orang telah memenuhi kamar Jenny.Lucy menangis di dalam pelukan Simon yang terlihat sedih.Suzy dan Robert saling bertatapan, mereka merasakan firasat buruk.Robert menarik Suzy ke dalam kamar. Begitu melihat mereka, Lucy berkata dengan terisak-isak, "Nenek ...."Robert dan Suzy melihat ke arah Jenny

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status