Majmu Syarif Adalah Rujukan Untuk Amalan Dzikir Atau Doa Apa?

2025-10-20 06:18:51 289

5 Jawaban

Mason
Mason
2025-10-21 13:22:55
Di relung zikir aku, 'Majmu Syarif' selalu terasa seperti kotak kecil berisi amunisi spiritual: bacaan-bacaan yang menguatkan saat hati goyah. Versinya yang aku pegang menampung beragam doa—dari permintaan ampun, permohonan keselamatan, sampai bacaan-bacaan untuk keluarga dan orang sakit. Pengalaman pribadi menunjukkan, membaca kumpulan doa itu berkelompok memberi efek solidaritas rohani yang kuat; nadanya menyatu dan hati terasa ringan.

Aku juga pernah menggunakannya saat menziarahi makam orang tua, di mana bacaan tahlil dan shalawat dari buku itu memberi struktur pada majelis. Saran kecil dariku: jangan lupa selalu periksa makna dan asal bacaan, supaya praktik kita tetap selaras dengan aqidah dan etika ibadah. Yang penting, baca dengan penuh perhatian—itu yang membuat doa terasa nyata.
Jack
Jack
2025-10-21 18:32:46
Di komunitas tempat aku sering ikut majelis, 'Majmu Syarif' dipakai sebagai kompendium mudah untuk zikir dan doa dalam berbagai situasi. Orang-orang buka buku itu untuk mencari bacaan yang pas: ada doa untuk keselamatan perjalanan, doa menyambut bayi, bacaan untuk menguatkan hati, sampai bentuk ruqyah ringan untuk perlindungan. Aku lihat, fungsi utamanya praktis—mengumpulkan amalan yang biasa diamalkan secara turun-temurun.

Yang menarik, pembacaan seringkali dibuat berkelompok; nadanya jadi lebih hangat dan terasa menenangkan. Meski begitu aku tetap pikir penting untuk sadar asal-usul bacaan; jangan langsung percaya segala variasi yang beredar tanpa toleransi kritis. Intinya, 'Majmu Syarif' itu semacam panduan ritual yang ramah buat orang awam, asalkan digunakan dengan kepala dingin dan niat tulus.
Clara
Clara
2025-10-23 15:24:16
Menyoal 'Majmu Syarif', aku biasanya bilang itu lebih mirip perpustakaan doa kecil daripada satu ritual tunggal. Dalam praktik lokal yang aku temui, 'Majmu Syarif' berisi kumpulan dzikir, wirid, shalawat, tahlil, doa-doa perlindungan, dan bacaan untuk berbagai kebutuhan: mulai dari permohonan ampun, keselamatan, hingga doa untuk orang sakit atau saat menghadapi musibah.

Banyak orang menggunakannya sebagai rujukan harian—misalnya wirid pagi-petang atau doa sebelum tidur—dan juga untuk acara-acara berkumpul seperti tahlilan, haul, atau majelis zikir. Versi yang beredar kadang berbeda isinya, jadi ada yang menambahkan doa-doa lokal atau shalawat khusus. Aku sendiri senang menempatkannya sebagai pelengkap ibadah; bukan pengganti shalat wajib, tapi sebagai cara menjaga kehadiran dzikir dalam keseharian. Di akhir, aku selalu menyarankan memakai buku ini dengan selektif: cek sanad atau tanya orang yang paham kalau ada bacaan yang terdengar ganjil, supaya hati tenang waktu membaca.
Quentin
Quentin
2025-10-24 17:18:36
'Majmu Syarif' menurut pengamatan saya lebih kental sebagai kitab dzikir praktis: kumpulan doa-doa yang sering dipakai dalam tradisi masyarakat muslim Nusantara. Isinya biasanya mencakup wirid pagi-petang, istighfar, shalawat kepada Nabi, doa keselamatan, bacaan untuk orang sakit, hingga doa kematian dan tahlil. Dari sisi kajian, kitab semacam ini sering kali merupakan kompilasi teks klasik dan lokal yang mudah diakses oleh jamaah umum.

Perlu dicatat bahwa ada banyak versi dan penyusunan berbeda di tiap daerah, jadi validitas teks tertentu bisa bervariasi. Saya cenderung menyarankan penggunaan yang pragmatis: pakai untuk menata dzikir harian dan momen kolektif, namun bila menemukan doa yang mengandung klaim tertentu atau praktik yang tidak familiar, baiknya dikonsultasikan dengan ulama atau guru yang dipercaya. Pengalaman saya, kitab ini mengokohkan kebiasaan dzikir bila dipakai dengan pemahaman yang seimbang.
Nathan
Nathan
2025-10-26 20:17:12
Satu hal yang selalu aku tekankan saat orang tanya soal 'Majmu Syarif' adalah: ini rujukan praktis, bukan sumber hukum utama. Di rumah, aku pakai isinya untuk pengingat dzikir—misalnya shalawat rutin, bacaan memohon keselamatan, dan doa-doa singkat yang mudah dihafal. Kelebihannya, ia memudahkan orang yang ingin konsisten berdoa tanpa harus mencari satu per satu dari banyak kitab.

Kalau kamu ingin memakainya, traktir dirimu sedikit waktu untuk mempelajari makna tiap doa. Bukan hanya baca kata-katanya, tapi rasakan tujuannya. Itu yang bikin dzikir jadi hidup, bukan ritual otomatis. Tutupnya, buatku 'Majmu Syarif' itu alat yang sederhana tapi bermakna kalau dipakai dengan penuh kesadaran.
Lihat Semua Jawaban
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Buku Terkait

Kamu Duluan Selingkuh, Untuk Apa Menyesal
Kamu Duluan Selingkuh, Untuk Apa Menyesal
Caterina dipaksa tes keperawanan oleh Jason suaminya untuk membuktikan bahwa dia masih suci. Hal itu hanya untuk memuaskan hati Salsa selingkuhan Jason sekaligus adik tiri Caterina untuk menjebaknya agar segera bercerai. Mereka dijodohkan sejak Caterina masih berusia lima tahun, semuanya berubah sejak ayah Caterina menikahi Amber. Apa pun milik Caterina harus menjadi milik Salsa! "Ayo sayang buka lebih lebar lagi!" "Oh, Jason kamu sangat hebat!" Terdengar erangan manja Jason dan Salsa dari balik pintu yang tertutup. Suaminya sedang menikmati sarapan paginya dengan adik tirinya, sepanjang malam Caterina sibuk di kantor dan pulang disuguhi pemandangan menjijikkan. Caterina sudah terbiasa sampai mati rasa.
Belum ada penilaian
53 Bab
Pengabulan Doa Anak
Pengabulan Doa Anak
Di pesta ulang tahunnya, Gilena sedang berharap dalam bahasa Jerman di depan kue ulang tahunnya. “Semoga tahun ini Tante Jolin bisa jadi ibuku.” Suami mengelus kepala Gilena sambil tersenyum, lalu berkata, “Keinginanmu akan segera terwujud.” Aku tercengang, kue di tanganku langsung jatuh ke lantai. Suami bertanya dengan penuh perhatian, “Kau kenapa?” Aku menggelengkan kepala dan jawab sambil tersenyum, “Tanganku licin.” Hanya aku sendiri yang tahu, aku panik karena mengerti bahasa Jerman, sampai-sampai kue pun terjatuh dari tanganku.
9 Bab
Mencintai dalam Doa
Mencintai dalam Doa
Ditinggal nikah pacar rasanya gimana? Atau mencintai istri orang itu boleh gak? Hal tersebut sebanding dengan pria yang satu ini. Namanya, Ervin Alvian yang merupakan seorang Social Media Manager di salah satu perusahaan konglomerat media massa dan Multinasional Amerika. Padahal, dirinya hanya lulusan SMK. Karena rasa percaya dirinya itu, ia kembali membuka salah satu akun sosial media untuk memastikan perempuan pujaannya itu bisa menerima lamarannya. Tapi, apa yang terjadi? Aurora Annisa sudah menikah dan dikaruniai seorang anak laki-laki yang lucu.
Belum ada penilaian
69 Bab
TERKABULNYA DOA ISTRIKU
TERKABULNYA DOA ISTRIKU
Aku ditolak keluarga kekasihku ketika melamarnya dikarenakan usahaku yang tengah bangkrut. Saat aku berhasil bangkit, aku bertemu kembali dengan gadis lugu bernama Jelita dan jatuh cinta padanya. Siapa sangka, gadis itu ternyata adalah adik mantan kekasih yang telah menolak lamaranku! Dan ketika Mama melarang keras hubungan kami dengan ancaman akan menyita seluruh hartaku, mana yang harus kupilih? Mamaku ... atau istriku?
10
30 Bab
Apa Warna Hatimu?
Apa Warna Hatimu?
Kisah seorang wanita muda yang memiliki kemampuan istimewa melihat warna hati. Kisah cinta yang menemui banyak rintangan, terutama dari diri sendiri.
10
151 Bab
Bertahan Atau Dimadu?
Bertahan Atau Dimadu?
Nala adalah ibu rumah tangga dengan tiga anak yang sudah berumah tangga selama tiga belas tahun dengan sang suami, Rian. Saat rumah tangga mereka tengah hambar karena sikap Rian yang berubah, pria itu datang membawa wanita lain yang diperkenalkan sebagai calon istri keduanya. Akankah Nala menerima untuk dimadu atau memilih berpisah?
Belum ada penilaian
120 Bab

Pertanyaan Terkait

Majmu Syarif Adalah Populer Di Kalangan Umat Islam Di Mana?

4 Jawaban2025-10-20 22:35:51
Di lingkup pengajian tradisional yang sering kukunjungi, 'Majmu Syarif' biasanya hadir di rak buku doa tiap rumah dan pengajian. Aku sering melihat buku ini dipakai di Indonesia, terutama di Pulau Jawa dan Sumatra, juga cukup populer di Malaysia dan Brunei. Di sini orang-orang pakai 'Majmu Syarif' bukan sekadar karena isinya, tetapi karena fungsinya sebagai kumpulan wirid, doa, dan dzikir yang praktis untuk acara tahlil, pengajian, atau zikir pagelaran komunitas. Ada nuansa kebiasaan lokal yang kuat: di pesantren, majelis taklim, dan kumpulan ibu-ibu sholawat, buku ini jadi rujukan mudah saat butuh teks doa yang singkat dan familiar. Terutama di komunitas yang tradisional dan berorientasi pada praktik ibadah kolektif, 'Majmu Syarif' terasa seperti teman lama—ringkas, mudah dibawa, dan sering dicetak ulang oleh penerbit lokal. Menurut pengalamanku, pengaruhnya paling terasa di daerah-daerah dengan tradisi pengajian kuat; suasana itu membuat buku semacam ini tetap hidup dari generasi ke generasi.

Majmu Syarif Adalah Pengaruhnya Terhadap Budaya Lokal Seperti Apa?

5 Jawaban2025-10-20 13:34:55
Di kampung tempat aku besar, 'Majmu Syarif' selalu terasa seperti bagian dari ritme kehidupan — bukan hanya buku, tetapi semacam peta nilai yang dipakai orang tua untuk membimbing anak-anak. Orang-orang di sana sering membaca fragmen-fragmen tertentu pada acara-acara penting: selamatan panen, pernikahan, atau doa untuk yang meninggal. Akibatnya, banyak frasa Arab dan ungkapan-ungkapan ritual yang masuk ke percakapan sehari-hari, sampai-sampai generasi muda punya kosakata campuran bahasa daerah dan istilah keagamaan yang spesifik berasal dari teks itu. Perubahan yang paling aku perhatikan adalah bagaimana tradisi lisan dan tulisan saling melengkapi. Sebelum era cetak murah dan internet, penghafalan dan pengajian membuat isi 'Majmu Syarif' hidup. Sekarang, versi cetak dan digital membuat referensi lebih mudah diakses, sehingga praktik-praktik yang dulu eksklusif jadi tersebar luas — kadang menghasilkan pembaruan, kadang memicu perdebatan tentang otentisitas. Secara pribadi, tiap kali mendengar lantunan dari teks itu, aku merasa terseret ke ruang komunitas yang hangat sekaligus kompleks; itu pengaruh yang halus tapi mendalam terhadap budaya lokalku.

Majmu Syarif Adalah Bagian Kurikulum Pesantren Di Daerah Mana?

5 Jawaban2025-10-20 16:29:10
Ada satu hal yang selalu bikin aku tersenyum ketika diskusi soal kitab-kitab pesantren: 'Majmu Syarif' sering disebut sebagai bagian dari kurikulum tradisional di pulau Jawa, terutama di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di pesantren salaf yang masih memegang tradisi lama, kitab-kitab ringkasan seperti 'Majmu Syarif' dipakai untuk pengantar fiqh, nahwu, dan tauhid. Aku pernah ngopi lama sama beberapa kiai dari daerah pedesaan—mereka cerita kalau materi-materi semacam itu jadi jembatan antara pelajaran Arab klasik dan praktik harian santri. Jadi bukan cuma satu pesantren saja, melainkan jaringan pesantren di Jawa yang mengandalkan karya-karya ringkasan untuk memudahkan pengajaran. Kalau ditanya daerah spesifik, jawaban paling aman adalah: pulau Jawa, dengan penekanan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tapi perlu diingat juga penggunaan bisa meluas ke Banten, Madura, dan beberapa pesantren di luar Jawa yang mengikuti kurikulum tradisional. Aku suka menaruh perhatian pada bagaimana kitab-kitab ini hidup di lapangan — bukan sekadar teks, tapi bagian dari ritual belajar yang kaya warna.

Majmu Syarif Adalah Terjemahan Dari Bahasa Apa?

4 Jawaban2025-10-20 10:31:46
Ada satu hal yang bikin aku senyum tiap kali lihat judul 'Majmu Syarif': kata itu sebenarnya berasal dari bahasa Arab. Kata 'Majmu' (مجموع) berarti kumpulan atau koleksi, sedangkan 'Syarif' (شريف) bermakna mulia atau terhormat. Jadi kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia, kurang lebih artinya 'Kumpulan Mulia' atau 'Koleksi Terhormat'. Dalam praktiknya, istilah semacam ini sering dipakai untuk judul kitab-kitab, kumpulan tulisan, atau karya keagamaan yang asalnya teks Arab, lalu diserap ke bahasa Melayu/Indonesia lewat transliterasi. Sebagai seseorang yang suka membaca terjemahan karya klasik, aku sering ketemu varian penulisan seperti 'Majmu' Syarif', 'Majmoo Sharif', atau 'Majmu` al-Sharif'—semua itu pada dasarnya bentuk serapan dari bahasa Arab yang disesuaikan ejaannya. Aku suka cara kata-kata itu masih nyimpen rasa orisinalitas bahasa asalnya, sambil tetap enak dibaca dalam bahasa kita.

Majmu Syarif Adalah Teks Yang Sering Dijadikan Rujukan Fikih Oleh Siapa?

5 Jawaban2025-10-20 21:58:33
Gini, waktu aku lagi ngobrol sama beberapa ustaz di pesantren, mereka langsung nyebut 'Majmu Syarif' setiap bahas fiqh sehari-hari. Aku pakai kata 'sering' karena memang nyata: 'Majmu Syarif' biasanya dijadikan rujukan utama oleh para pengikut mazhab Syafi'i. Di lingkungan pesantren Indonesia dan juga di banyak madrasah di Malaysia, teks klasik seperti ini jadi acuan ketika membuat fatwa lokal, ngajarin hukum ibadah, muamalah, sampai rinciannya tentang fiqih keluarga. Para santri dan guru memakai teks ini untuk menguatkan argumen dan mengajarkan praktik yang konsisten dengan tradisi Syafi'i. Dari pengamatan aku, bukan cuma untuk kelas dasar—banyak ustaz dan ulama yang masih membuka 'Majmu Syarif' ketika perlu rujukan hukum yang mapan. Jadi kalau kamu sering denger istilah itu di majelis taklim atau dalam diskusi ulama, itu wajar karena memang posisinya kuat di kalangan pengikut Syafi'i. Aku pun kadang merasa nyaman lihat rujukan yang udah kaya tradisi itu dipakai.

Majmu Syarif Adalah Karya Siapa Dan Kapan Ditulis?

4 Jawaban2025-10-20 03:42:13
Ini salah satu rujukan fikih yang sering kubuka ketika butuh acuannya: karya itu adalah 'Al-Majmu' Sharh al-Muhadhdhab', ditulis oleh Imam Yahya ibn Sharaf an-Nawawi, yang biasa kita singkat sebagai Imam al‑Nawawi. Buku ini bukan sekadar catatan kecil—ia adalah komentar besar terhadap kitab 'al‑Muhadhdhab' dan menjadi rujukan utama madzhab Syafi'i. Imam al‑Nawawi hidup pada abad ke‑7 Hijriah (lahir 631 H / 1233 M dan wafat 676 H / 1277 M), jadi karya ini ditulis sekitar abad ke‑7 H atau abad ke‑13 M. Di pesantren dan perguruan tinggi klasik, 'Al‑Majmu'' sering dipakai sebagai dasar kajian fikih karena pembahasannya yang sistematis dan komprehensif. Kalau ditanya kenapa penting, menurutku karena Imam al‑Nawawi merangkum perbedaan pendapat ulama, memberikan dasar dalil, dan menata semuanya dengan bahasa yang relatif jelas. Di luar konteks formal, aku suka menengok bagian‑bagian yang membahas masalah ibadah—selalu ada kejutan kecil soal fiqh praktis yang relevan sampai sekarang. Ini terasa seperti membawa warisan pemikiran Syafi'i yang hidup ke zaman kita.

Majmu Syarif Adalah Sumber Tafsir Yang Membahas Apa?

4 Jawaban2025-10-20 06:13:41
Saya sering menemukan bahwa 'Majmu Syarif' dipakai sebagai sumber tafsir yang cukup komprehensif karena ia mengumpulkan berbagai aspek penjelasan ayat. Dalam pengamatan saya, karya ini membahas makna bahasa dari kosakata Al-Qur'an, latar turun ayat atau asbab al-nuzul, serta mendatangkan riwayat-riwayat hadits yang menjadi dasar penafsiran. Selain itu, penulis biasanya menyoroti perbedaan pendapat ulama terkait bacaan atau makna tertentu sehingga pembaca bisa melihat spektrum pandangan klasik. Yang saya suka adalah pendekatan multidimensi yang terlihat: bukan cuma soal makna literal, tetapi juga implikasi fikih (aturan praktis), hikmah moral, dan kadang sentuhan tasawuf. Bagi saya, 'Majmu Syarif' terasa seperti meja kerja: lengkap untuk riset ringan sampai rujukan tingkat menengah, asalkan kita tetap mengkritisi sumber dan sanad yang dikutip.

Majmu Syarif Adalah Kitab Apa Dalam Tradisi Islam?

4 Jawaban2025-10-20 13:51:14
Ada kalanya aku menemukan buku-buku kecil yang dipakai di pengajian kampung, dan salah satunya sering disebut 'Majmu' Syarif'. Dari pengamatan ku, 'Majmu' Syarif' biasanya bukan satu kitab baku yang diakui seluruh dunia Islam, melainkan sebuah kumpulan teks—doa-doa, wirid, ratib, dan kadang hadits serta nasihat-nasihat spiritual—yang disusun untuk keperluan ibadah dan pengajian. Di banyak daerah Melayu-Indonesia, versi-versi 'Majmu' Syarif' dijadikan pegangan praktis untuk dzikir setelah shalat, majelis taklim, atau acara tahlilan. Isi dan susunannya bisa sangat bervariasi tergantung siapa yang menyusun atau menerbitkannya. Yang penting dicatat adalah status keautentikannya: tidak semua teks dalam kumpulan seperti itu memiliki sanad yang kuat seperti halnya kitab hadits besar. Sebagian materi diambil dari tradisi sufi lokal atau salinan dari karya klasik, sementara sebagian lagi mungkin berupa doa-doa populer tanpa rujukan jelas. Aku sendiri melihatnya sebagai kitab praktis untuk memperkaya zikir harian, asalkan kita tetap kritis dan tidak menganggap semua isinya setara dengan sumber-sumber primer seperti Al-Qur'an atau hadits shahih. Untuk yang suka ikut pengajian, 'Majmu' Syarif' terasa hangat dan membumi, tapi hati-hati juga dengan klaim-klaim otoritas yang tidak jelas.
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status