Mengapa Subtitle Sering Salah Menerjemah Never Mind Artinya?

2025-09-15 17:06:10 240

3 Réponses

Vaughn
Vaughn
2025-09-17 02:32:18
Aku merasa penyebab paling jamak itu konteks dan intonasi yang hilang. 'Never mind' bisa berarti meminta lawan bicara berhenti membahas sesuatu, meremehkan masalah, atau menutup obrolan dengan malu—semua tergantung cara diucapkan. Subtitle cuma teks datar, jadi tanpa tanda intonasi yang jelas, penerjemah harus menebak. Kalau nebaknya salah, terjemahannya ikut salah.

Selain itu ada juga batas teknis: panjang teks harus singkat agar bisa dibaca, jadi pilihan kata dipangkas dan seringkali dipilih yang paling umum. Ditambah lagi kalau audio nggak jelas atau dialog tumpang tindih, penerjemah bakal pilih opsi aman seperti 'gak papa' padahal itu nggak selalu setara makna. Intinya, jangan langsung salahin subtitler pribadi—ini kombinasi konteks, tekanan produksi, dan keterbatasan medium. Aku jadi lebih sabar waktu nonton, sambil kadang translate sendiri di kepala biar nuansanya pas.
Rosa
Rosa
2025-09-18 03:33:49
Kalau dipikir lagi, alasan lain tuh soal kemalasan mesin terjemah dan workflow produksi. Aku pernah ngulik forum fansub dan lihat timeline: file audio → draft MT → quick edit manusia → encode. Saat mesin ngasih 'never mind' jadi 'tidak apa-apa', editor manusia mungkin cuma cek cepat tanpa menyesuaikan konteks emosional. Mesin cenderung menerjemahkan frasa berdasarkan statistik frasa yang sering muncul, bukan nuansa pragmatik.

Selain itu, style guide perusahaan terkadang memaksa pilihan kata yang netral dan singkat. Banyak studio pengen subtitle yang ‘aman’ supaya bisa dipakai untuk banyak pasar tanpa revisi panjang. Akibatnya, subtitler pakai padanan umum yang minim risiko—tapi itu juga bikin dialog kehilangan warna asli. Aku suka analisis kecil-kecilan ini karena nunjukin bagaimana teknologi dan kebijakan produksi bisa menggerus kedalaman bahasa. Kalau penerjemah punya ruang lebih, mereka biasanya bakal pilih terjemahan yang menonjolkan nada: misalnya ubah jadi 'lupa aja' untuk kesal, atau 'nggak usah, it's fine' kalau menenangkan. Jadi, seringkali salahnya bukan grammar, tapi pilihan strategi terjemahan.
Bella
Bella
2025-09-19 11:49:36
Gue sering kesel kalau lihat subtitle yang nerjemahin 'never mind' seenaknya jadi 'udah' atau 'gak apa-apa' padahal nuansanya beda banget. Satu kata Inggris itu kecil, tapi fungsi dan intonasinya bisa berubah-ubah: bisa berarti 'lupakan saja', 'jangan khawatir', 'tidak masalah', atau malah 'ya sudahlah, nggak usah dibahas' dengan nada sarkastik. Kalau penerjemah cuma ngelihat kata literal tanpa konteks emosional, hasilnya gampang melenceng.

Dari pengalaman nonton maraton, aku perhatiin juga ada faktor teknis: batas karakter di layar, kecepatan dialog, dan tekanan deadline. Kadang dialog cepat, dua orang nyerobot, atau suaranya kurang jelas, jadi penerjemah memilih versi singkat dan aman seperti 'gak apa-apa' supaya penonton sempat baca. Pilihan itu logis secara teknis, tapi sering bikin momen kehilangan warna—misalnya ketika tokoh bilang 'never mind' dengan nada kesal, terjemahan 'maaf, nggak apa-apa' bikin ambiguitas.

Selain itu, perbedaan budaya berperan besar. Dalam bahasa Indonesia ada banyak pilihan ekspresif yang nyampein nuansa berbeda—'lupakan saja', 'udahlah', 'jangan dipikirin', 'nggak usahlah'—tapi penerjemah harus menimbang konteks hubungan antar tokoh, tingkat keformalan, dan ritme kalimat. Kalau salah pilih, bisa bikin karakter terasa berubah. Jadi, kesalahan sering bukan karena malas, tapi karena kata kecil yang ternyata rumit, plus keterbatasan format subtitle. Menurutku, nonton versi asli sambil baca subtitle kadang kaya main detektif: cari petunjuk nada dan gesture biar makna sebenarnya nyambung di kepala kita.
Toutes les réponses
Scanner le code pour télécharger l'application

Livres associés

ISTRIKU SERING MENANGIS
ISTRIKU SERING MENANGIS
Mayang, adalah seorang wanita yang kuat dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan lika-liku bersama suaminya, Ardan. Rumah tangganya diguncang masalah setelah Mayang melahirkan anak pertamanya secara Caesar.
10
61 Chapitres
MENGAPA CINTA MENYAPA
MENGAPA CINTA MENYAPA
Rania berjuang keras untuk sukses di perusahaan yang baru. Ia menghadapi tantangan ketika ketahuan bahwa sebetulnya proses diterimanya dia bekerja adalah karena faktor kecurangan yang dilakukan perusahaan headhunter karena ia adalah penderita kleptomania. Itu hanya secuil dari masalah yang perlu dihadapi karena masih ada konflik, skandal, penipuan, bisnis kotor, konflik keluarga, termasuk permintaan sang ibunda yang merindukan momongan. Ketika masalah dan drama sudah sebagian selesai, tiba-tiba ia jadi tertarik pada Verdi. Gayung bersambut dan pria itu juga memiliki perasaan yang sama. Masalahnya, umur keduanya terpaut teramat jauh karena Verdi itu dua kali lipat usianya. Beranikah ia melanjutkan hubungan ke level pernikahan dimana survey menunjukkan bahwa probabilitas keberhasilan pernikahan beda umur terpaut jauh hanya berada di kisaran angka 5%? Seberapa jauh ia berani mempertaruhkan masa depan dengan alasan cinta semata?
Notes insuffisantes
137 Chapitres
Mengapa Kau Membenciku?
Mengapa Kau Membenciku?
Sinta adalah gadis yatim piatu yang diadopsi oleh keluarga sederhana. Ia memiliki saudara angkat yang bernama Sarah. Selama ini Sarah menjalin hubungan asmara dengan salah seorang pewaris Perkebunan dan Perusahaan Teh yang bernama Fadli, karena merasa Fadli sangat posesif kepadanya membuat Sarah mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungannya tersebut, hal itu ia ungkapkan secara terus terang kepada Fadli pada saat mereka bertemu, karena merasa sangat mencintai Sarah tentu saja Fadli menolak untuk berpisah, ia berusaha untuk meyakinkan Sarah agar tetap menjalin kasih dengannya, namun Sarah tetap bersikukuh dengan keputusannya itu, setelah kejadian tersebut Fadlipun sering menelfon dan mengatakan bahwa ia akan bunuh diri jika Sarah tetap pada pendiriannya itu. Sarah beranggapan bahwa apa yang dilakukan oleh Fadli hanyalah sebuah gertakan dan ancaman belaka, namun ternyata ia salah karena beberapa hari kemudian telah diberitakan di sebuah surat kabar bahwa Fadli meninggal dengan cara gantung diri, bahkan di halaman pertama surat kabar tersebut juga terlihat dengan jelas mayat Fadli sedang memegang sebuah kalung yang liontinnya berbentuk huruf S, tentu saja adik Fadli yang bernama Fero memburu siapa sebenarnya pemilik kalung tersebut?, karena ia meyakini bahwa pemilik kalung itu pasti ada hubungannya dengan kematian kakaknya. Akankah Fero berhasil menemukan siapa pemilik kalung tersebut?, dan apakah yang dilakukan oleh Fero itu adalah tindakan yang tepat?, karena pemilik dan pemakai kalung yang di temukan pada mayat Fadli adalah 2 orang yang berbeda. Setelah menemukan keberadaan sosok yang dicarinya selama ini, maka Fero berusaha untuk menarik perhatiannya bahkan menikahinya secara sah menurut hukum dan agama. Lalu siapakah sebenarnya wanita yang sudah dinikahi oleh Fero, apakah Sarah ataukah Sinta?, dan apa sebenarnya tujuan Fero melakukan hal tersebut?, akankah pernikahannya itu tetap langgeng atau malah sebaliknya harus berakhir?, banyak sekali tragedi yang akan terjadi di novel ini. Simak terus hingga akhir episode ya My Dear Readers, Thank You All!
10
71 Chapitres
Mengapa Harus Anakku
Mengapa Harus Anakku
Olivia Rania Putri, seorang ibu tunggal yang memiliki seorang putra semata wayang berusia 5 bulan hasil pernikahannya bersama sang mantan suaminya yang bernama Renald. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, Olivia yang baru saja menyandang status janda, harus membayar sejumlah uang kepada pihak mantan suaminya jika ingin hak asuh anak jatuh ke tangannya. Berdiri sendiri dengan segala kemampuan yang ada, tanpa bantuan siapapun, Olivia berusaha keras untuk memperjuangkan hak asuhnya.
10
20 Chapitres
Istri Yang Sering Keluyuran
Istri Yang Sering Keluyuran
Elang terkejut saat Mamanya sering mengirim video mengenai istrinya yang sering keluyuran, padahal Miya selalu bersikap polos dan seolah tidak terjadi apapun. Elang sempat memergoki Miya tidak ada di rumah ketika dia pulang bekerja, lagi-lagi istrinya itu keluyuran. Sebenarnya apa yang dilakukan Miya di luar sana? Apa benar jika dia melakukan pekerjaan haram?
10
125 Chapitres
Salah Kamar
Salah Kamar
Kisah lanjutan dari cerbung 'Dinikahi Suami Majikan' mengisahkan perjalanan cinta Anes; anak dari Arya Jovan dan Laili. _Malam pertamaku hancur karena salah masuk kamar. Mahkotaku direnggut di luar kesadaran, oleh lelaki yang bukan suamiku, melainkan office boy hotel. Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah ini konspirasi?
10
55 Chapitres

Autres questions liées

Bagaimana Intonasi Saat Mengucapkan Never Mind Artinya?

2 Réponses2025-09-15 18:55:22
Ada begitu banyak nuansa ketika orang bilang 'never mind'—dan setiap intonasi bisa mengubah artinya secara dramatis, bikin percakapan terasa hidup atau malah dingin. Kalau aku jelaskan secara kasar, ada beberapa pola intonasi yang sering muncul. Pertama, intonasi turun (falling) yang pendek dan tegas: nada jatuh di akhir, cepat, volume normal atau sedikit rendah. Ini biasanya berarti penutupan atau pembatalan: kamu memutuskan topik itu nggak penting lagi. Contohnya, setelah seseorang mulai menjelaskan sesuatu yang ternyata nggak relevan, kamu bilang 'never mind.' dengan nada turun—pesan yang tersampaikan jelas: 'lupakan saja, selesai.' Kedua, intonasi naik (rising) di akhir: ini berubah jadi pertanyaan atau ragu, seperti 'never mind?' yang artinya kamu mengecek ulang apakah orang lain benar-benar tidak keberatan atau kamu masih ingin membahasnya. Ada lagi nuansa yang sering kubuat catat ketika nonton drama atau main game: intonasi datar/monoton biasanya dipakai pas cuek atau nyindir—volume datar, tempo lambat, kadang disertai ekspresi malas. Kalau ingin terdengar menyesal atau minta maaf, orang biasanya lembutkan suara, tarik napas kecil, dan panjangkan vokal terakhir: 'ne-ver mind...' dengan nada turun pelan, memberi kesan pengertian atau penyesalan. Di sisi lain, intonasi cepat dan terpotong, kadang disertai jeda pendek di depan kata itu (mis. "Uh... never mind!") sering terasa panik atau buru-buru, seperti ingin menghapus apa yang baru saja diucapkan. Praktiknya, perhatikan konteks dan bahasa tubuh: senyum kecil + anggukan + intonasi lembut = 'lupakan, semuanya baik-baik saja'; tatapan tajam + nada singkat + intonasi turun = 'cukup, jangan lanjut.' Cobalah rekam dirimu meniru adegan di serial atau game, lalu main-main dengan pitch (lebih tinggi/lebih rendah), tempo (lambat/cepat), dan panjang kata. Biasakan juga menyamakan makna dengan padanan Indonesia seperti 'lupakan saja', 'nggak apa-apa', atau 'udah, nggak usah' agar nuansa lebih gampang ditangkap. Aku sering main-main dengan intonasi ini pas ngobrol sama teman online—seru lihat betapa beda reaksi tiap variasi, dan itu bikin obrolan jadi lebih ekspresif.

Kapan Sebaiknya Memakai Never Mind Artinya Dalam Dialog?

3 Réponses2025-09-15 14:58:20
Di satu grup chat aku pernah melihat 'never mind' dipakai dengan cara yang bikin suasana berubah 180°. Waktu itu ada yang nanya rumit tentang spoiler episode terbaru, lalu orang lain mulai ngejelasin panjang lebar, dan tiba-tiba si penanya ketik 'never mind' — itu langsung nunjukin dia memilih mundur, nggak mau nanya lagi, atau nggak pengen masalah. Dari situ aku belajar: 'never mind' paling sering dipakai buat mendinginkan situasi atau menarik kembali pertanyaan yang dianggap nggak penting. Kalau aku jelasin lebih praktis, ada beberapa fungsi umum: pertama, untuk minta lawan bicara mengabaikan ucapan sebelumnya — contohnya, "Eh kamu inget nama karakter itu?" "Never mind, aku nemuin sendiri." Kedua, untuk merespon permintaan maaf atau terima kasih secara santai: "Maaf ya" — "Never mind." Di sini artinya lebih ke 'gak masalah'. Ketiga, sebagai cara halus untuk mengakhiri topik tanpa debat: kalau percakapan mulai memanas, bilang 'never mind' bisa meredamnya, meski kadang terkesan dingin kalau diucapkan tanpa nada yang lembut. Saran kecil dari aku: perhatikan nada dan konteks. Di chat, gampang banget dipahami sebagai santai; tatap muka, intonasi menentukan apakah kamu sedang menenangkan atau cuek. Paling aman pakai kalau memang niatmu mengabaikan hal kecil atau menutup topik — bukan buat menyudahi diskusi penting secara sepihak. Akhirnya, aku lebih suka pakai versi lokal seperti 'lupakan saja' kalau mau terdengar lebih sopan di situasi formal, biar nggak salah paham.

Apa Perbedaan Formal Dan Informal Dari Never Mind Artinya?

3 Réponses2025-09-15 20:21:59
Aku selalu tertarik melihat bagaimana frase sederhana bisa berubah makna tergantung siapa yang mengucapkannya—'never mind' itu salah satu contohnya. Dalam konteks formal, aku biasanya mengganti 'never mind' dengan ungkapan yang lebih sopan dan eksplisit seperti 'mohon abaikan', 'tidak perlu dipedulikan', atau 'silakan abaikan pernyataan sebelumnya'. Ungkapan-ungkapan ini jelas, menunjukkan bahwa aku sadar ada informasi yang perlu ditarik kembali tanpa terlihat meremehkan lawan bicara. Kalau dipakai di email resmi atau rapat, aku lebih suka memakai kalimat lengkap: misalnya, 'Mohon abaikan pesan sebelumnya, informasi yang benar akan menyusul.' Pilihan kata seperti 'mohon' atau 'silakan' memberi nuansa hormat dan profesional, serta mengurangi kemungkinan terdengar kasar atau dingin. Intinya, formalitas menuntut kejelasan dan empati supaya penerima tidak merasa diacuhkan. Di sisi lain, ketika aku berbicara di suasana lebih resmi tapi tetap santun—seperti presentasi atau komunikasi lintas-departemen—aku memilih frasa yang menenangkan sekaligus informatif: 'Tidak masalah, kita lanjutkan' atau 'Silakan lanjut, itu tidak perlu diproses lagi.' Begitu biasanya aku menyikapi 'never mind' dalam ruang formal tanpa bikin suasana canggung.

Bagaimana Cara Menerjemahkan Never Mind Artinya Ke Bahasa Gaul?

3 Réponses2025-09-15 09:49:14
Dengar, aku sering ketemu yang nanya gimana nerjemahin 'never mind' ke bahasa gaul, dan sebenarnya ada banyak cara seru buat ngungkapinnya tergantung konteks. Kalau kamu mau versi paling santai dan sering dipakai anak muda di chat, aku biasanya pakai 'gpp' atau 'gak papa' kalau maksudnya meringankan sesuatu: misalnya kalau temen minta tolong terus batal, kamu bisa bilang 'Gpp, nggak usah repot.' Untuk nada menarik-permintaan-dihapus (kayak kamu tadi minta sesuatu terus tarik lagi), cocok pakai 'udah lah' atau 'yaudahlah' — itu bunyinya kayak menutup topik tanpa drama. Kalau mau kesan cuek dan agak dingin, 'biarin aja', 'cuek aja', atau 'skip aja' sering dipakai. Untuk suasana yang lebih manis atau bercanda, tambahin emoji: 'lupakan deh 😊' atau 'udah lupa kok lol'. Dan kalau mau menegaskan kamu menarik ucapan dengan sopan, bisa pakai 'nggak usah dipikirin' atau 'gak usah ambil pusing'. Intinya, pilih kata yang sesuai mood: lembut = 'nggak apa-apa', santai = 'yaudah', cuek = 'skip/biarin aja'. Aku sendiri sering ganti-ganti sesuai temen yang diajak ngobrol, biar nggak salah nada dan tetap enak didengar.

Apakah Sinonim Kasual Untuk Never Mind Artinya Di Chat?

3 Réponses2025-09-15 19:45:37
Kadang aku sengaja pakai variasi kata karena 'never mind' itu punya banyak mood—bisa santai, kecewa, atau sekadar minta stop pembicaraan. Dalam chat sehari-hari, sinonim kasual yang sering kubahas sama teman-teman adalah 'gak apa-apa', 'lupain aja', 'gak usah', 'udah deh', atau singkatnya 'nvm'. Pilihan kata ini tergantung nuansa: 'gak apa-apa' terdengar lembut dan menenangkan, cocok kalau mau meredam situasi; sementara 'lupain aja' lebih tegas dan sering dipakai kalau topik dianggap nggak penting lagi. Aku suka nyontohin juga variasi lain yang lebih gen Z, misal 'cuekin aja', 'skip', atau 'stop di situ'. Kalau mau sedikit lebih sopan di chat resmi atau sama orang yang nggak terlalu akrab, pakai 'tidak apa' atau 'tidak usah dipikirkan' terasa lebih rapi. Sedangkan kalau lagi becanda dengan temen dekat, 'nvm' atau 'udah lah' enak dan cepat. Intinya, gaya dan hubungan sama lawan bicara yang nentuin pilihan kata. Kalau aku pribadi, biasanya menimbang tone dulu: mau lembut, tegas, atau santai. Pilih kata yang paling cocok dengan nuansa agar pesan nggak salah kaprah—lebih baik pakai emotikon kalau perlu untuk memperjelas maksud. Akhirnya, kasual itu fleksibel, jadi jangan ragu mix-and-match supaya komunikasi tetap nyaman.

Apa Sinonim Yang Sering Dipakai Untuk Never Mind Artinya?

2 Réponses2025-09-15 23:05:43
Kadang kata kecil itu kaya remote yang bisa mengganti channel suasana—'never mind' sering dipakai buat nge-backout dari apa yang baru saja kita ucapkan. Aku suka mengamati nuansa kata ini karena di komunitas chat tempat aku nongkrong, pilihan padanan kata bisa ngasih vibe yang beda banget. Secara umum, sinonim 'never mind' dalam bahasa Indonesia yang paling sering dipakai itu: 'nggak apa-apa', 'lupakan saja', 'jangan dipikirkan', 'gak usah', 'sudah lah', dan 'biar saja'. Kalau mau terdengar formal atau sopan, biasanya orang pilih 'tidak apa-apa' atau 'mohon diabaikan'. Sementara kalau santai dan akrab, 'gak papa', 'gak usah', atau 'udah lah' lebih sering muncul. Ada juga versi yang lebih tegas/dismissive seperti 'abaikan saja' atau kalau marah sedikit bisa jadi 'lupakan!'—itu nuansanya beda jauh. Penting juga paham fungsi kalimat: kadang 'never mind' dipakai buat menenangkan orang, misal ketika kita mau bilang 'gak usah khawatir tentang itu' (=> 'jangan dipikirkan'). Kadang juga dipakai buat membatalkan pertanyaan atau permintaan, semacam 'lupakan aku tanya tadi' (=> 'lupakan saja'). Atau bisa sekadar retract: kamu sudah bilang sesuatu terus sadar salah, ya pakai 'salah, lupakan' (=> 'ups, lupakan'). Contoh singkat dalam percakapan: ‘‘Oh kamu? Nggak papa, jangan dimasukin hati’' (reassuring). ‘‘Tadi aku mau nanya tapi ah, lupakan saja’' (retract). ‘‘Dia marah? Gak usah dibalas, biar saja’’ (dismissive). Kalau ingin lebih halus di situasi kerja atau formal, gunakan ‘‘Mohon diabaikan’’ atau ‘‘Tidak perlu dipikirkan lebih lanjut’’. Intinya, pilih padanan sesuai tone: penghiburan pakai yang lembut, pembatalan pakai 'lupakan saja', dan kalau kamu pengin tegas atau menjauhkan pembicaraan, pilih 'abaikan saja' atau 'sudah lah'. Aku sering sengaja gonta-ganti supaya percakapan online nggak kaku—bahkan dua kata sederhana seperti ini bisa bikin obrolan balik hangat atau dingin tergantung pilihan katanya.

Siapa Penutur Asli Yang Sering Menggunakan Never Mind Artinya?

3 Réponses2025-09-15 15:44:33
Setiap kali aku mendengar frasa 'never mind', langsung kebayang adegan ringan di serial komedi Inggris—itu karena penutur asli Inggris (Britania Raya) memang sering pakai ungkapan ini. Untukku, 'never mind' flexible banget: bisa berarti 'lupakan saja', 'tidak apa-apa', atau sekadar menutup topik yang tiba-tiba berubah arah. Contohnya, kalau seseorang bilang mereka nggak bisa datang lalu kamu jawab 'never mind', itu berarti kamu santai aja dan nggak mau mempermasalahkan. Dalam intonasi yang lembut, ia jadi penghibur: 'Ah, never mind, you'll get it next time' — sama aja kayak bilang 'nggak apa-apa, coba lagi lain kali'. Di sisi lain, penutur Amerika juga sering memakai 'never mind', tapi kadang mereka lebih sering pakai variasi seperti 'forget it' atau 'it's fine' tergantung wilayah. Orang Australia dan Kanada juga familiar dengan ungkapan ini, tapi nuansa dan frekuensinya bisa beda-beda tergantung lingkungan sosial. Yang menarik: ada perbedaan antara mengucapkannya untuk menunjukkan empati dan mengucapkannya untuk menegaskan bahwa diskusi selesai — intonasi serta konteks yang nentuin. Aku suka mendengar perbedaan kecil itu di dialog film atau game karena bikin karakter terasa nyata. Oh ya, jangan samakan dengan 'nevermind' satu kata yang kadang muncul di judul lagu atau album seperti 'Nevermind' — itu lebih ke nama karya, bukan struktur percakapan biasa. Bagi yang lagi belajar bahasa, coba praktikkan beberapa situasi: penghiburan, pembatalan rencana, atau penutupan pembicaraan. Susunan kalimat dan nada suaranya bakal ngasih tahu apakah itu ramah, cuek, atau tegas, dan itu yang bikin ungkapan kecil ini seru untuk dipelajari.

Dalam Film, Contoh Kalimat Yang Memakai Never Mind Artinya Apa?

3 Réponses2025-09-15 01:40:04
Garis kecil dalam dialog sering bikin aku tersenyum—kata 'never mind' itu pendek tapi mood-nya bisa berubah-ubah di layar. Aku suka memperhatikan bagaimana sutradara memakainya: kadang itu penghiburan lembut, kadang dingin dan memutus, atau malah canggung dan malu-maluin. Contoh sederhana yang sering muncul di film: 'Oh — never mind, it's fine.' Terjemahannya bisa jadi 'Ah, gak apa-apa.' Intonasinya polos, berfungsi menenangkan orang lain. Bandingkan dengan 'Never mind, I don't want it anymore.' yang lebih ke 'Lupakan, aku nggak mau lagi.' Di sini ada unsur keputusan tegas dan mungkin sedikit kesal. Untuk subtitel, aku biasanya pilih terjemahan berdasarkan konteks emosional: kalau karakter sedang meredakan konflik, pakai 'gak apa-apa' atau 'tenang saja'; kalau karakter memutuskan sesuatu atau mengakhiri pembahasan, pakai 'lupakan saja' atau 'sudah, stop.' Dan jangan lupa variasi sehari-hari seperti 'gapapa', 'gak usah', atau 'jangan dipikirin', yang semuanya bisa muncul tergantung hubungan antar karakter. Intinya, 'never mind' itu fleksibel—baca nada suaranya di adegan, bukan cuma kata-katanya, biar terjemahan terasa natural di layar.
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status