Penerjemah Resmi Menafsirkan Wives Artinya Sama Dengan Literal?

2025-10-18 10:36:38 281

5 Answers

Paisley
Paisley
2025-10-19 13:55:05
Dalam banyak kasus formal aku amati bahwa 'wives' tidak selalu diterjemahkan secara harfiah. Penerjemah yang bekerja untuk penerbit atau platform streaming sering menimbang faktor seperti register bahasa, audiens target, dan sensitivitas budaya. Misalnya di konteks hukum atau sejarah, terjemahan literal seperti 'istri-istri' atau 'para istri' bisa tepat untuk mempertegas pluralitas. Tapi di novel modern atau dialog sehari-hari, menerjemahkan sebagai 'istri' tanpa penanda jamak kadang lebih natural karena Bahasa Indonesia sering mengandalkan konteks untuk menunjukkan jumlah.

Selain itu ada pula kecenderungan memakai istilah netral seperti 'pasangan' apabila sumber memiliki nuansa inklusif atau untuk menghindari implikasi poligami. Jadi, resmi bukan berarti kaku; mereka mencari keseimbangan antara akurasi dan kelancaran teks.
Quinn
Quinn
2025-10-20 15:49:38
Di komunitas fans aku sering lihat 'wives' dipakai beda-beda: ada yang maksudnya jamak literal, ada yang cuma bercanda soal 'waifus'. Penerjemah resmi biasanya harus lebih hati-hati ketimbang fans; mereka mempertimbangkan konteks, audiens, dan sensitivitas budaya.

Misalnya judul yang mengandung 'wives' bisa diterjemahkan jadi 'para istri' agar jelas jumlah, atau disesuaikan jadi istilah yang lebih menarik secara lokal jika terjemahan literal terasa canggung. Bahkan ada kalanya mereka memakai 'pasangan' untuk nuansa yang lebih netral. Sebagai pembaca, aku kadang setuju dengan adaptasi yang membuat teks enak dibaca, asalkan makna inti tetap terjaga dan tidak menimbulkan kesalahpahaman.
Chloe
Chloe
2025-10-21 16:06:48
Gaya terjemahan itu seperti memilih pakaian untuk karakter: pasangannya harus cocok. Aku pernah ikut diskusi kecil soal subtitle di komunitas, dan argumennya selalu berputar di sekitar apakah menerjemahkan 'wives' secara literal akan membuat makna tersesat atau justru lebih jelas.

Kalau konteksnya komedi atau fandom, penerjemah resmi bisa saja memilih terjemahan yang lebih idiomatik agar punchline tetap kena. Sebaliknya, kalau konteksnya serius seperti catatan sejarah atau tafsir agama, preferensi ke terjemahan literal lebih kuat agar nuansa asli tetap terjaga. Selain itu, struktur Bahasa Indonesia yang tidak selalu membutuhkan bentuk jamak membuat penerjemah kadang menghilangkan penanda jamak demi kelancaran, asalkan pembaca masih bisa memahami maksudnya. Aku cenderung menghargai pilihan yang membuat teks tetap enak dibaca tanpa kehilangan inti pesan.
Ian
Ian
2025-10-24 16:01:44
Aku sering kepo soal keputusan penerjemah resmi saat harus menerjemahkan kata 'wives' — dan jawabannya jarang sesederhana terjemahan literal.

Dalam praktik, penerjemah biasanya memilih berdasarkan konteks. Kalau sumber aslinya bicara soal poligami atau daftar istri tertentu, mereka mungkin pakai 'para istri' atau 'istri-istrinya' supaya jelas jumlah atau kepemilikan. Namun kalau konteksnya lebih umum, misalnya ungkapan budaya atau judul yang bunyinya kaku kalau diterjemahkan harfiah, mereka akan menyesuaikan: kadang cukup 'istri' atau malah diganti ke istilah yang lebih natural di Bahasa Indonesia agar kalimat mengalir.

Aku ingat beberapa terjemahan resmi yang terasa jauh dari literal, tapi itu disengaja supaya pembaca lokal tidak tersendat. Intinya, penerjemah resmi biasanya tidak sekadar menerjemahkan kata per kata; mereka mempertimbangkan nada, budaya, dan kejelasan sebelum memutuskan apakah 'wives' harus diperlakukan literal atau dilokalkan. Penutupnya, pilihan itu lebih tentang komunikasi yang efektif daripada ketaatan pada teks sumber semata.
Mila
Mila
2025-10-24 20:55:47
Aku suka mengamati subtitle dari berbagai platform dan merasakan bahwa penerjemah resmi jarang sekadar menerjemahkan kata per kata. Untuk kata 'wives', pilihan seperti 'istri', 'para istri', atau 'istri-istrinya' muncul bergantung pada konteks dan nada pembicaraan.

Kalau adegan menekankan hubungan poligami, penerjemah akan lebih eksplisit. Kalau itu nama kelompok atau istilah budaya, kadang diterjemahkan dengan adaptasi supaya pembaca lokal menangkap maksudnya. Intinya, terjemahan resmi lebih pragmatis: literal bukan selalu benar, naturalisasi bukan selalu salah — yang penting pesan sampai.
View All Answers
Scan code to download App

Related Books

Sama-sama Egois
Sama-sama Egois
"Aku tidak akan membiarkan, kak Bima, mendekatimu, biarkan dia tetap dalam imajinasinya, untuk menceraikanmu saja aku tidak akan mau!" (Abidin) "Kamu egois, Mas!" Lika-liku rumah tangga Abidin, dan Sindi memanglah pelik. Namun, akankah ia bertahan dalam gengaman orang ketiga?
10
14 Chapters
Upah Satu Liter Beras
Upah Satu Liter Beras
Mutiara terkejut saat mengetahui satu liter beras yang selalu dibawa ibunya setiap hari, adalah upah yang diterimanya dari adik almarhum bapaknya setelah seharian bekerja di rumahnya. Tiara, begitu gadis 19 tahun itu dipanggil, sempat marah karena upah yang diberikan pada ibunya tersebut tidak sebanding dengan apa yang dikerjakannya. Tapi, adik dari bapaknya itu berdalih, bahwa sebagian upah yang diterima ibunya harus dipangkas untuk membayar utang almarhum semasa hidupnya. Bagaimana kerasnya perjuangan Mutiara untuk mengubah nasibnya, Ibu, beserta kedua adiknya? Lalu. Benarkah kepergian bapaknya yang mendadak itu, meninggalkan beban utang yang banyak untuk mereka?
10
47 Chapters
Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?
Kenapa Bajuku Selalu Sama dengan Tetangga Baru?
Jemuran pakaian Puspa dan Ayu; tetangga barunya selalu saja tertukar, karena pakaian yang mereka jemur sama, baik warna, model, dan juga motifnya. Bagaimana bisa? Padahal Ayu baru tiga hari pindah ke sebelah rumah Puspa. Merasa lucu, iya, merasa aneh juga iya, oleh karena itu, Puspa memutuskan untuk menyelidikinya.
10
138 Chapters
Lima Tahun yang Tiada Artinya
Lima Tahun yang Tiada Artinya
Kami sudah menikah selama lima tahun. Suamiku, Derrick, pergi dinas selama setengah tahun, lalu membawa pulang cinta pertamanya, Syifa. Syifa sudah hamil lebih dari tiga bulan dan Derrick bilang hidupnya tidak mudah, jadi akan tinggal di rumahku untuk sementara waktu. Aku menolak, tetapi Derrick malah memintaku untuk jangan bersikap tidak tahu diri. Nada bicaranya penuh rasa jijik, seolah-olah dia lupa vila ini adalah bagian dari mas kawinku. Selama ini, mereka sekeluarga menggunakan uangku. Kali ini, aku memutuskan untuk menghentikan semua sokongan hidup itu. Sambil tersenyum, aku menelepon asisten. "Segera buatkan aku surat perjanjian cerai. Seorang menantu pecundang saja berani terang-terangan membawa selingkuhan pulang ke rumah."
27 Chapters
Kawin Sama Mantan
Kawin Sama Mantan
Apakah kalian yakin bisa Move on dari masa lalu manis yang membelenggu? Hal apa yang kalian lakukan jika kembali bertemu dengan masa lalu kalian yang kini tampak sangat berbeda dan menjanjikan? Agnesia Agraf, bertemu kembali dengan masa lalunya yang sangat menyebalkan! Pria brengsek namun terkenal sangat tampan itu merupakan salah satu Mantan dari sekian banyak mantan yang dia miliki. Tak hanya berani menggodanya dan mempermainkan dirinya, mantannya itu bahkan berani meminta dirinya tepat di hadapan tunangannya! Hal apa yang harus dia lakukan untuk menjauhi pesona gila dari mantan yang kini tengah menghantuinya? Haruskah dia mengakui bahwa hatinya mulai bergetar namun perasaannya tak dapat meninggalkan tunangannya. Siapa yang harus dia pilih jika hatinya mulai berubah arah?
10
21 Chapters
Sahabatku Dipuasin Sama Suamiku
Sahabatku Dipuasin Sama Suamiku
"Uh ... Sayang, pelan-pelan, ya. Nanti sahabatku bangun." Sahabatku dan suaminya ternyata sengaja melakukan hubungan intim di depanku demi kenikmatan mereka sendiri. Suara desahan mereka yang penuh gairah dan godaan membuat mukaku panas dan jantungku berdebar tak karuan. Aku sampai menahan napas, berharap mereka cepat selesai. Akhirnya, sahabatku pun pingsan karena kelelahan. Namun, detik berikutnya, suaminya malah memelukku dan menindih tubuhku.
9 Chapters

Related Questions

Orang Awam Mengerti Perbedaan Wives Artinya Dan Wife Artinya?

5 Answers2025-10-18 20:39:03
Gampangnya, 'wife' merujuk ke satu orang perempuan yang menjadi istri—dalam bahasa Indonesia berarti 'istri'. Aku suka menjelaskan begini: kalau kamu bicara tentang satu pasangan perempuan, pakai 'wife'. Contoh sederhana, "My wife is cooking" berarti istri saya sedang memasak. Bentuknya tunggal, jadi kata kerja yang mengikuti biasanya juga bentuk tunggal, misalnya 'is' bukan 'are'. Di sisi lain, 'wives' adalah bentuk jamak dari 'wife', artinya lebih dari satu istri. Contoh: "Their wives attended the event" berarti istri-istri mereka ikut acara. Perubahan dari 'f' ke 'ves' itu hal umum untuk beberapa kata bahasa Inggris, jadi jangan terkejut kalau ejaannya berubah. Selain itu perlu hati-hati dengan tanda kepemilikan: 'wife's' (dengan apostrof sebelum s) itu kepemilikan tunggal, contohnya 'my wife's bag' = tas istri saya. Kalau jamak dan kepemilikan, tulis 'wives'' seperti di 'the wives' house' (rumah para istri). Itu hal kecil tapi sering bikin orang salah, jadi aku biasanya tekankan contoh kalimat biar gampang diingat.

Penutur Asli Menjelaskan Wives Artinya Dalam Percakapan?

4 Answers2025-10-18 02:18:11
Aku sering tertawa kecil saat melihat kebingungan soal kata 'wives' di chat — banyak yang mikir ini beda jauh dari 'wife' padahal intinya sederhana. 'Wives' itu bentuk jamak dari 'wife', yaitu istri-istri. Dalam percakapan sehari-hari penutur asli pakai 'wives' kalau memang ngomongin lebih dari satu istri, misalnya dalam konteks sejarah, budaya, atau obrolan tentang poligami: "He had three wives." Pengucapannya biasanya seperti /waɪvz/—ingat ubah f jadi v dan tambahkan -es. Selain itu ada jebakan tanda baca: jangan sampai kebalik antara 'wife's' (possesif tunggal: sesuatu milik istri) dan 'wives'' (possesif jamak: sesuatu milik istri-istri). Contoh: "My wife's car" vs "The wives' meeting". Dalam teks singkat atau pesan, orang kadang lupa apostrof dan bikin makna jadi rancu. Terakhir, ada penggunaan santai dan fandom: orang bilang "They're my wives" untuk bercanda tentang karakter favorit. Itu bukan makna literal, cuma ekspresi kasih sayang atau preferensi. Aku pernah-nya salah tulis di grup, dan teman asli langsung kasih koreksi ramah—itu cara belajar yang paling enak.

Forum Penggemar Membahas Apakah Wives Artinya Berubah?

5 Answers2025-10-18 04:23:46
Bisa dibilang istilah 'wives' memang mengalami pergeseran makna sejak pertama kali muncul di forum-forum penggemar. Dulu kata 'wife' atau 'waifu' lebih sering dipakai bercanda untuk menyebut karakter favorit secara romantis — semacam cara bilang "dia jodohku di dunia fiksi". Sekarang 'wives' dipakai lebih longgar: kadang serius, kadang bercanda, dan sering kali hanya berarti daftar karakter yang sangat kusukai. Di timelineku, aku lihat orang-orang pakai 'wives' untuk menyusun top 3 atau top 10 karakter dalam satu franchise, sampai menyebut selebriti atau idol dengan nada mesra. Perubahan ini wajar karena bahasa internet suka memendekkan konsep kompleks jadi label sederhana. Yang penting, konteks menentukan apakah itu artinya kedekatan emosional, fetish, atau sekadar fandom banter. Untukku, 'wives' sekarang lebih sering jadi ungkapan afeksi komunitas daripada klaim kepemilikan—walau kadang memang ada yang berlebihan dan perlu diingatkan soal batasan dan rasa hormat.

Kamus Bahasa Menjelaskan Wives Artinya Apa Tepatnya?

4 Answers2025-10-18 21:54:49
Mau tahu arti 'wives' secara gampang? Aku jelaskan singkatnya: 'wives' adalah bentuk jamak dari 'wife', jadi artinya 'istri' atau 'para istri'. Pronunsiasinya /waɪvz/, dan secara tatabahasa ini termasuk kata benda dapat dihitung—kamu bisa bilang 'two wives' untuk dua istri. Perubahan dari 'wife' ke 'wives' mengikuti pola f/fe menjadi v + es yang muncul juga di kata lain seperti 'life' → 'lives' atau 'knife' → 'knives'. Selain itu, penting membedakan bentuk posesifnya. Untuk jamak, bentuk posesifnya menjadi 'wives'' (contoh: 'the wives' house' berarti rumah para istri), sedangkan bentuk posesif tunggal adalah 'wife's' (contoh: 'my wife's book'). Sering terjadi salah ketik seperti 'wifes'—itu tidak benar. Dalam konteks budaya, 'wives' spesifik merujuk pada perempuan yang sudah menikah (bukan pasangan netral gender seperti 'spouses'). Aku suka menunjukkan contoh sederhana dalam terjemahan agar orang gampang ingat, dan biasanya setelah itu mereka nggak salah lagi saat menulis atau membaca.

Lagu Tema Menggunakan Wives Artinya Untuk Menunjukkan Konflik?

1 Answers2025-10-18 12:54:52
Menarik banget bahasan ini — penggunaan kata 'wives' dalam lagu tema seringkali nggak sekadar label literal, melainkan alat naratif buat nunjukin konflik, persaingan, atau bahkan kritik sosial tergantung gimana teks dan musiknya dirangkai. Aku suka ngamatin hal kecil kayak ini karena satu kata bisa ngubah tone cerita; kalau lirik menekankan kepemilikan, cemburu, atau friksi emosional di antara karakter yang jadi 'wives', otomatis pendengar bakal menangkap ada elemen persaingan atau ketegangan yang siap meledak. Di sisi lain, kata itu juga bisa dipakai sinis atau ironis untuk nunjukin bagaimana masyarakat melihat perempuan sebagai peran, bukan individu — dan lagu tema sering pakai ambiguitas itu buat bikin suasana serba salah dan bikin penasaran. Secara musikal, cara penyampaian juga krusial: vokal yang dipenuhi emosi, harmoni saling bersebrangan, atau produksi yang menonjolkan beat tidak stabil bakal memperbesar rasa konflik. Misalnya kalau ada bagian chorus di mana beberapa vokal berdiri berhadap-hadapan atau di-mix supaya terdengar seperti percakapan yang tegang, itu langsung ngasih kesan pertikaian. Lirik yang repetitif dengan kata 'wives' bisa dimaksudkan buat menekankan obsesi atau hierarki, sementara choice nada minor atau progresi akor yang disonan menambah rasa ancaman. Jadi bukan kata itu sendiri yang bikin konflik, melainkan perpaduan lirik, harmoni, dan aransemen yang memberi konteks emosional. Selain itu, konteks visual yang biasanya menyertai lagu tema — opening anime, trailer game, atau video promosi — sering banget menguatkan makna. Kalau di opening diperlihatkan rivalitas antar karakter, adegan tatapan dingin, atau simbol-simbol kekuasaan, makna 'wives' langsung terbaca sebagai sumber konflik. Tapi jangan lupa ada juga penggunaan subversif: beberapa karya memakai istilah itu untuk merayakan solidaritas antar pasangan atau menggugat norma. Aku pernah lihat lagu tema yang pakai kata serupa dengan nada penuh bangga dan vokal kolektif, sehingga kesannya bukan persaingan melainkan perjuangan bersama melawan patriarki. Jadi selalu cek tone keseluruhan, konteks naratif, dan elemen produksi. Intinya, kalau lagu tema menggunakan 'wives', sangat mungkin itu dipakai untuk menunjukkan konflik — tapi bukan aturan baku. Kuncinya ada pada bagaimana kata itu dibingkai dalam musik dan visual: apakah sebagai alat kepemilikan, arena persaingan, kritik sosial, atau pemersatu. Aku sendiri senang menelusuri lapisan-lapisan kayak gini karena sering terbuka pesan tersembunyi yang bikin karya terasa lebih cerdas dari sekadar permukaan. Terakhir, nikmati lagu sambil perhatiin detailnya; seringkali di situ cerita sebenarnya bersembunyi.

Contoh Kalimat Fanfiction Menjelaskan Wives Artinya Dengan Jelas?

5 Answers2025-10-18 15:18:44
Ini dia versi dramatis yang suka kupakai di fanfiction pendek: aku berdiri di balkon, menatap bintang sambil menjelaskan kata yang sering bikin orang bingung. "Wives" di sini bukan cuma artinya istri secara harfiah. Di dunia fandom, aku sering pakai kata itu untuk menyebut karakter-karakter yang aku sayangi, dukung, atau ingin lihat berbahagia—semacam squad emosional yang selalu kubawa dalam hatiku. Contohnya dalam dialog fanfic: 'Jangan panggil mereka hanya karakter, mereka adalah my wives—mereka yang selalu kubela saat cerita berguncang.' Atau kutulis narasi lembut: 'Di antara keramaian, aku punya tiga wives yang selalu kucintai: mereka membuatku tertawa, marah, dan merindu.' Kalimat semacam ini jelas, langsung, dan terasa natural di cerita karena pembaca fandom akan paham konteksnya: bukan soal pernikahan, tapi soal afeksi fandom. Aku akhiri biasanya dengan sentuhan manis, seperti menyebut satu dari mereka yang membuatku ingin menulis lebih lama malam itu.

Apakah Novel Ini Memakai Wives Artinya Secara Kiasan?

5 Answers2025-10-18 22:02:10
Satu hal yang langsung membuat aku tertarik adalah konteks pemakaian kata 'wives' itu sendiri—apakah tokoh atau narator memberi tekanan berbeda dibanding kata lain. Kalau aku membaca teks yang memakai 'wives' secara berulang namun disandingkan dengan kata-kata seperti 'lambang', 'rantai', 'persembahan', atau perilaku simbolik (misalnya menaruh benda sebagai representasi), itu jelas tanda kiasan. Novel suka memakai istilah sehari-hari untuk memuat makna lebih luas: 'wives' bisa melambangkan institusi, kelompok kekuasaan, atau bahkan ide-ide tentang tanggung jawab dan identitas yang terfragmentasi. Saran praktisnya: cari pola—apakah para 'wives' melakukan hal-hal yang manusiawi dan konkret, atau malah lebih mirip simbol/konsep? Cek juga sudut pandang penceritaan; narrator yang ironis sering pakai kata literal untuk menyamarkan makna kiasan. Biar begitu, kadang penulis sengaja bermain ambiguitas antara harfiah dan metaforis, dan itu justru yang bikin bacaan jadi asyik. Akhirnya aku merasa membaca perlahan dan menangkap metafora kecil itu lebih memuaskan daripada buru-buru menilai literal.

Subtitle Film Menerjemahkan Wives Artinya Ke Bahasa Indonesia?

5 Answers2025-10-18 00:04:33
Ini topik yang sering bikin debat kecil di komunitas subtitler: terjemahan untuk 'wives' bisa terlihat gampang, tapi nyatanya banyak faktor yang menentukan pilihan kata. Kalau diterjemahkan kata per kata, 'wives' adalah bentuk jamak dari 'wife', jadi terjemahan paling langsung dalam Bahasa Indonesia adalah 'para istri' atau kadang 'istri-istri'. Aku suka pakai 'para istri' ketika konteksnya netral dan ingin terdengar sedikit formal atau jelas bahwa yang dimaksud adalah sekumpulan istri. Di subtitle, ruang terbatas jadi pilihan kata sering disesuaikan agar tetap ringkas dan mudah dibaca. Di sisi lain, kalau dialog film itu sangat santai atau komedik, terjemahan seperti 'istri-istrinya' atau bahkan 'istrinya' (bergantung konteks) bisa terasa lebih natural. Oh ya, konteks budaya juga penting: kalau film membahas poligami, pemilihan kata harus sensitif dan akurat, misalnya 'istri-istrinya' sering muncul untuk menekankan kepemilikan dalam percakapan sehari-hari. Intinya, jangan langsung terpaku pada satu terjemahan; lihat nada, panjang subtitle, dan cadangan konteks. Aku biasanya cek adegan sebelum pilih 'para istri' atau varian lain, supaya maknanya tetap nyantol di telinga penonton.
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status