Siapa Penulis Lirik Exile Taylor Swift Bersama Bon Iver?

2025-10-13 11:29:12 207

4 Jawaban

Nathan
Nathan
2025-10-14 11:00:45
Malam itu aku lagi mikir tentang duet yang penuh suasana, dan sadar kalau lirik 'exile' memang ditulis oleh Taylor Swift bersama Justin Vernon.

Penulisan mereka berdua yang tercantum untuk 'exile' membuat struktur percakapan lirik terasa natural—satu pihak menutup, satu pihak menanggapi. Lagu itu ada di album 'folklore' dan sering jadi referensi kolaborasi sukses antara pop storyteller dan suara indie-folk yang dalam. Buatku, mengetahui nama penulisnya menambah lapisan apresiasi setiap kali aku mendengar jeda vokal dan kebisuan yang sengaja mereka sisipkan.

Akhirnya, aku selalu kembali ke lagu ini ketika butuh contoh bagaimana dua penulis bisa sama-sama memberi ruang pada emosi tanpa saling menutupi.
Sabrina
Sabrina
2025-10-15 10:43:40
Ada sesuatu yang magis waktu mendengarkan ketegangan emosional di 'exile', dan itu bukan cuma karena aransemen—penulisan liriknya adalah hasil kolaborasi antara Taylor Swift dan Justin Vernon.

Aku suka memikirkan bagaimana cara mereka membagi cerita: seolah ada percakapan gelap antara dua orang yang kecewa. Taylor membawa kemampuan naratif khasnya, sementara Justin (yang memang vokalis inti Bon Iver) menambahkan tekstur dan keheningan yang membuat bait-bait terasa begitu nyata. Mereka berdua tercatat sebagai penulis lagu untuk 'exile', yang muncul di album 'folklore'—sebuah album yang banyak menonjolkan kolaborasi dan eksperimen dalam penulisan.

Dari perspektif pendengar yang gampang baper, mengetahui dua nama itu di kredit penulis bikin lagu terasa lebih personal. Senang rasanya ketika dua penulis dengan gaya berbeda bisa menyatu dan menghasilkan sesuatu yang resonan seperti ini.
Skylar
Skylar
2025-10-16 09:51:34
Aku masih suka ngulang bagian paduan suara 'exile' karena tahu bahwa lirik itu ditulis oleh Taylor Swift dan Justin Vernon.

Buatku, fakta bahwa dua penulis dengan latar yang berbeda ini bekerjasama bikin lagu terasa kaya—Taylor dengan keahliannya bercerita dan Justin yang membawa tekstur vokal serta suasana melankolis. Mereka berdua masuk di kredensial penulis untuk 'exile', jadi kalau mau bilang siapa penulis liriknya, jawabannya simpel: Taylor Swift dan Justin Vernon (Bon Iver). Produksinya di album 'folklore' bikin nuansa dialog itu makin hidup, tapi kata-kata yang bikin kita baper memang berasal dari kolaborasi dua nama itu.

Itu saja yang aku pegang tiap kali memikirkan bagaimana dua perspektif berbeda bisa dijahit jadi satu lagu sekuat ini.
Andrew
Andrew
2025-10-18 08:22:08
Gila, aku selalu terpesona sama harmoni vokal di 'exile'—dan yang menulis liriknya cuma dua orang: Taylor Swift dan Justin Vernon dari Bon Iver.

Sebagai penggemar lama yang sering ngulang lagu ini, aku suka betapa sederhana tapi dalamnya dialog lirik antara dua karakter yang terpisah. Taylor dan Justin memang berbagi kredit penulisan untuk 'exile', yang membuat rasa percakapan itu terasa begitu otentik karena vokal mereka benar-benar mewakili dua sudut pandang berbeda. Lagu ini muncul di album 'folklore', dan meski nuansa produksinya lapang dan sedikit sinematik, inti emosionalnya tetap pada kata-kata yang mereka tulis bersama.

Setiap kali aku dengar bagian yang dinyanyikan Justin, aku merasa seperti membaca surat panjang yang tak pernah sampai—itu pengaruh besar dari gagasan penulisan mereka berdua. Kalau kamu menikmati lirik yang seperti novel mini, 'exile' jelas contoh kolaborasi penulis lagu yang sukses, dan nama yang tercantum di sana hanyalah Taylor Swift dan Justin Vernon. Lagu ini selalu memberi efek keringat dingin yang enak setiap kali diputar buatku.
Lihat Semua Jawaban
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Buku Terkait

SIAPA ?
SIAPA ?
Johan Aditama dan Anggita Zakiyah, kakak beradik yang harus menerima pahitnya kehidupan dengan meninggal nya orang tua mereka. Kini mereka tinggal bersama om Agung dan bi Lina. Seiring berjalannya waktu, perusahaan peninggalan orang tua Johan yang dipegang oleh om Agung mengalami masalah. Hal itu memaksa Johan harus berlatih menjadi pemegang perusahaan. Di bawah didikan om Agung dan para sahabatnya, Johan dan Timnya berlatih. Di tengah kesibukan latihan mereka, terungkap fakta tentang penyebab kematian orang tua mereka, yang menyeret om Ferdi sebagai tersangka. Sebuah bukti ditemukan Johan dari om Ferdi tentang pelaku sebenarnya. Tetapi dalam membongkar kedoknya, Johan harus kehilangan banyak orang yang ia cintai. Mampukah Johan dan Anggita beserta Timnya itu membongkar siapa pelaku sebenarnya,?.
10
7 Bab
Bayi Siapa?
Bayi Siapa?
Atik menemukan seorang bayi perempuan dalam kardus di depan rumahnya. Dia bertekad untuk mencari tahu siapa orang tua bayi tersebut. Dia juga mencurigai orang-orang yang tinggal bersamanya
Belum ada penilaian
46 Bab
Penulis Cantik Mantan Napi
Penulis Cantik Mantan Napi
Ariel merupakan penulis web novel populer dengan nama pena Sunshine. Walaupun ia terkenal di internet, pada kenyataannya ia hanyalah pengangguran yang telah ditolak puluhan kali saat wawancara kerja karena rekam jejak masa lalunya. Enam tahun lalu, Ariel pernah dipenjara karena suatu kejahatan yang tidak pernah ia lakukan dan dibebaskan empat tahun kemudian setelah diputuskan tidak bersalah. Meski begitu, stereotipe sebagai mantan napi terlanjur melekat padanya yang membuatnya kesulitan dalam banyak hal. Sementara itu, Gala adalah seorang produser muda yang sukses. Terlahir sebagai tuan muda membuatnya tidak kesulitan dalam membangun karier. Walau di permukaan ia terlihat tidak kekurangan apapun, sebenarnya ia juga hanyalah pribadi yang tidak sempurna. Mereka dipertemukan dalam sebuah proyek sebagai produser dan penulis. Dari dua orang asing yang tidak berhubungan menjadi belahan jiwa satu sama lain, kisah mereka tidak sesederhana sinopsis drama.
10
21 Bab
Anak Siapa Ini?
Anak Siapa Ini?
Saat hendak menghadiri kencan buta yang dipaksakan oleh Ibunya, tiba-tiba seorang anak kecil datang ke rumah Mikel dan memanggilnya Papa. Anak siapa ini? Sementara Mikel tidak tertarik dengan menikah maupun asmara, ia bersedia berkencan dengan Xia karena terpaksa. Suatu hal apakah yang membuat Mikel di masa depan bisa merubah mindsetnya sehingga Lennon ada di hidupnya?. Apakah benar Xia bisa membuatnya jatuh cinta?. Sedangkan mereka akan menghadapi berbagai kekacauan yang akan membuat bumi rusak.
10
21 Bab
Lingerie Untuk Siapa?
Lingerie Untuk Siapa?
Sepulang dinas dari luar kota, Haris membawa dua buah lingerie yang oleh Wulan dikira untuk dirinya. Namun ternyata, Haris membeli lingerie itu untuk perempuan lain. Siapakah perempuan itu? Apakah Wulan memaafkan pengkhianatan suaminya?
10
27 Bab
Suami Bersama
Suami Bersama
Aku harus merelakan suamiku menikah lagi dengan atasannya sekaligus temanku semasa kuliah dulu. Aku sendiri yang mengantarkan suamiku ke tempat pernikahannya. Dengan gemuruh sesak di dadaku, aku berusaha tegar menyaksikan ia mengucapkan ijab kabul dan mengikat janji suci pernikahan bersama maduku. Aku berdiri tidak jauh dari tempat Mas Yusuf dan Naura duduk mengikat janji suci pernikahan mereka dan aku mendengar dengan lantang suamiku mengucapkan ijab kabulnya. "Saya terima nikah dan kawinnya Naura Amanda binti Suroso dengan mas kawin tersebut, tunai!" “Bagaimana para saksi? Sah?” "Sah!" "Sah!" Aku berusaha tegar dan tidak mempedulikan omongan para tamu undangan yang membicarakanku. Kutahan sekuat tenaga air mata yang menggenang di kelopak mataku agar tidak jatuh. Namun, pada akhirnya, buliran bening itu tidak tertahankan dan meluncur deras tanpa aku minta saat ijab kabul itu selesai dilantunkan. Bagaimana kisah hidupku selanjutnya setelah suamiku menikah lagi. Sanggupkah aku berbagi Suami Bersama maduku?
10
98 Bab

Pertanyaan Terkait

Bagaimana Struktur Lirik Exile Taylor Swift Mempengaruhi Suasana?

4 Jawaban2025-10-13 05:13:14
Ada lapisan kelabu dalam setiap bait 'Exile' yang selalu membuatku terhanyut. Strukturnya terasa seperti percakapan yang tersendat — dua suara yang saling bersinggungan tapi gak pernah sepenuhnya sinkron. Verse pertama lebih panjang dan naratif, lalu chorus masuk dengan pengulangan frasa yang sederhana namun tajam, kayak napas pendek yang menekankan penyesalan. Perbedaan panjang baris dan jeda antarfrasa memberi ruang kosong yang justru mempertegas kesejukan dan jarak di antara tokoh-pelaku cerita. Gaya duetnya bikin suasana jadi sedih tapi juga penuh kepasrahan: satu pihak ngomong lebih panjang, pihak lain merespons dengan nada rendah dan singkat, menciptakan efek call-and-response yang terasa seperti dua versi memori yang nggak cocok satu sama lain. Aku suka bagaimana struktur lirik itu nggak mau menutup konflik, tiap chorus malah mengulang pola yang sama sehingga suasana melankolisnya jadi menetap, bukan cuma ledakan perasaan. Akhirnya, liriknya bikin aku ngerasa seolah lagi menonton film yang berhenti di tengah layar — belum selesai, dan itu malah bikin emosi makin dalam.

Mengapa Lirik Exile Taylor Swift Dinilai Sangat Emosional?

4 Jawaban2025-10-13 09:09:44
Ada satu detail kecil yang selalu bikin aku merinding tiap kali mendengar 'exile'. Suara dua vokal yang berbeda—satu jelas dan rapuh, satu serak dan dalam—membentuk percakapan yang terasa amat nyata. Liriknya nggak memaksa emosi lewat frasa berlebihan; justru banyak melibatkan pengakuan yang setengah dibisikkan, kalimat yang seperti laporan akhir sebuah hubungan. Ada baris-barism yang terdengar seperti orang yang sedang menilai ulang setiap pilihan, bukan menuntut balasan, dan itu bikin suasana jadi berat karena terasa seperti pertanggungjawaban yang dingin. Secara musikal, aransemen yang minimal memberi ruang untuk jeda antar kata; tempat sunyi itu sama pentingnya dengan kata-katanya sendiri. Kombinasi melodi yang tipis dan harmoni menutup membuat setiap frasa terasa seperti bekas luka yang baru dibuka. Waktu aku dengar lagu ini di sore hujan, rasanya seperti menonton adegan yang lambat dan panjang—bukan karena dramatis, tapi karena jujur. Akhirnya, yang membuat 'exile' begitu emosional adalah cara lagunya membuat kita jadi saksi dua versi kebenaran yang sama-sama patah, dan itu menyisakan getar yang susah dihilangkan.

Bagaimana Lirik Exile Taylor Swift Berbeda Di Versi Live?

4 Jawaban2025-10-13 05:25:46
Perbedaan yang paling mencolok buatku ada di nuansa dan cara vokal menyampaikan kata-kata dalam 'exile'. Di versi studio, ada lapisan produksi yang bikin setiap jeda, bisik, dan harmoni terasa sangat terukur — vokal Justin Vernon menempel seperti karakter lain dalam percakapan, sedangkan Taylor mengisi sisi emosional yang lain. Saat didengerin live, elemen-elemen itu sering berubah: kadang Taylor yang mengambil bagian duet, kadang harmoni dipadatkan, atau justru dibuat lebih renggang. Intonasi, napas, dan frasa yang sedikit ditarik atau dipendekkan bisa mengubah fokus emosional dari satu baris ke baris lain. Selain itu, di panggung sering muncul ad-lib dan pengulangan frasa yang tidak ada di rekaman studio. Hal kecil seperti menahan vokal lebih lama, menambahkan gema, atau mengurangi backing vocal akan membuat lirik terasa lebih pribadi atau malah lebih dramatis. Menurutku, itu yang bikin versi live terasa hidup — liriknya mungkin sama secara literal, tapi maknanya sering bergeser karena cara disampaikannya.

Apa Makna Lirik Exile Taylor Swift Dalam Konteks Hubungan?

4 Jawaban2025-10-13 13:56:15
Lirik 'exile' selalu terasa seperti surat yang dikirim dari ruang lain — dingin, penuh rasa bersalah, dan sedikit malu. Untukku, lagu itu adalah percakapan yang gagal. Dua orang berdiri di ruangan yang sama tapi berbicara dalam bahasa yang berbeda: satu menyusun kata-kata untuk menutupi rasa malu, yang lain mengajukan pertanyaan tanpa harapan jawaban. Ada rasa panggung teater di situ, seolah kita sedang menonton dua pemeran yang sudah hafal naskah kegagalan cinta mereka sendiri. Kata 'exile' sendiri bukan soal pengasingan fisik, melainkan pengasingan emosional; kalian sudah hidup berdampingan tetapi tak lagi berbagi dunia batin yang sama. Nada vokal yang berat dan aransemen yang lapang memperkuat jarak itu — ruang antara nada Bon Iver dan Taylor Swift terasa seperti jurang yang tak bisa dijembatani. Di akhir, yang tersisa bukan marah atau kebencian yang meledak, melainkan penyesalan yang sunyi: pengakuan bahwa terlalu banyak ego dan terlalu sedikit kejujuran membuat hubungan itu berubah menjadi sesuatu yang tak lagi bisa dipulihkan. Aku kadang memutar lagu ini saat ingin menerima bahwa beberapa hubungan berhenti bukan karena satu peristiwa, melainkan akumulasi dari kata-kata yang tidak pernah diucapkan.

Baris Mana Paling Menyentuh Dalam Lirik Exile Taylor Swift?

4 Jawaban2025-10-13 15:56:27
Ada satu bait yang selalu menghentikan napasku setiap kali putar 'exile'. Baris itu—"I think I've seen this film before, and I didn't like the ending"—nggak cuma puitis, tapi kayak menyulut kembali memori yang kita pikir sudah padam. Aku pernah duduk di kamar gelap, memikirkan percakapan yang berujung dingin, dan baris ini tiba-tiba pas banget: gambaran sebuah kisah yang terasa diulang, tanpa kesempatan buat memperbaiki adegan terakhir. Suara Bon Iver dan Taylor bergantian di momen ini seperti dua versi diri yang saling menatap, dan realitas pahitnya makin tajam. Kalau dipikir lagi, pesannya universal—kita semua pernah merasa terseret ke cerita yang bukan pilihan kita, melihat ending yang menyakitkan dan nggak bisa diubah. Itu yang bikin lagu ini agak seperti cermin yang nggak mau berbohong. Aku selalu keluar dari save point itu dengan perasaan berat tapi juga lega, karena ada keindahan dalam pengakuan bahwa nggak semua cerita selesai dengan manis.

Di Mana Menemukan Terjemahan Lirik Exile Taylor Swift Yang Akurat?

4 Jawaban2025-10-13 18:04:30
Paling gampang, kalau kamu mau terjemahan 'exile' yang nyaris setia sama nuansa aslinya, aku sarankan mulai dari sumber yang resmi lalu bandingkan dengan terjemahan berkualitas dari komunitas. Pertama, cek platform resmi: lihat channel YouTube resmi Taylor Swift dan akun streaming seperti Apple Music—kadang Apple Music menyediakan lirik resmi dan fitur terjemahan di beberapa wilayah. Spotify juga kini menampilkan lirik yang sering bersumber dari Musixmatch; cari badge verified atau kontributor yang punya reputasi. Selain itu, tonton 'folklore: The Long Pond Studio Sessions' karena wawancara dan konteks dari artis bisa bantu memahami makna frasa-frasa puitis sebelum diterjemahkan. Lalu, buka Musixmatch dan Genius untuk versi komunitas—Genius berguna sekali karena ada anotasi yang menjelaskan referensi budaya dan metafora. Namun, jangan cuma terpaku pada satu terjemahan: bandingkan 2–3 versi (mis. Musixmatch terverifikasi, terjemahan di blog bilingual yang kredibel, dan terjemahan fan yang disertai catatan). Hindari langsung percaya pada hasil Google Translate; mesin sering kehilangan nuansa. Pilih terjemahan yang menjelaskan pilihan kata dan metafora, bukan sekadar padanan literal. Semoga membantu, aku sering melakukan perbandingan seperti ini tiap kali cari terjemahan lagu berbahasa Inggris yang punya makna berlapis.

Di Album Mana Lirik Exile Taylor Swift Pertama Kali Dirilis?

4 Jawaban2025-10-13 19:49:02
Gambarannya tetap nempel di kepala: harmoni vokal di 'exile' itu seperti percakapan yang pecah-pecah, dan liriknya pertama kali muncul secara resmi ketika Taylor Swift merilis album 'Folklore'. Aku ingat betul merasa lagu itu berbeda dari rilisan sebelumnya—lebih pelan, melankolis, dan terasa sangat diarahkan pada narasi lirik. Secara formal, lirik 'exile' pertama kali dipublikasikan bersamaan dengan perilisan album 'Folklore' pada 24 Juli 2020, jadi kalau kamu menanyakan di album mana lirik itu pertama kali dirilis, jawabannya jelas: di 'Folklore'. Lagu ini menampilkan vokal Justin Vernon dari Bon Iver, dan kombinasi itu membuat liriknya terasa seperti dua sudut pandang yang saling menggenang. Kalau dipikir-pikir lagi, efek dari merilis lagu seperti ini di tengah gemuruh 2020 membuat liriknya jadi semacam pelipur lara—aku masih sering kembali mendengarnya malam-malam untuk mood yang tenang.

Adakah Referensi Budaya Dalam Lirik Exile Taylor Swift Yang Jelas?

4 Jawaban2025-10-13 10:51:07
Mendengarkan 'Exile' kadang terasa seperti membaca novel kecil tentang dua orang yang terasing satu sama lain. Aku langsung tertarik sama kata-kata seperti 'I think I've seen this film before'—itu jelas referensi ke budaya populer: film sebagai metafora hubungan yang diulang-ulang. Baris ini nggak cuma sekadar mengatakan kebosanan; ia mengaitkan pengalaman pribadi dengan bahasa sinema, seolah-olah hubungan itu sudah punya naskah yang familiar. Selain itu, kata 'understudy' (yang muncul di lirik) merujuk ke dunia teater—bayangan seorang pemeran cadangan yang menunggu giliran—memberi nuansa panggung dan performa dalam dinamika percintaan. Lebih jauh, penggunaan kata 'exile' dan 'homeland' membuka lapisan budaya yang lebih luas: konsep pengasingan punya akar kuat dalam tradisi sastra, agama, dan sejarah politik. Dalam konteks lagu, itu bekerja sebagai simbol kehilangan tempat aman, bukan sekadar ruang geografis tapi juga emosional. Kolaborasi dengan Bon Iver juga menaruhnya dalam lanskap indie-folk Amerika, jadi secara musikal dan lirik lagu ini beresonansi dengan tradisi folk tentang pengasingan dan kerinduan. Buatku, itu yang bikin 'Exile' terasa kaya—mudah didekati tapi penuh lapisan budaya untuk diulik.
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status