Kebohongan Sahabat Masa KecilkuAku sudah berjanji menemani teman masa kecilku yang dirundung untuk pindah sekolah, tetapi dia berubah pikiran sehari sebelum berkasnya distempel.
Temannya mencibir, "Gila sih kamu. Pura-pura dirundung selama ini cuma buat menipu Aurelia supaya ikut kabur."
"Dia itu teman masa kecilmu, apa kamu benar-benar tega membiarkan dia pergi sendirian ke sekolah yang asing?"
Lorenzo berkata dengan datar, "Hanya sekolah lain di kota yang sama, memang bisa sejauh apa?"
"Setiap hari ditempeli dia saja aku sudah merasa bosan, jadi ini malah pas."
Hari itu aku berdiri lama di luar pintu, akhirnya memilih untuk berbalik pergi.
Hanya saja, pada formulir pindah sekolah, aku mengubah SMA I Kota Haidiaz menjadi SMA luar negeri yang diminta orang tuaku.
Semua orang lupa, aku dan dia sejak awal memang jauh berbeda, ibarat langit dan bumi.