Benteng Terakhir Pernikahan
"Kami khilaf. Bima sedang mabuk, dan aku... sudah mencintainya sejak lama, Nin!"
Dunia Nindya runtuh seketika saat mendengar pengakuan adiknya yang selingkuh dengan Bima, suami Nindya sendiri.
Di balik tangis dan permohonan maaf, ada satu kenyataan yang tak bisa ditolak, seorang bayi yang tak berdosa akan lahir dari dosa.
Apakah Nindya mampu menerima anak itu, atau justru membiarkannya menjadi pengingat abadi luka dalam hidupnya? Dan apakah cinta mampu menjadi benteng terakhir pernikahan setelah kepercayaan dilanggar?