Ben Talking Tom

Bee, masih terlalu belia ketika merasakan pahitnya hidup menjadi sebatang kara di dunia ini. Kedua orang tuanya tidak mewariskan harta sepeser pun bahkan meninggalkan hutang yang harus Bee bayar kepada Beni yang merupakan sahabat ayah dan bundanya. Beni menginginkan Bee menikah dengan anak semata wayangnya yang bernama Akbi. Namun Akbi telah memiliki kekasih, maka mati-matian Akbi menolak perjodohan tersebut. “Gue punya cewek dan gue cinta sama dia, harusnya gue nikahnya sama dia bukan sama lo!” ~Devano Akbi Marthadidjaya~ “Gimana kalau kita buat perjanjian? Biar Om Beni enggak kecewa, kita ikutin aja keinginan papamu ... hanya sampai aku lulus kuliah lalu mendapatkan kerja dan bisa menghidupi diri sendiri, trus kita bercerai, menolak keinginan om Beni lebih sulit dari pada mengajukan perceraian ke pengadilan ... setelah nikah nanti, hidup kita pasti akan menjadi miliki kita sendiri, kita mau cerai pun ... om Beni enggak akan bisa ngelarang, gimana?” ~Aurystela Akkeu Quenbee~

She witnessed a murder. Now she's living with one. Hiniwalayan ni Ethan si Crsytal Clair dahil kailangan nilang maghiwalay ng landas. Ngunit ibang landas pala ang tinatahak ni Ethan. Crystal saw everything in her eyes. She ran away and lead to witness a mafia’s execution. Now she’s not just a witness. She’s a captive. Taken by Kiann Delle Del Valle, the cold, calculating Don feared across the underworld. Para sa iba, banta si Crystal. Pero para kay Kiann… siya ang bagong obsession. Palaban. Matigas ang ulo. Walang takot. At dahil doon, mas lalo siyang naging delikado… at imposibleng pakawalan. Pero habang sinusubukan ni Crystal na lumaban, unti-unti rin siyang nahuhulog sa taong dapat niyang katakutan. Hanggang sa madiskubre niya ang isang lihim na kayang gibain ang lahat. As power games turn into twisted trust, and resistance melts into something far more terrifying-desire-Crystal must decide: Can you love the man who ruined your life? Or will the truth destroy them both before she gets the chance?

Kehidupan Wa Lang di Bumi berakhir sia-sia. Miskin, sendirian, dan terlupakan. Kematiannya pun tak mulia. Namun, ternyata menjadi awal mimpi buruk baru. Ia terbangun di dunia kultivasi yang kejam, bukan sebagai protagonis berbakat, melainkan sebagai budak dengan sisa hidup sepuluh hari. Sepuluh hari sebelum jiwa dan raganya digunakan sebagai pupuk spiritual untuk menyuburkan tanaman obat para kultivator jahat. Terjebak di antara kematian kedua dan kehidupan sebagai bahan mentah, Wa Lang hanya punya satu senjata: akal sehatnya sebagai manusia modern. Dengan sisa-sisa pengetahuan kimia, fisika, dan psikologi dari Bumi, ia harus meramu, memanipulasi, dan mengakali jalan keluar dari tempat yang seharusnya tak tertembus. Ini bukan kisah tentang menjadi yang terkuat. Ini kisah tentang bagaimana seekor belalang yang cerdik dapat merobek akar pohon ek yang paling sombong.

Bagaimana jika istri yang baru kalian nikahi selama enam minggu, ternyata sudah hamil selama sepuluh minggu? Apa yang akan kalian lakukan kepadanya? Menceraikannyakah atau bertahan dan menerima benih orang lain yang ada di dalam istri kalian?

Berakhirnya perang besar adalah kabar baik bagi sebagian besar masyarakat di benua Meera. Namun, masa lalu tidak pernah lupa tuk menuntut masa depan. Di benua Meera, semua berhak memiliki kekuatan, berhak bertarung, berhak untuk hidup. Tapi, mereka yang berkuasa punya lebih dari sekedar kekuatan. Riku berpikir dia lah manusia terpilih, apa yang dimilikinya adalah anugerah. Dia lupa, kekuatan besar selalu menuntut tanggung jawab yang serupa. Semua aman, sampai seseorang berkhianat, ia harus bersembunyi, petualangan dimulai. Di benua Meera, semuanya diselesaikan dengan kekuatan.

Gara-gara mabuk malam itu, kita berdua malah saling tanda tangan kontrak untuk berpura-pura menjadi suami istri selama tiga bulan. Masalahnya, tiga bulan itu waktu yang cukup untuk mengubah segalanya. Termasuk membuatku jatuh hati sungguhan kepada laki-laki dengan gaya hidup yang paling aku benci. Dan tentu saja suami baruku, si Toyi The Rock, petarung MMA terkenal itu, harus mengumumkan pernikahan kita di depan keluargaku dan ke semua orang di Pecang. ────୨ৎ──── Pecang with Benefit Season III

Ils ont échappé aux recherches et ont trouvé refuge au Paraguay, Tess et Harald y mène une vie sereine depuis plusieurs années. Etre tranquille ne veut hélas pas dire, oubliés. Les hommes ont renoncé, pas les dieux et en particulier l’un d’eux : Loki. Il n’admet pas qu’une femme du XXIème siècle ait transformé un Viking en homme moderne. Bouleverser l’harmonie entre eux, quel plaisir ! Plus encore si l’un d’eux venait à perdre la mémoire. Qui pourrait aider l’autre à faire renaître cette mémoire perdue ? Saasil la prêtresse Amérindienne, ou Bera la Danoise ? Du Paraguay au Nordland, des Flandres à Toulouse, tant de lieux où leur quête de recherche de l’autre et des souvenirs passés les ménera. Un viking peut-il être victorieux d’un dieu ? Ont-ils eux aussi un fi l de vie à trancher. Parfois les Vikings sont victorieux. Parfois...

Despite being born into a noble family, Heather hasn't been treated as such by everyone around her. Everyone except her sister, who showed her great love. Who would've thought that very sister would run away on the day of her wedding, leaving Heather as the unsuitable yet necessary replacement? Benjamin is a feared man with a bad reputation. His heart was frozen over by the harshness of life and love was the last thing on his mind. After accepting an arranged marriage to get his stepmother off his neck, he didn't expect to be given a beautiful yet annoying woman as his bride. Little did he know that life had been unfair to them both. What started as a marriage of duty blossoms into something beautiful that they both cherish, but there is someone who is lurking in the darkness, thirsting for revenge.

Wajahku dibilang tua oleh adik ipar. Sementara suamiku diam saja, bahkan tertawa. Lihat saja! Akan kubuktikan aku bisa cantik. Kalian akan menyesal jika tahu aku adalah ...

Faustina, once a rogue orphan, found solace in the arms of her mate, Alucard Forest de Carteret, a lycan prince and the crown prince of their kingdom. Their passionate encounters resulted in an unexpected pregnancy. But when Faustina was about to muster the courage to reveal the news, Alucard coldly rejected her, insisting he never loved her and was only a pawn for his carnal desire while he was in his engagement to another. Years passed, and their paths crossed once more. Faustina, a wealthy jeweler and esteemed aristocrat, stood tall and independent as the sole heiress of the late Grand Duke and Duchess Bellwood. Little did Alucard know, they had not one, but three beautiful children. Determined to protect their secret, Faustina adamantly denied his claim as their father, despite his persistent efforts to make amends. Can Faustina find forgiveness in her heart and allow Alucard to be a part of their children's lives? Or will she also shun him away the way he had done to her and make him suffer?