Aku Tak Mau Penebusan yang Terlambat
Saat aku kembali ke keluarga konglomerat sebagai putri kandung yang sebenarnya, itulah pertama kalinya aku bertemu dengan Julian Jetarsa.
Karena sekali saja ia membelaku, aku jatuh cinta padanya selama lima tahun dan mengejarnya selama lima tahun.
Akhirnya, ia menjadi tunanganku.
Namun, ia justru merendahkanku, menganggapku tidak punya tata krama sejak kecil, tidak punya anggun dan wibawa seorang gadis dari keluarga terpandang.
Ketika kakek yang membesarkanku sakit parah dan sekarat di saat aku paling membutuhkan bantuannya, ia malah berkata ingin memberiku sebuah pelajaran agar aku “belajar menjadi lebih baik”.
Kakek pun meninggal dalam ketidakberdayaan.
Dan seperti yang dia harapkan, aku memang belajar menjadi “anak baik”.
Tentu saja, aku juga tak mencintainya lagi.