Bukan Muhalil

Prolog.

Menikah dengan orang yang di cintai tentu menjadi impian bagi semua pasangan.

Membayangkan kehidupan akan di penuhi dengan kebahagiaan bersama pasangan dan membangun keluarga yang bahagia adalah impian gadis cantik bernama Sandika Aurelia Hermawan.

Namun siapa sangka pernikahan yang terbayang indah hancur dalam hitungan jam. malam pertama yang nantikan harus menjadi alasan Aurel untuk mengucap kata cerai.

Meski setelah sang hakim memberikan ketok palu yang menandakan terputusnya sebuah hubungan, rasa cinta kepada mantan suaminya tak dapat ia buang begitu saja. dan ia pun sadar jika ikatan perkawinan bukan sekedar mengatakan kata cinta.

Ada banyak hal yang akan dan harus terjadi dalam kehidupan perkawinan. maka dengan keikhlasan ia berusaha menerima takdir perpisahan di usia pernikahan yang masih seumur jagung.

Pergi, jika itu bisa membuat keduanya bisa nyaman, kenapa tidak? meski mereka juga sadar cinta mereka terlalu besar untuk saling berjauhan.

Setelah sekian waktu Aurel pergi untuk menenangkan hatinya, akhirnya dia harus kembali untuk sebuah tanggung jawab.

Di saat itulah dirinya kembali di uji. bahkan rasa kecewa dan rasa cinta terhadap mantan suaminya yang sama besar belum sepenuhnya bisa ia hilangkan. tapi ia tak ada pilihan.

Kembali ia di pertemukan dengan pemilik hatinya dan menjalani hari-hari kebersamaan. Seiring berjalannya waktu, cinta yang dengan susah payah ia kubur, harus kembali menguat dan mengakar.

Bayang-bayang kisah cinta mereka dulu tak pernah hilang dari keduanya. dan mereka tersadar bahwa sebenarnya mereka masih saling mencintai.

Dan mereka telah memutuskan untuk kembali bersama. namun syarat untuk kembali rujuk bersama mantan suami adalah harus menikah dengan orang lain lalu bercerai agar dapat kembali bersama bersama sang suami pertama.

Hingga sebuah ide konyol pun terbesit di otak cerdas seorang Aurel. dia harus bisa memiliki seorang suami yang bisa memberikannya status untuk sementara waktu.

"Carikan aku seorang pria tampan dan pantas secara fisik untuk mendampingiku." Titah Aurel pada bawahannya.

"Aku ingin menjadikannya suami sementara agar aku dapat kembali kepada mantan suamiku. pria yang sangat aku cintai." sebuah pengungkapan dari si bibir manis membuat seorang pria yang berstatus sebagai bawahannya pun hanya mampu mengangguk patuh.

***

Satria Andreas Wilson seorang pria matang pekerja kasar namun berwajah tampan dan kharismatik.

Meski memiliki wajah kebulean tak membawa dampak apapun pada kehidupan ekonominya.

Nyatanya ia hanya mampu menjadi seorang staf gudang pada sebuah perusahaan. meski sebenarnya ia memiki syarat untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih layak.

Hingga akhirnya seseorang datang kepadanya dan membawa penawaran yang tak dapat ia tolak. menjadi suami kontrak seorang wanita cantik idaman kaum Adam.

Akankah Aurel kembali bercerai dengan suami kedua untuk kembali bersama suami pertamanya ataukah ia harus terjebak pada pernikahan keduanya?

"Kau akan menjadi suaminya sementara saja. dan kau akan menceraikannya setelah enam bulan pernikahan kalian." jelas seorang pria.

"Dan kau akan mendapatkan kompensasi yang tak dapat kau hitung dengan jarimu setelah kau lakukan tugasmu dengan baik." ujarnya lagi.

***

"Kita lihat apa yang bisa aku lakukan" ucap Satria dengan senyum tercetak di wajah tampannya.

Mampukah dua orang asing yang di persatukan dalam tempat waktu dan ikatan dan dalam kebersamaan menjadi tetap asing?

Ataukah kutukan 'Witing treno jalaran soko kulino' jatuh atas mereka?

Mampukah mereka saling melepas setelah rasa nyaman yang mereka rasakan atas sebuah ikatan tak kasat mata?

Bertahan dengan rasa nyaman atau berjuang untuk mencari kenyamanan?

Next...