Bump On Skin Filled With Blood

I had been married to Adrian Foster for six years when I finally conceived his child. However, the doctor’s reaction upon hearing Adrian’s name left me frozen. "I clearly recall that Mrs. Foster already gave birth to a son here two years ago. She’s a famous actress, and she and Mr. Foster made the perfect couple." I stared at her in disbelief. "What are you talking about? We’re legally married. We have a certificate!" "There’s no mistake. Mr. Foster is someone notable, and he doted on his wife. He was always by her side." I stormed out of the hospital in anger, but my hope was shattered when the lawyer confirmed that my marriage certificate was a forgery. The world tilted into darkness. My ears rang, my surroundings blurred, and I could no longer hear a thing. At last, I understood. He had never been my husband. He had never once looked forward to the child growing within me. With shaking hands, I dialed my family’s number, and in my heart, I swore that this merciless liar would burn in hell.

Di saat aku terpuruk, suamiku sakit. Ibu mertua mengusir kami. Dia kecewa karena putranya menikahiku yang berasal dari keluarga sederhana. Tapi Kesombongan mertuaku berakhir ketika jatuh bangkrut dan ingin menumpang hidup padaku yang kini telah sukses. Tidak semudah itu, apa Ibu mertua berpikir aku akan menerimanya? Meminta bantuan pada menantu yang selama ini dia hina.

Adinda Salsabila harus menjalankan pernikahan dengan jalan ta'aruf tanpa saling mengenal terlebih dahulu atau perjodohan dengan seorang lelaki bernama Hasan Ashari seorang kepala cabang perusahaan pemasaran batubara. Awalnya perjalanan rumah tangga mereka baik sebagaimana harapan Dinda. Ibu Hasan, Nasyifah yang terbiasa hidup mewah dengan segala geng sosialitanya tak mau menurunkan gengsinya. Ini yang menyebabkan Ibu mertuanya membenci Dinda karena dia dianggap sebagai pembawa sial dalam keluarga, karena tidak dapat memenuhi keinginan sang Ibu mertua. Berbagai konflik rumah tangga hadir dalam perjalanan bahtera rumah tangga Dinda dan Hasan, mulai dari cekcok ringan sampai berat. Bagaimanakah nasib kelangsungan rumah tangga Dinda dan Hasan? Akankah mereka terus bersama atau Dinda memilih menyerah karena tak sanggup jika harus dipandang sebelah mata dengan mertuanya sendiri? Selamat membaca Jadi Miskin Di Hadapan Mertua.

“I won't leave you." The word plays in everyone's ear when they come closer to that luxurious palace. Stood alone in the mysterious woods, covered with horror stories of a famous girl, Lisa Dorling. Even today, when Irene thinks about that terrible scene, her soul trembles. Indeed, the game of deaths, painted in the eyes of blood, is remembered by all three. When Irene and her mates were trapped in the sea descended to the abandoned island. They were left with no choice but to survive in that magnificent palace. But were they aware that once they step in, they will never see tomorrow's sun? They had to rush their sweat and blood just to crave to see the light. Get to know Lisa Dorling and her heart-wrenching story.

Mama menikah lagi dengan orang yang salah. Hidupnya miskin mengenaskan. Saat akan menikah, aku malu mengenalkan mama pada keluarga Ruly, calon suamiku.

Ketika hendak menikah dengan pria sederhana yang dicintainya, Risya hanya mengambil sepuluh persen dari gajinya untuk membuat usaha kecil-kecilan setelah menikah. Sisanya dibelikan rumah, lalu disewakan, dan dibelikan beberapa aset lainnya. Kini dia hanya memiliki sebuah warung kecil dan di mata mertuanya dia hanyalah menantu yang miskin, berbeda jauh dengan anak-anaknya.

Arnita gadis dari keluarga biasa saja yang tiba-tiba kehidupannya berubah saat ada seorang pria dari keluarga kaya raya melamarnya untuk dijadikan seorang istri. Lalu bagaimana kehidupan Arnita selanjutnya, apakah akan bahagia atau sebaliknya?

Raisa, diusir dari rumah megah suaminya karena perselingkuhan sang suami. ia sempat menjadi gelandangan, dan menikah dengan pria tua kaya raya. sebuah pembalasan yang dia buat untuk membuat Wiji, sang mantan suami nya menyesal.

Description: It was a beautiful and sunny day in a small town called Willows Creek. Every one was friendly and kind towards each other. Until that fateful day, their life was no longer the same again. A couple of friends was walking home from school, one of them mentioned they should take a short home. Naomi said, there is a sign that read NO TRESPASSING. Who gives gives a fuck about it said Michael. C'mon on guys I see our house from here said Omar, true agreed Sora. The gang were talking and laughing along their way home. Without knowing someone or something was watching them.

"Mas, boleh nggak aku makan sate daging yang dilumuri kelapa? Aku lagi pengen banget!" kata Sari kini seraya mengusap perutnya yang buncit. "Jangan boros! Biaya buat persiapan lahiran itu besar, Sari! Mending kita makan di rumah Ibu, di depan rumah Ibu kan ada juga yang jual sate, sama aja! Kita beli itu ya?" sahut Aris dengan wajah datar. "Tapi, itu kan sate karak, Mas?" Mata Sari mulai berkaca-kaca. Bercerita tentang Sari, seorang ibu hamil yang kerap kali ngidam. Namun, justru sang mertua malah menganggap bahwa ngidam, hanyalah akal-akalan dirinya saja.