Carl Jung

Kate Hepburn berusaha mengendalikan situasi sebaik mungkin. Terlebih hatinya yang untuk kesekian kali harus terluka. Menetapkan dengan teguh impiannya sejak lama untuk menjalani kehidupan sebagai wanita single yang mandiri, sederhana, dan bebas. Selama ini, Kate menjalani kehidupan dengan baik hingga saat terlibat dalam konflik perebutan perusahaan sahabat sekaligus bosnya. Seorang bodyguard bernama Carl, dikirim untuk menjaganya 24 jam. Beberapa bulan membiarkan pria itu tinggal membuat hidup monotonnya berubah drastis. Pria itu mampu menjadi sahabat yang baik sekaligus bodyguard terbaik menurutnya. Satu bulan terakhir cukup membuatnya hancur. Tak ada lagi sosok yang ia anggap sebagai pelindung terbaik. Susah payah ia kembali membangun semangat hidupnya, hingga mampu berdiri tegak hari itu. Hingga sebuah suara maskulin yang familier ia dengar kembali, membuat wajahnya memucat. “Bayi itu milikku, Kate.” Kehidupan baru dan penuh tantangan dijalani Kate setelahnya. Terjebak dalam situasi penuh konflik keluarga dalam perebutan warisan dan sisi tersembunyi Carl yang ada kaitannya dengan kelompok mafia terkenal dari Italia.

Matagal pinangarap ni Fae makatuluyan sa paglaki ang kinakapatid, pero d-in-ate nito at pakakasalan ang kanyang college bestfriend. Heartbroken man, dumalo siya sa kasal kaso fake pala ang invite kagagawan ng malditang babae. So... napahiya siya, nakagawa ng eskandalo, at niligtas ni Jigo na bestfriend ng groom bago siya mapahamak sa kalasingan noong gabing iyon. He ends up carrying her to his suite—right into a perfect rebound situation. Jigo is decent, a gentleman—alright. And drop-dead gorgeous! Wala nang Carl so who cares if she goes for another man? She discovers a perfect Mr. Rebound behind closed doors. Hot sex, sweet talk, flirting... she's so comfortable with him kaya pinutol agad ni Fae ang weekend at tumakas. She can't fall in love with a rebound! Noong kumatok ito sa kanyang pinto sa Manila all familiar and real, she's already missing him like crazy. Hindi na siya lumaban... and the next days and nights are the best of her life! She starts to hope that maybe, walang Mr. Rebound. Maybe... he's actually Mr. Right.

Rapuhnya hati seorang anak lelaki apabila melihat ibu dan ayah seringkali berkelahi antara satu sama lain, menyebabkan dia nekad mahu mengejar impian. Namun, kedatangan seorang gadis bernama Bella Kim telah mewujudkan rasa cintanya yang mendalam. Tetapi... “Apa yang awak buat ni? Saya cuma anggap awak kawan je. Tak lebih dari itu!” – BELLA KIM Pahit perlu ditelan sendiri, dalam waktu yang sama kehadiran seorang gadis bernama Jung Sherin menambahkan lagi api yang sedang marak membara. “Woojin! Saya cuma nak bantu awak, tak lebih daripada apa yang awak tengah fikirkan pasal saya.” – JUNG SHERIN “Dahlah perempuan, jangan masuk campur urusan aku boleh tak?” – NAM WOOJIN. Keeogan yang menguasai, akhirnya memakan dirinya sendiri! Satu-persatu orang yang disayangi pergi menjauhi. Apakah kesudahan Nam Woojin? Mampukah dia hadapi semua itu dengan rasa tenang hati? Semuanya dalam sebuah kisah Cheonsa, Saranghae!

Beatrise Mendoza, sa batang edad ay nangarap nang maging isang artista hindi lang upang makatulong sa kanyang pamilya kundi para matamasa rin ang karangyaang mayroon ang mga ito. Kaya nang dumating ang isang hindi inaasahang pagkakataon sa katauhan ng kanyang tiyahing taga-Maynila ay agad niya iyong sinunggaban. Pero ang inakala niyang abot-kamay na pangarap ay hindi pala gano'n kadaling abutin. Dahil hindi pala madaling makapasok sa industriyang iyon. At dahil sa natamong kabiguan ay hindi niya naiwasang humanap ng masasandalan at makakapitan, at natagpuan niya iyon sa katauhan ng kanyang pinsan na si John Carl, ang panganay na anak ng kanyang tiyahin. Ngunit hindi niya napaghandaan ang isang malaking dagok sa kanyang buhay. Dahil unang kita pa lang sa lalaki ay nahumaling na siya rito kaya ng maging mas malapit sila at makilala ang tunay nitong ugali ay lalong nahulog ang kanyang loob. Paano pa niya haharapin ang pag-abot sa kanyang pangarap na tila kay ilap kung maging pati ang paghihirap ng kanyang damdamin ay nakakadagdag sa kanyang dalahin?

Lily Carl Divansha, seorang wanita yang hadir dalam rumah tangga CEO-nya sendiri. Rion Jeffin Renfred. Bukan tanpa alasan, Lily melakukan semua itu demi pembalasan dendamnya pada istri Rion dan Rion itu sendiri. Namun, siapa sangka jika Lily harus terjebak di dalam hubungannya. Dalam statusnya sebagai teman ranjang dari seorang Rion.

Mary dan Jung Soo, dua orang yang terpisah bertemu kembali dengan kondisi yang berbeda. Mary yang kehilangan ingatannya sementara Jung Soo baru saja bercerai. Mary dan Jung Soo sama- sama menyimpan harapan terhadap satu sama lain. Mereka berharap bisa menemukan kebahagiaan yang pernah mereka buat bersama lagi. Tapi tidak mudah. Jung Soo masih merasa bersalah karena kecelakaan yang menimpa Mary dan juga perceraiannya. Sementara sosok Lee Joon Hee datang ke kehidupan Mary dan mulai mewarnai kehidupan Mary. Baik Jung Soo ataupun Joon Hee, keduanya membuat Mary tak sabar dengan masa depannya. Mary berada dalam pilihan antara siapa yang ia butuhkan dan siapa yang ia inginkan.

Setelah ketujuh kalinya dijanjikan akan menikah tapi kembali diingkari oleh Rafli, aku akhirnya memutus semua hubungan dengannya secara sepihak. Kalau dia hadir di acara perkumpulan teman, aku tidak akan datang. Kalau dia diundang tampil dalam acara reuni sekolah, aku akan pergi lebih awal. Kalau kantorku memilih kerja sama dengan perusahaannya, aku langsung mengundurkan diri. Bahkan saat malam tahun baru, dia datang ke rumah orang tuaku untuk bersilaturahmi, aku pun berdalih keluar mengunjungi teman. Nomornya aku blokir dan akun instagramnya kuhapus dari daftar pertemanan. Intinya, aku ingin memutus hubungan tuntas dengannya. Aku tidak menghubunginya dan dia pun tidak akan bisa melihatku. Selama 30 tahun pertama hidupku, sebagian besar waktu kuhabiskan untuk mencintainya dengan sepenuh hati, merawat dan memperhatikannya tanpa pamrih. Sampai akhirnya, setelah yang ketujuh kalinya dia ingkar janji untuk menikahiku, aku benar-benar sadar. Aku tidak mau hidup seperti ini lagi. Meski harus menjalani hidup sendirian, tetap saja lebih tenang daripada terus-menerus menunggu di rumah kosong yang tak pernah dia datangi!