Cerita Lesbian Bdsm

*Disclaimer* This story is based in an imaginary timeline created by myself, it includes issues as well as the lifestyle from the late 1800s and early 1900s. The book is also unedited. Hannah has always been an outcast among society, not just for how she dressed or behaved but also for what she desired secretly when Hannah falls for her friend's bride to be, in a town where such an act is punishable by death. Will she hide away her feelings? Or Will she love without regret?..

This book contains Steamy contents. Trish a spoiled rich heiress and party girl, pushes her luck one time too many when she decides to transport cocaine on a dare. She lands in the island of Santa Eduviges, is arrested, and enters the island's penal system as a naked collared slave. When she discovers there is no escape from her servitude, she accepts her new life of loving, satisfying, and serving the woman who bought her.

Artist Selena Chase unintentionally did something unforgivable to Dr. Cassandra York. That intimidating woman wanted to hear nothing from her but one No or two No's won't stop her. She knew how to get her attention and that was by booking an appointment! There was no way that the doctor would refuse a 'patient'. What she thought would be a normal session turned into a steamy one and nothing remained the same after that.

"Damatris what are you doing?" "Don't tell me you don't like it, I've seen you do it with your friends. Why don't you do it to me?" "I can't, you're like a sister to me, I can't fuck you." "I know you like me, I can see it in your eyes, if you don't have sex with me, Regina would.... " *** "No! She can't be the one, I love her, dad please do something." "Nothing can be done right now, look round, your people are dead, we need her blood." "I can't sit and let you kill the woman I love. I don't care if mum's sick or not." "We will elope together." "You'd do no such thing." "Watch me." **** "O my God, I think I'm gonna cum, I screamed as he thrust faster." "Give it to me baby, yes! Emm, just like that. I love you. "O my! Go faster, I'm cumming..." I screamed, when I felt a loud bang and passed out. ~~~~ At age 19, she was married to him, her egocentric husband. Things didn't go smoothly for her at first, all her past mistake came hitting and made her life miserable. When she thought she'd finally gotten peace, they came searching for her, leaving her loved ones in cold blood. Why is nature cruel to her When an ant is in between two hefty elephants, what happens to that ant? It crushes. What happens to her when she finds her true family? Finds that the two guys she loves are sworn enemies, both on earth and on the spiritual. Will she be able to cope when the mystery unveils itself and she founds who the main culprit is?.

Two years pass from their battle with Chancellor Thorne, the Ominous soon find themselves given the task to protect a new hybrid from an evil group of hybrids seeking human extinction, In this second chronicle of the Ominous, Maddie and the rest of the team must confront the all powerful Lord Ethos, a hybrid who seeks to remake the world for the hybrid race by eliminating all other existing life. To aid him, he has recruited a legion of evil hybrids to over throw the world's governments known as The Alligence. Along with protecting a new hybrid from Ethos, the team must overcome their own personal and external difficulties to safe the world yet again! They are dangerous They are threatening The are The Ominous

The world is filled with different creatures we usually don{t know about their existence, and between all of them we have Marina, a sweet, beautiful siren who gets kidnapped by a pirate crew while she attempted to save a group of fish from being captured. But when it seemed everything was lost for her, a member of the pirate crew falls for Marina and decides to help her, but this won't be easy, as the pirate's captain (the fierce daughter of a fearsome pirate) is obssessed with Marina, and will do whatever it takes to turn her into a public attraction that makes her rich.

Pada hari ibu mertuaku didiagnosis kanker rahim, dia membawa koper dan pindah ke rumahku. "Ibu nggak punya banyak waktu lagi, hampir nggak ada harapan," dia terisak, "Kalau kalian usir Ibu, kalian bukan manusia." Aku melihat suamiku yang diam tanpa kata, lalu beralih ke putraku yang selama ini kubesarkan dengan penuh kasih. "Kalian mau bilang apa?" Suamiku yang diam itu tampak muram, lalu menarik tanganku. "Soal waktu pasca melahirkan itu, mau kamu ingat sampai kapan? Ibu sudah seperti ini." Putraku juga ikut mendukung, "Nenek hampir tiada, merawatnya di masa tua itu kewajiban kita." Aku tersenyum menatap suami dan putraku. "Kalau begitu, silakan kalian yang merawat."

Setelah perang antara manusia dan binatang berakhir, kedua belah pihak pun sepakat bahwa manusia setengah binatang yang akan menguasai dunia. Pernikahan antara kaum manusia dan binatang terjadi setiap seratus tahun sekali. Siapa pun yang melahirkan manusia setengah binatang terlebih dahulu-lah yang akan menjadi penguasa generasi berikutnya. Di kehidupan sebelumnya, aku memilih menikah dengan putra sulung Klan Serigala yang terkenal dengan kegilaannya dan melahirkan manusia setengah serigala putih terlebih dahulu. Putra kami pun menjadi penguasa berikutnya dari Aliansi Manusia dan Binatang. Tentu saja anak kami juga memperoleh kekuatan yang luar biasa. Namun, adik perempuanku yang menikah dengan Klan Rubah karena tertarik dengan paras molek dari klan tersebut malah terserang penyakit hingga mandul. Itu semua karena si putra sulung dari Klan Rubah terobsesi meniduri banyak wanita di luar sana. Adikku yang cemburu pun membakarku dan putraku hingga kami tewas. Ketika aku membuka mataku lagi, aku justru kembali ke hari pernikahan antara manusia dan binatang. Sedangkan adikku sudah naik ke atas ranjang Jati Jatmiko, si putra sulung dari Klan Serigala. Aku tahu dia juga terlahir kembali. Namun, adikku tidak tahu bahwa Jati adalah orang yang kejam dan suka melakukan kekerasan. Jadi, sudah pasti Jati bukanlah pasangan yang cocok!

Setelah mendengar kabar dari pasukan bahwa kakak kembar suamiku gugur dalam sebuah misi, kakak ipar yang baru ditinggal suaminya itu sangat terpukul hingga pingsan. Saat sadar kembali, dia kehilangan ingatannya. Tangannya menggenggam erat tangan suamiku dan tidak mau melepaskannya. Hanya karena dokter mengatakan, “Pasien tidak boleh menerima guncangan.” Suamiku dan ibu mertua pun membujukku agar ikut dia bersandiwara. Setiap kali aku menyinggung soal itu, mereka berdua selalu menjawab, “Tunggu aja sampai kakak iparmu pulih kembali ingatannya!” Maka dari itu, aku hanya bisa memandangi suamiku sendiri tinggal dan makan bersama kakak iparnya dengan mataku sendiri. Bahkan putri kami pun hanya bisa melihat anak kakak iparku memanggil suamiku sebagai papa di hadapannya. Sampai suatu ketika, putriku demam tinggi dan tak kunjung sadar. Aku memohon padanya untuk mengantarkan kami ke rumah sakit. Dan yang tidak kusangka, kakak ipar justru marah besar karena hal ini. Dia menangis sambil mengancam bunuh diri. Pada saat tarik menarik pertikaian mereka, sebilah gunting itu malah menancap ke jantungku. Saat kembali membuka mata, aku mendapati diriku telah kembali ke hari ketika suamiku memutuskan untuk menjadi suami pengganti bagi kakak iparnya.

Di hari pernikahanku dengan Alvano Baskara, anak angkat Keluarga Baskara hendak bunuh diri dengan melompat dari atas gedung. Demi wanita itu, Alvano meninggalkanku yang sudah mengenakan balutan gaun pengantin, memilih untuk kabur dari pelaminan. Di hadapkan pada tatapan tajam penuh cibiran dari para tamu undangan, aku dengan lantang berkata, “Siapa pun yang berani maju ke depan dan menikah denganku hari ini, dialah yang akan jadi suamiku!” Tiga tahun kemudian, Alvano membawa adik angkatnya itu kembali ke kediaman Keluarga Baskara. Aku sedang duduk santai di atas sofa kulit, menikmati sup sarang burung sambil menonton drama favoritku. Tatapannya jatuh pada perutku yang membuncit, lalu berkata dengan geram, “Anak haram di perutmu itu … anak siapa?” Aku menyesap sup sarang burung perlahan, lalu tersenyum ringan berkata, “Tentu saja anak dari Keluarga Baskara.”