Cerita Pendek Tentang Bullying

The day before our wedding, my fiancé invites our family onto a cruise ship. He says he wants to test the authenticity of my feelings for him. He shoves my mother off the ship when the waves are at their choppiest. Then, he jumps into the water, too. I'm caught between a rock and a hard place. I panic, not knowing what to do. My mother had already choked on a lot of water, but she pushed me away weakly. She cried, "Save Adrian first! He can't swim!" However, after I drag Adrian Lawson onto land and go back for my mother, I find that she's already stopped breathing. Adrian watches me cry, his expression frosty. "Drop the act. Your mother was a swimmer when she was younger—how can she be dead? I can't believe you didn't save me first. "Vi is right—you don't love me enough. Our wedding is postponed. It'll happen only after you've reflected on your mistakes and I've received an apology from you and your mother." After that, he leaves while holding Vivian Sinclair's hand. He doesn't know that my mother can no longer swim after a major illness a few years back. He's shoved her to her death.

Three months after my death, my brother is hospitalized due to leukemia. That's when my family finally remembers me after kicking me out. My sister, Ruby, texts me. "Caleb is sick, so get the hell back here for a bone marrow transplant. Mom and Dad will stop holding a grudge against you for stealing money." Dad calls me a few times, but they go unanswered. He curses, "How dare she! She didn't even bother calling since we kicked her out a few months ago!" Mom holds my brother, Caleb. Her gaze is full of heartache. "Jolene is an ingrate. She must be hiding because she doesn't want to save you. I'll find her, even if I have to scour the world!" None of them care about me. They have no idea that I died on the night they kicked me out of the house. When they tossed me out, my head bumped into a stone hidden beneath the snow. The snow was particularly heavy that night. It kept falling and falling. Later, when they finally start looking for me, they find my frozen body underneath the thick snow.

Sepupuku adalah seorang influencer kecantikan yang suka melakukan transformasi penampilan melalui riasan. Saat aku menolak menjadi modelnya, dia malah memutuskan untuk membuka peti jenazah dan merias nenekku saat pemakaman demi menarik perhatian. Alhasil, wajah kaku nenekku di dalam peti jenazah dipenuhi dengan berbagai highlighter dan glitter. Aku menghentikan siaran langsungnya, dan sekarang dia sangat marah padaku. Menjelang hari pernikahanku, dia tiba-tiba muncul dan berkata, "Kak, keterampilanku sudah meningkat. Hari ini aku pasti akan membuatmu menjadi pengantin tercantik, bagaimana?" Melihat produk makeup yang dibawanya, yang merknya belum pernah kulihat sebelumnya, aku pun setuju. Dia tidak menyadari bahwa aku sudah tahu niatnya sejak awal.

Di tengah sibuknya Tokyo, dua insan asing dipertemukan secara tak sengaja, dengan cara terkonyol, dan pada waktu yang tak terduga, tetapi seolah semua sudah diatur semesta. Diikuti oleh langkah yang ragu, kalimat yang terbata, dan pesan-pesan kecil yang perlahan membentuk ruang hangat di antara mereka. Tokyo Love Letter: Hibiki adalah kisah tentang keheningan yang berbicara, tentang hari-hari biasa yang tiba-tiba terasa berarti, dan tentang seseorang yang muncul begitu saja… lalu perlahan menjadi tempat untuk kembali dan menjadi diri sendiri. Ini bukan cerita tentang jatuh cinta dengan cepat, tapi tentang merasakan cinta tumbuh tanpa disadari lewat kebetulan, lewat jarak, dan lewat hal-hal kecil yang tak pernah kita rencanakan.

My husband, Steven Garrett, was always "busy" overseas. So I thought I'd surprise him with a visit. Instead, I found him shacked up with my best friend, Peggy Shane. That day, my heart snapped—I filed for divorce and let my family set me up with someone new. Two years later, I bumped into Steven outside the hospital. He ripped the prenatal report from my hands. "How dare you cheat on me! You think you can play me?"

Despite me being three months pregnant, my husband asked me to jump into the water to help his first love look for her necklace. I teared up and begged my husband not to make me do this . Yet his friends all criticized me. “He’s just asking you to jump into the water. You’re the only one who can swim here. Nothing will go wrong if you’re only in for a little while.” “Minerva, that’s the memento Violet’s mother left for her.” I tried to keep fighting against it and grabbed the hem of Shaun’s shirt. But he shoved me into the sea. I struggled against the water as I hoped to see any hint of pity in Shaun’s eyes. Yet he said, “Minerva, you’re an excellent swimmer. You’ll be fine.”

Bercerita tentang Alan, siswa SMA yang menjadi korban bullying. Menjadi anak tunggal yang mengambil alih sebagai tulang punggung keluarga, tidak membuat dia menjadi payah di hadapan Ibunya. Dia mempunyai harapan besar untuk kembali bertemu dengan dengan semasa kecil yang selalu menemaninya. Lantas bagaimana usaha Alan bertemu dengan temannya itu di bawah tekanan bullying dan kondisi keluarga yang tidak baik? “Manusia memang tidak ada yang sempurna, namun dia akan sempurna dimata orang yang tepat.”

Ini tentang luka, air mata dan seberkas impian dari seorang aku, yaa kisahku. Gadis yang direnggut segala impiannya dengan perjodohan dini yang dilakukan oleh orang tuaku sendiri. Aku pikir, semua akan semulus seperti kisah yang lain. Namun, kenyataan memaksaku menerimanya bahwa perjalanan ini amatlah terlalu berat bagi aku. Mungkin ini yang aku bisa deskripsikan sedikit. Tentang aku dan kisahku akan kalian tahu lebih dalam pada cerita ini.

Luna mempertaruhkan nyawanya sampai kehilangan pendengarannya demi menyelamatkan Yosep, tetapi pada akhirnya malah menjadi bahan hinaan teman-teman Yosep. Dia memutuskan untuk menjalani operasi demi memulihkan pendengarannya, meskipun ada risiko kematian otak. Setelah operasinya berhasil dan dia berniat membagikan kabar bahagia ini, calon suaminya, Yosep, malah menyebut nama cinta pertamanya saat bermesraan dengannya. Ternyata, Yosep masih belum melupakan wanita itu sampai sekarang. Luna yang dikecewakan akhirnya sadar dan pergi ke luar negeri. Dia melepaskan semuanya, termasuk Yosep.

Ibu mertuaku mengenakan pakaian yang sama dan membuat gaya rambut yang sama denganku setiap hari. Suatu hari, ayah mertuaku salah mengenali orang dan memelukku dari belakang. Saking emosinya, aku menampar suami manjaku itu. Ketika berselisih, ibu mertuaku mendorongku dari lantai atas. Saat membuka mataku lagi, aku kembali ke hari di mana ibu mertuaku meminjam rantai celana dalam dariku.