Does Amelia Shepherd Die

Duniaku seakan hancur ketika dengan tak sengaja menemukan sebuah buku nikah suamiku di dalam tas kerjanya ketika ia baru saja pulang dinas luar kota selama satu bulan. Terpampang jelas wajah suamiku dan wanita tanpa hijab dengan lesung pipi menghiasi wajahnya. Rambutnya lurus sebahu, tergerai dengan sebuah jepit kecil dirambut ujung kanan. Aku berusaha mengingat siapa wanita yang ada di dalam buku nikah ini, tapi aku sama sekali tak bisa mengingatnya. Teringat jelas satu bulan yang lalu ketika Mas Naufal meminta ijin padaku untuk dinas luar kota selama satu bulan. Akupun tak mempermasalahkannya karena ini merupakan suatu kegiatan rutinnya ketika bekerja pada suatu perusahaan di kota Y. Ia akan sering dinas luar kota untuk meninjau proyek yang ada di sana. Saat ini Mas Naufal menduduki posisi sebagai pengawas pada sebuah perusahaan konstruksi, membuatnya sering meninggalkanku sendiri di rumah ketika ia tugas di luar kota. Dengan jabatan itulah ia bisa menghidupiku secara layak dan sangat kecukupan, membuatku sangat beruntung memiliki suami sepertinya. Dalam buku nikah yang kutemukan tersebut tertulis sebuah nama Atha Hafidz Alfarezy dengan Kirani Cahya Dewi. Namun tunggu, bukankah nama suamiku adalah Ghibran Naufal Rizal. Tapi kenapa wajahnya sangat mirip? Dan kenapa pula buku nikah ini bisa ada di dalam tas kerja Mas Naufal?

Setelah sang ibu meninggal, Rose diasuh oleh paman dan bibinya dan diperlakukan sebagai pembantu. Sebutan anak haram juga melekat pada diri Rose karena tidak ada yang mengetahui siapa ayah kandungnya. Namun, itu semua berubah setelah Rose berusia empat belas tahun. Seorang pengacara bernama Denzel datang dan mengatakan bahwa Rose adalah pewaris CEO Brown Group yang terbunuh secara misterius. Namun demi keselamatan dirinya, Rose harus tetap menyembunyikan identitas aslinya. Sampai beranjak dewasa, tidak ada yang mengetahui bahwa Rose adalah pemilik perusahaan Brown Group. Hanya saja, identitasnya hampir terbongkar ketika Luke--anak angkat Louis Brown--datang untuk menuntut haknya. Lantas, akankah Rose dan Luke terlibat persaingan atau hubungan mereka justru berubah menjadi cinta? Lalu, siapa sebenarnya pembunuh sang ayah?

Dijebak dan dijual oleh suaminya sendiri, Joya menghabiskan satu malam panas bersama CEO Diwanggara Group. Bahkan, Joya terpaksa menjadi kekasih gelap Alastar selama enam bulan! Meski awalnya Joya membenci Alastar, tetapi perhatiannya membuat wanita itu meragu. Belum lagi, sang suami ternyata berkhianat! Lantas, akankah Joya menyerah pada cinta terlarang bersama Alastar? Dan mengapa Alastar hanya menginginkan Joya sebagai satu-satunya wanita dalam hidupnya?

Diana tidak pernah diijinkan memasak oleh mertuanya dengan dalih boros. Gaji suaminya juga sebagian besar masuk ke dompet mertuanya. Namun, Diana dan anaknya tidak mendapatkan perlakuan baik dari mertua dan iparnya. Ketika siang ia dan anaknya hanya diberi sayur sisa atau sayur sop saja tanpa daging. Namun ketika malam, saat suami Diana datang semua makanan enak tersaji diatas meja.Diana dan anaknya tetap tak boleh makan daging dengan dalih siang tadi sudah makan enak, pdahal ia dan anaknya tidak tau menahu soal daging itu. Pada akhirnya Diana murka, ia menunjukkan dirinya yang asli untuk memberi pelajaran pada suami dan keluarganya.selama lima tahun ia sudah mengalah dan sekarang ia tak mau mengalah lagi.

Untuk menebus hutang ayahnya, Mayzura harus rela dinikahkan dengan seorang lelaki tua yang lebih pantas menjadi ayahnya. Mayzura pun berniat untuk kabur bersama sang kekasih. Namun, ia justru bertemu dengan pria asing bernama Sadewa, yang menyelamatkannya dari kejaran penjahat. Atas jasanya, Sadewa diangkat sebagai bodyguard yang bertugas mengawal Mayzura hingga hari pernikahannya. Tanpa disadari, benih-benih cinta tumbuh di antara Mayzura dan Sadewa. Lalu akankah Sadewa mampu mengatasi segala rintangan untuk memiliki Mayzura? Dan siapakah sosok Sadewa sesungguhnya?

Tim Theater populer SMA Primadani memiliki media khusus untuk berkomunikasi. Namanya ‘Kotak Berbicara’. Sebenarnya kotak itu adalah kotak biasa berbahan kardus berwarna putih. Kotak itu menjadi sebuah wadah anak-anak Tim Theater mencurahkan isi hati. Setiap minggu kotak berisi kertas-kertas itu akan dibuka dan dibaca bersama. Surat cinta, kritikan untuk teman, ataupun curhatan singkat sudah biasa tertulis di sana, menjadi bahan hiburan tersendiri untuk anak-anak tim. Bahkan bisa menjadi kunci menyelesaikan beragam masalah antara anggota tim. Sampai suatu hari kotak itu terasa berbeda. Tulisan-tulisan ancaman datang. Paling parah, cerita kelam beberapa anggotanya yang tersebar begitu saja. Mili mendapat ancaman akan dibunuh. Roni ketua populer tapi ternyata anak seorang koruptor. Karina mengidap penyakit AIDS. Abdul yang diam-diam ingin menjatuhkan Roni. Keadaan tim semakin buruk ketika tulisan-tulisan itu menimbulkan masalah baru bagi mereka. Banyak kejadian tidak mengenakan terjadi dan dialami oleh empat anak populer tim teater tersebut. Rasa percaya semakin pudar di antara mereka. Hubungan pertemenan tidak lagi sama seperti dulu. Mau tak mau, mereka harus mencari siapa dalang dari masalah ini.

Warning! 18+ Let's put her in the golden cage." He suggested. A smile formed on Jackson's face when he heard his twin brother's insistence. It doesn't seem like the solution to the problem, but it would give them enough time to figure out their new sex slave out. "Then bring her out when we want to fuck her or when she needs our dicks inside her." Married, sex-deprived Anna didn't expect that her sexual fantasies will be fulfilled to the peak when she decided to accept the invite of the Twins sibling she met on Tumblr until she got to their mansion and she was caged and prisoned after signing a legal consensual form. "Why did you accept our invite? Tell us again, " Jacob asked Anna as he slapped her already, red swollen cheek. "Because I want you guys to treat me like a sex slave, " Anna gulped. Anna Walson, 18 years old virgin and high school dropout who was maltreated by her father after her mother's death was sold to his creditor, got entangled with the Michealson brothers whom she met on an online platform. She had sexual relations with them, which in turn made the twins run a background check on her because they NOW wanted her to themselves ONLY.

“Let. Me. Go!” She said, trying to run away from the man who now had her cornered. A familiar scent filled her nostrils, but she could barely find it in her to speak let alone call for HIS help. “You are mine now,” he glared at her, his eyes filled with rage. Her heart raced, and she tried moving away from his tight grip as he wrapped his hand around her neck, choking her. “I will show you what it is to try and run away from your Alpha.” Her breathing ragged, and her eyes rolled to the back of her head before the man’s hand loosened around her neck. His green eyes met hers in the darkness, and it was seconds later before his tattooed arms wrapped around her, holding her to his chest. “And that is what you get for messing with my MATE, Stefano…” ********************************* What if everything was nothing more than a lie? What if what you know was not more than a game? What if what you held onto was the one thing that was to drop you? When Alpha Diego is given a task by his father, he is forced to play the ONE game he hates most. The game of love. And the one thing that makes it even worse is that he forced to play it against the one person that he is supposed to cherish. His mate, Lea Auditore…

He was tricked into the Lone Wolf’s den and fell into a silver trap. The trap was filled with countless silver nails that burned into his wounds. He had a chance to survive—even if he would lose his Inner Wolf, at least his life could be saved, as long as he could be treated by the healer. But my Alpha husband, Anthony, the noble leader of the wolf pack, took the only healer away, giving him to his white moonlight son, Lucas, to treat his wounds. Meanwhile, our son, in the treatment room next door, could not heal from the silver-inflicted wounds. His blood flowed continuously until his golden wolf eyes lost all their light. I mentally reached out to Anthony, begging him to let me see our son one last time, but in the eyes of that high-and-mighty Alpha, there was nothing but disgust for our child. "Your son is truly ‘exceptional’—weak like a pup, yet he dared to enter the Lone Wolf’s den!" "Lucas nearly got pierced by a silver blade trying to save him! And what did your son do? He ran away without a second thought!" "I will not acknowledge such a cowardly bloodline! From this day on, his right to inherit is revoked!" After he spoke, he severed the mental link. My blood froze in my veins. In that moment, my dying cub shared his memories with me— I saw Lucas drive the silver nails into his own palm. I saw him turn and flee when the Lone Wolf attacked, while my child, despite trembling in pain, chose to fight the Lone Wolf to protect the pack. Until the very end, he fulfilled the duty of an Alpha’s son. And Anthony dares to say he is unworthy of the “Alpha bloodline”? That night, the moonlight over the wolf territory turned crimson. Anthony, you will soon realize— It wasn’t just my son’s flesh that was pierced by silver, but your prejudice as well! Your prejudice killed your own child.

The daughter of my father's first love suffered from heatstroke because she was left in the car, so he tied me up in a fit of anger and locked me in the car boot. He looked at me with utter disgust and said, "I don't have a vicious daughter like you. Stay here and reflect on yourself." I begged him, apologized to him, and pleaded for him to let me out, but all I got in return was his ruthless order. "Unless she dies, no one is allowed to let her out." The car was parked in the garage. No one could hear me no matter how much I screamed for help. Seven days later, he finally remembered me and decided to let me out. However, he had no idea that I had already died in that trunk and could never wake up again.