Every Moment Of You Ost Apa

Meli---cinta pertamaku datang kembali setelah aku menikah dan sekantor denganku. Aku merekomendasikannya sebagai penebus rasa bersalah karena sudah meninggalkannya. Kehadiran Meli kerap membuat aku bertengkar juga dengan Hanum---istriku---wanita pilihan ibu, hingga akhrinya dia pergi setelah kata talak terucap membawa dua anakku. Aku kira, setelah dia pergi, aku akan akan bahagia. Namun, entah kenapa, Meli jadi tak menarik lagi. Aku hampir gila mencari Hanum dan keberadaan kedua anakku ditambah tekanan Ibu yang begitu menyayangi mereka. Akhirnya aku menemukannya, tetapi tak berapa lama, justru surat undangan yang kuterima. Hanumku akan menikah dan aku merasakan patah hati yang sesungguhnya.

Dua minggu sebelum pernikahan, Felix Darmaji tiba-tiba menunda upacara pernikahan kami. Dia berkata, "Shifa bilang kalau hari itu adalah pameran lukisan pertamanya. Dia sendirian saat acara pembukaan nanti. Aku khawatir dia merasa ketakutan kalau nggak sanggup menghadapi situasi itu, jadi aku harus pergi untuk membantunya." "Kita berdua juga nggak memerlukan acara penuh formalitas seperti ini. Apa bedanya kalau kita menikah lebih cepat atau lebih lambat sehari?" lanjut Felix. Namun, ini adalah ketiga kalinya pria ini menunda tanggal pernikahan kami demi Shifa Adnan. Saat pertama kali, Felix mengatakan bahwa Shifa baru saja menjalani operasi. Wanita itu merindukan makanan dari kampung halamannya, jadi Felix tanpa ragu pergi ke luar negeri untuk merawatnya selama dua bulan. Saat kedua kalinya, Felix mengatakan bahwa Shifa ingin pergi ke pegunungan terpencil untuk melukis serta mencari inspirasi. Felix khawatir akan keselamatannya, jadi dia ikut bersama wanita itu. Ini adalah ketiga kalinya. Aku menutup telepon, menatap teman masa kecilku, Callen Harlan, yang sedang duduk di seberang dengan sikap santai. Dia sedang mengetuk lantai marmer dengan tongkat berhias zamrud di tangannya, membentuk irama yang teratur. "Apakah kamu masih mencari seorang istri?" tanyaku. Pada hari pernikahanku, Shifa yang tersenyum manis sedang mengangkat gelasnya, menunggu Felix untuk bersulang bersamanya. Namun, pria itu justru menatap siaran langsung pernikahan putra kesayangan Grup Harlan, pengembang properti terbesar di negara ini, dengan mata memerah.

perjalanan seorang gadis mencari cinta sejati. mencari belahan jiwa bukan perkara mudah, mesya mengalami beberapa kali kegagalan dalam mencari saoulmatenya hingga ia sempat putus asa, Akankah ia menemukan soulmate yang ia cari ?

Everyone knew that Simon Zimmer and Luna Springfield had been friends with benefits for a year, but they had chosen to hide it from Bertha Marsh, the deaf one. During a New Year’s gathering, Bertha's cold attitude caused displeasure to Simon’s friend. “Simon, is Bertha kicking up a fuss again? Seriously, that doctor of yours is more considerate. She knows how to get you into a good mood and doesn’t throw tantrums,” he said loudly with disdain. Simon’s expression turned dark, and he snapped at him. “Don’t say anything you shouldn’t. Bertha’s the most important person to me. I’ll die if she leaves.” He then anxiously signed to Bertha to ask whether she was sick. What he did not know was that Bertha had heard it all, and their future together was over.

เขาหล่อ แต่เขาร้าย เขาดี แต่ไม่ใช่กับเธอ เมื่อแม่บ้านจำเป็นต้องมาปะทะกับเจ้านายมาเฟียผีดิบ จุดจบจะสุขหรือเศร้า

Sauqi dan Bia adalah sepasang sahabat yang sudah bersama sejak mereka masih berada di bangku kanak-kanak. Namun, setelah remaja, tiba-tiba Bia berubah secara mendadak, mulai dari penampilan, perilaku, dan sifatnya. Bia yang semula adalah gadis yang tomboi dan senang berkelahi, tiba-tiba menjadi seorang muslimah yang menutup diri. Bahkan, tiba-tiba Bia juga mulai menjauhi Sauqi. Sauqi dibuat bingung dengan perubahan yang terjadi pada sahabatnya itu. Apa yang sebenarnya terjadi pada Bia?

Namanya Cinderella. Gadis gemuk dengan segala bentuk kekurangannya. Nama yang jelas dijiplak dari tokoh Disney yang juga bernamakan Cinderella dengan paras jelita, tetapi selalu dipanggil Upik Abu oleh kedua saudara tirinya. Dengan alur yang berakhir bahagia bersama sang pangeran berkuda. Namun, lain halnya dengan Rella. Hidup di negeri antah berantah bernamakan Bengkaung, kota kecil yang sarat akan nilai-nilai agama dan budaya. Ya, budaya ghibah. Termasuk di dalamnya yang selalu menjadi trending topic: Fisik Rella yang kian hari, kian meresahkan warga. Belajar sabar, meski sakit. Belajar bersyukur, meski sulit. Hidup Rella yang penuh dengan julid-an dari maha benar netizen, memancing egonya untuk mengakhiri hidup. Namun, dukungan dan motivasi dari dua sosok yang teramat ia sayang menjadikan Rella tak ingin kehilangan cahayanya. Cahaya itu, bisa saja meredup bila tertiup, tetapi tidak boleh lenyap dalam gelap. Apa pun yang terjadi, Rella harus meneruskan hidup. Menggapai mimpinya menjadi seorang desainer, juga menikah dengan laki-laki bermata sipit, pemilik senyum menawan yang membuat mabuk kepayang. 'Cause she is: Cinderella, yang tak secantik dan semenawan Cinderella. Namun, memiliki inner beauty bintang lima.

"Im going to kiss the next person that strolls through those dorrs." ....................... It was only meant to proove a point. A tactic to show her friends that she was not so uptight. But Jacquiline should have known; she should have expected dire consequences that came with kissing the incredible hot handsome stranger that walked into the caffe that morning.   The kiss created such an uproar on the internet that she was now being paraded as the billionaire's mystery girlfriend, the first woman Enzo Harnandez had publicly shown off.  Forced into a contract marriage in a bid to silence the media, Jacquline plans flee as soon as she acquires enough money for a fresh start and her fathers mdical bills.  What Jacqueline doesn't expect however are the feelings that begin to stir up in the process of this fake marriage. What happens when she learns that the devilishly handsome Enzo Hernandez is smarter and even more shrewd than she made him out to be.  .............. "Oh princess, I'm a tad disappointed that you thought you could fool me," I heard him say coldly as he cornered me. "I've known all about your plans from the beginning. Now… strip and touch the bed frame. I'm going to fuck some sense into you." 

The story of 'EVERY WOMAN CANNOT BE PRETTY' is a message to millions of women around the world who feel inferior due to their average looks that ‘ Beauty is not in the face alone.’ The protagonist in this story, Sarah Liam suffers from PCOS ( Polycystic Ovary Syndrome) with side effects of being obese, acne prone and having more than normal hair growth on face and body. To top it she is short in height and has a prominent mole on her chin. In all, she is not what one can call “pretty”. Her husband wants to use her as a sex toy, her best friend betrays her trust by sleeping with her husband. Faced with treachery by loved ones, shunned by many, at the brunt of the unkindest of jokes, the story shows how Sarah manages to rise like a Phoenix, hold her head high and eke revenge on the people who have cheated her, solely with the strength of her talent and grit. But with her flawed appearance, will she ever find true love? Can she ever aspire to marry a handsome man or will she have to settle for someone similarly flawed? Read on..

When D.C. lawyer Hannah McCrae heads home for her brother’s wedding, she’s dragging a lot of baggage along with her—and she doesn’t mean suitcases. Betrayed personally, and humiliated professionally, the last thing she wants is a new man. That’s fine with square-jawed, rugged contractor Calder Blue. He and Hannah may be wildly attracted to one another, but all he wants is to build the town’s hotly contested new yacht club and mend a centuries-old family feud. Yet thanks to resentments old and new, day after day the pair wind up tangled in each other’s business—and maybe soon in each other’s arms. Every bride needs something “blue”… Includes a delicious wedding cake recipe!