Filter dengan
Status pembaruan
SemuaSedang berlangsungSelesai
Sortir dengan
SemuaPopulerRekomendasiRatingDiperbarui
PENDEKAR PEMBASMI SILUMAN

PENDEKAR PEMBASMI SILUMAN

Moonlae Dirla
Bagaimana jika kehidupanmu yang dulu hanya bermalas-malasan tiba-tiba berubah menjalani kehidupan yang penuh dengan pertempuran dan darah dalam menghadapi para siluman dan pendekar golongan hitam? Seorang remaja bernama Ambu Radul terpaksa bangkit dari rasa malas untuk selamanya demi membalaskan dendam terhadap Putri Siluman yang membunuh keluarganya. Tekad Ambu itu pun menjadi lebih luas yakni membasmi semua jenis siluman yang ada tanpa pandang bulu! Namun perjalanan Ambu dalam membasmi para siluman tidaklah mudah. Para pendekar golongan hitam pun mulai bermunculan kembali guna mengacaukan dunia persilatan. Dengan berbekal koin emas berukiran aneh pemberian bapaknya, Ambu berusaha memenuhi wasiat terakhir sang bapak. Koin emas itu juga merupakan salah satu dari 7 benda pusaka yang tersebar dan mempunyai keistimewaan tersendiri. Koin emas apakah itu? Apa wasiat terakhir bapak Ambu padanya? Apa saja 7 benda pusaka yang dimaksud? Lantas bagaimana lika-liku Ambu dalam membalaskan dendamnya dan membasmi semua siluman yang ada?
Pendekar
101.3K DibacaOngoing
Baca
Tambahkan
Terjebak Gairah Pria Idiot

Terjebak Gairah Pria Idiot

Di tengah terpaan musim dingin, Seren Eira menemukan pria tampan yang tergeletak di jalanan. Pria itu hampir membeku terbungkus selimut salju. Dengan belas kasih, Seren membawanya pulang dan memberinya nama "Theron", karena dia bilang tidak memiliki nama. Theron bukanlah pria biasa. Meski parasnya begitu tampan, dia dianggap "idiot" atau "setengah-setengah" oleh orang-orang sekitar. Sampai suatu malam, segalanya berubah. Theron yang polos dan lugu tiba-tiba berubah drastis. Pria itu memancarkan aura mengerikan yang tak pernah Seren bayangkan. Seperti predator yang membuka mata setelah tidur panjang. "Siapa kau?" gumam Seren gemetar. "Tak ingat? Padahal wajah ini seharusnya sulit kau lupakan." Mata Theron berbinar dengan ekspresi asing yang terlihat untuk pertama kali. Mulut yang biasanya sedikit terbuka seperti orang bodoh, kini membentuk lengkungan seringai kuat. "Pergilah." Menyaksikan sosok asing yang ada dalam diri pria itu, Seren merasa bulu kuduknya berdiri. "Ke mana aku akan pergi? Apa kau ingin membuang 'lintah' yang telah menghisapmu selama ini? Bukankah kau sangat senang saat aku menjilatmu hingga kering?"
Romansa
215 DibacaOngoing
Baca
Tambahkan
Sebelumnya
1234
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status